pembentukan sejumlah keterampilan untuk membangun pengetahuan sendiri baik melalui proses asimilasi maupun akomodasi. Dalam proses pembelajaran
yang seperti ini, siswa dipandang sebagai objek dan sekaligus sebagai subjek. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa CBSA adalah salah satu strategi
pembelajaran yang menuntut aktivitas atau partisipasi peserta didik seoptimal mungkin sehingga mereka mampu mengubah tingkah lakunya dalam proses internalisasi secara lebih efektif dan efisien.
3. Pembahasan
Karakteristik bahasa Indonesia adalah ciri khas atau sifat pembelajaran bahasa Indonesia sebagai sebuah ilmu. Adapun langkah-langkah karakteristik pembelajaran bahasa Indonesia adalah
bersifat kontekstual, bersifat komunikatif, bersifat sistematis, menantang pembelajar untuk memecahkan masalah-masalah nyata, membawa pembelajar ke arah pembelajaran yang aktif, dan
penyusunan bahan pembelajaran dilakukan oleh guru sesuai dengan minat dan kebutuhan pembelajaran, itu adalah salah satu langkah awal dalam menetapkan pendekatan pembelajaran
bahasa indonesia. Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya tergolong ke dalam 3 jenis tujuan,
yaitu tujuan afektif, kognitif, dan psikomotorik. Tujuan afektif berkaitan dengan penanaman rasa bangga dan menghargai bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi. Tujuan kognitif berkaitan
dengan proses pemahaman bentuk, makna, dan fungsi bahasa Indonesia. Tujuan psikomotorik berkaitan dengan kemampuan menggunakan bahasa Indonesia untuk berbagai kepentingan.
Fungsi pembelajaran bahasa Indonesia dapat digolongkan ke dalam 2 jenis, yaitu fungsi instrumentatif dan fungsi intrinsik. Fungsi instrumentatif adalah fungsi pembelajaran bahasa
Indonesia sebagai sarana komunikasi. Fungsi intrinsik adalah fungsi pembelajaran bahasa Indonesia sebagai proses pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia.
Manfaat pembelajaran bahasa Indonesia dapat bersifat praktis dan strategis. Adapun yang menjadi manfaat pembelajaran bahasa Indonesia adalah meningkatkan kemampuan komunikasi,
pembentuk perilaku positif, sarana pengembang ilmu pengetahuan, sarana memperoleh ilmu pengetahuan, sarana pengembang nilai norma kedewasaan, sarana ekspresi imajinatif; sarana
penghubung dan pemersatu masyarakat Indonesia, dan sarana transfer kultural. Langkah-langkah pembelajaran siswa melakukan wawancara:
1. Guru Memberi Contoh Sebuah Teks Wawancara 2. Guru Mengarahkan Kegiatan Siswa Dan Menjelaskan Sopan Santun Berwawancara
3. M urid Merencanakan Wawancara : Menetapkan Topik Dan Nara Sumber 4. M urid Menyusun Pertanyaan Pedoman Untuk Wawancara
5. Guru Mengundang Nara Sumber Atau M enyuruh Siswa Mendatangi Nara Sumber 6. M urid Berbagi Tugas Dalam Kelompoknya : Pewawancara, Penulis, Dan Pengamat
7. M enyusun Laporan H asil Wawancara
4. Penutup
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan merupakan seperangkat asumsi yang aksiomatik tentang hakikat bahasa, pengajaran dan belajar bahasa yang dipergunakan sebagai
landasan dalam merancang, melaksanakan dan menilai proses belajar-mengajar bahasa. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas rendah terdapat berbagai jenis pendekatan.
Pendekatan itu diantaranya pendekatan tujuan, pendekatan komunikatif, pendekatan ketrampilan proses, pendekatan struktural, pendekatan whole language, pendekatan kontekstual, pendekatan
pragmatif, pendekatan CBSA Cara Belajar Siswa Aktif, pendekatan spiral, pendekatan lintas materi. Tujuan seorang guru dalam mengajar menggunakan pendekatan adalah, agar siswa aktif dan kreatif
dalam kegiatan belajar. Dengan menggunakan pendekatan diharapkan mampu memberikan pengetahuan, pengalaman, serta keterampilan dalam memperoleh serta mengembangkan
kompetensi bahasa yang dipelajari, hal ini adalah bahasa Indonesia. Manfaat pembelajaran bahasa Indonesia dapat bersifat praktis dan strategis. Adapun yang
menjadi manfaat pembelajaran bahasa Indonesia adalah meningkatkan kemampuan komunikasi, pembentuk perilaku positif, sarana pengembang ilmu pengetahuan, sarana memperoleh ilmu
pengetahuan, sarana pengembang nilai norma kedewasaan, sarana ekspresi imajinatif; sarana penghubung dan pemersatu masyarakat Indonesia, dan sarana transfer kultural.
4.2.
Saran
Pendekatan yang diterapkan yang sesuai dengan pembelajaran akan mempermudah guru maupan siswa dalam memberi materi serta menangkap atau menerima meteri yang telah
disampaikan, sehingga akan memperlancar proses belajar mengajar di sekolah.
D aftar Pusataka Dimyati M udjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rieneka Cipta.
H amalik, O. 2003. Proses Belajar M engajar. Bandung: Bumi Aksara. H aryadi dan Zamzami. 1996. Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud-
Dikti. M oedjiono dan M oh. Dimyati. 19921993. Strategi Belajar M engajar. Jakarta: DEPDIKBUD.
Pannen, Paulina dkk. 2001. M engajar di Perguruan Tinggi: Konstrukktivisme dalam Pembelajaran.
Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Santoso, Puji, dkk. 2008. M ateri dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Solehan, T.W, dkk. 2001. Hakikat Pendekatan, Prosedur, dan Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia Berdasarkan Pendekatan Komunikatif- Sistem Pembelajaran Bahasa Indonesia
M odul UT. Jakarta. Pusat Penerbitan UT.
Sumantri, M ulyani dan Johar Permana.19981999. Strategi Belajar M engajar. Jakarta: DEPDIKBUD.
Tarigan, Djago, dkk. 2003. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah. Jakarta: Universitas Terbuka.
Widjono H s. 2005. Bahasa Indonesia: M ata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi
. Jakarta: Grasindo.
M ENI NGKATKAN PEND I DI KAN SPRI TUAL ANAK I khtiar Ndruru, S.Pd.
10
ABSTRAK
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman orang tua tentang pengajaran Alkitab dalam meningkatkan pendidikan spritual anak. Penulisan makalah ini
menggunakan metode tinjauan literatur library research. Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa demi mengikuti perkembangan serta tuntutan kebutuhan pendidikan Kristen di tengah
keluarga, maka gereja lokal perlu memiliki program kerja untuk pembinaan orangtua Kristen, mengingat bahwa masih banyak orangtua tidak pernah menerima pelajaran tentang cara mendidik
anak. M ateri pelajaran yang masih perlu diseberangkan kepada orangtua antara lain: mengenal dan melayani anak usia pra-sekolah; memahami kebutuhan dasar anak; melayani anak yang
bermasalah; pengaruh media terhadap anak; narkoba, dan tindak kejahatan. Disamping merancang program kerja untuk melayani orangtua Kristen, gereja lokal hendaknya menyediakan
kaset-kaset, film-film pendidikan keluarga, buku-buku pendidikan, majalah rohani maupun majalah umum yang dapat menunjang keberhasilan pendidikan Kristen di tengah keluarga.
Kata kunci
: orang tua, Kristen, alkitab dan anak
1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang