2.7. Penelitian Terdahulu
a PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA
MENGGUNAKAN PENGEMBANGAN METODE TOTAL
PERFORMANCE SCORECARD STUDI KASUS : PT VUB . Oleh Nyoman Ayu Sugiantini tahun 2007
Abstraksi: Karena keterbatasan sistem pengukuran kinerja tradisional maka
perusahaan harus memiliki pengukuran baru yang lebih berfokus pada pelanggan, mengikuti perubahan pada metode-metode manajemen dan
ukuran-ukuran yang dapat memandu orang-orang pada arah yang tepat. Oleh karena itu PT VUB merancang sistem pengukuran kinerja dengan
mengkombinasikan 3 metode yaitu Total Performance Scorecard TPS dengan Performance Scorecard PSC dan menggunakan Quality
Function Deployment QFD berdasarkan Malcolm Baldridge Criteria untuk mengetahui inisiatif strategi agar tercapai target ukuran dari kategori
Pengembangan Total Performance Scorecard yang mengindikasikan bagaimana pelanggan dan pasar baru dapat diidentifikasikan. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan maka diperoleh indeks total pencapaian pengukuran kinerja dengan Metode Pengembangan
Total Performance Scorecard untuk Cabang Non-BSP yaitu Indeks pencapaian Perspektif Keuangan sebesar 1.1720, Perspektif Pelanggan sebesar
1.7187, Perspektif Proses Bisnis Internal sebesar 0.5055, Perspektif Sistem Informasi sebesar 0.0725 dan Perspektif Tenaga Kerja sebesar 0.1560. Kinerja
keseluruhan periode 2005 adalah 47
3.6246 dari total pencapaian 10. Dengan skor kinerja adalah 4 berarti kinerja yang dicapai diatas target rata-rata cukup baik. Sedangkan Bagian Area
Beton Pracetak yaitu Indeks pencapaian Perspektif Keuangan sebesar 1.5283, Perspektif Pelanggan sebesar 1.4835, Perspektif Proses Bisnis Internal sebesar
0.6451, Perspektif Sistem Informasi sebesar 0.1300 dan Perspektif Tenaga Kerja sebesar 0.3031. Kinerja keseluruhan periode 2005 adalah 4.0901 dari
total pencapaian 10. Skor kinerja adalah 4 yang berarti kinerja yang dicapai diatas rata-rata cukup baik. Langkah-langkah tindakan Kepala Cabang Non-
BSP yang menjadi prioritas perhatian berdasarkan Malcolm Baldrige Criteria yang mempengaruhi ukuran pada key result area adalah Perencanaan strategis
sebesar 0.2664, Manajemen pengetahuan, analisis dan pengukuran sebesar 0.2393, Hasil-hasil sebesar 0.2164, Fokus pelanggan dan pasar sebesar
0.1165, Manajemen proses sebesar 0.1051, Fokus sumber daya manusia sebesar 0.0760 dan Kepemimpinan sebesar 0.0131. Tahap menghubungkan
Organisasi Balance Scorecard OBSC dengan Personal Balance Scorecard PBSC pada level operasional diperoleh Rancangan Rencana Kinerja
Perorangan dan Kompetensi Berorientasi Pekerjaan untuk Kepala Regu Desain, PPC, Jaminan Mutu, Pengawas Lapangan QC dan Kepala Regu
Pemasaran dan Penagihan. Kedua kepala regu ini dipilih karena mereka
merupakan karyawan garis depan. b
PERENCANAAN STRATEGI DALAM UPAYA MENYELARASKAN TUJUAN ORGANISASI DAN TUJUAN KARYAWAN DENGAN
PENDEKATAN TOTAL PERFORMANCE SCORECARD Studi Kasus
48
49
Abstraksi: Untuk menghadapi persaingan, umumnya kalangan industri terus
berupaya untuk melakukan perbaikan dan peningkatan kinerja. Dalam upaya peningkatan kinerja organisasi, keselarasan antara tujuan organisasi dengan
tujuan setiap individu yang ada dalam organisasi merupakan hal yang penting. Penelitian di sebuah perusahaan minyak dan gas bumi ini bertujuan untuk
menyelaraskan tujuan organisasi dengan tujuan individu dengan menggunakan pendekatan Total Performance Scorecard. Pendekatan ini
mempunyai kekhasan yaitu menyelaraskan tujuan organisasi dengan tujuan individu yang tergambar dalam hubungan antara Organizational Balanced
Scorecard, Scorecard Section dan rencana kinerja individu. Hubungan tersebut dapat menjadi rancangan strategi yang terintegrasi bagi perusahaan,
yang dalam perumusannya melibatkan pihak departemen, seksi, serta seluruh karyawan yang berada didalamnya. Hal ini dapat meningkatkan kepastian
bahwa para karyawan mengerti dan mendukung tujuan dari departemen dan seksi tempatnya bekerja, dimana mereka ikut terlibat dalam proses pembuatan
dan pelaksanaan strategi tersebut.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian