dihasilkan yang
produk total
jumlah dihasilkan
yang baik
produk jumlah
rate Yield
3 Supplier Lead Time Supplier
lead time
menyatakan waktu rata-rata yang diperlukan supplier untuk mengirim barang yang dipesan yaitu jangka waktu mulai adanya permintaan
bahan baku pada supplier sampai bahan baku tiba di pabrik. Supplier lead time berpengaruh besar terhadap proses produksi karena bila terjadi keterlambatan
pengiriman melebihi supplier lead time yang telah ditetapkan dapat menyebabkan keterlambatan dalam memulai proses produksi sehingga tidak dapat menepati jadwal
yang telah ditetapkan dan memungkinkan keterlambatan dalam merespon permintaan konsumen.
2.4.3. Pengukuran Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Pengukuran yang dilakukan pada perspektif ini adalah : 1 Employee Turnover
Menurut Kutzmits dan Elbert 1990:740 employee turnover adalah perpindahan karyawan dari perusahaan. Employee turnover merupakan petunjuk
kestabilan tenaga kerja. Semakin tinggi turnover maka semakin sering terjadi pergantian tenaga kerja sehingga perusahaan akan dirugikan karena hiring cost dan
training cost, tidak optimalnya penggunaan alat-alat produksi selama masa training, dan kurangnya kemampuan produksi karyawan baru.
100 x
employee of
number average
e unavoidabl
separation total
of number
turnover Employee
27
2 Absenteism Yan dimaksud dengan absenteism adalah lamanya waktu kerja yang hilang pada
saat pekerja tidak hadir dalam pekerjaannya. Menurut Milkovich dan Bodreau 1990:427 :
“Absenteism is the frequency or duration or both work time lost when employee do not come to work”.
100 x
days total
x employee
of number
average period
a for
absenteism to
lost days
Time Lost
Percentage
Tingginya tingkat
absenteism mencerminkan adanya masalah internal lingkungan kerja dan akan merugikan badan usaha, misalnya penundaan jadwal kerja
dan penurunan produktivitas. Selain itu absenteism juga menunjukkan tingkat motivasi tenaga kerja sebagai salah satu aset perusahaan.
3 Number of Suggestion Pengukuran ini menunjukkan tingkat partisipasi karyawan dilihat dari
jumlah sasaran dan usulan yang diberikan karyawan kepada perusahaan. Keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan melalui usulan yang diberikan akan
meningkatkan rasa kepemilikan karyawan sehingga karyawan semakin giat dan mau berusaha untuk bekerja dengan lebih baik bagi perusahaan.
4 Employee Training Total Manajemen akan berusaha mempertahankan pekerjanya yang mempunyai
unjuk kerja yang tinggi, mempunyai skill dan berharga di mata perusahaan dalam jangka waktu yang lama. Untuk meningkatkan skill yang dimiliki para pekerja maka
28
perlu dilakukan pelatihan atau training secara teratur, karena karyawan dengan ketrampilan dan wawasan yang luas bisa menjadi modal yang penting bagi
manajemen perusahaan dalam mencapai tujuan dan target yang telah ditetapkan. 100
x karyawan
jumlah training
jumlah ETT
2.3 Total Performance
Scorecard TPS
Konsep management baru yang disebut Total Performance Scorecard TPS yang diperkenalkan oleh Dr. Hubert K. Rampersad. Konsep Total Performance
Scorecard TPS merupakan pendekatan “dari dalam keluar” dimana konsep ini bertitik tolak pada jati diri pribadi. Rampershad, 2003
2.3.1. Definisi Manajemen
Total Performance Scorecard TPS
TPS didefinisikan sebagai proses sistematis perbaikan, dan rutin, yang terpusat kepada perbaikan, pengembangan dan pembelajaran yang bersifat
bersinambung, bertahap dan rutin, yang terpusat pada perbaikan kinerja pribadi dan organisasi secara berkelanjutan.
TPS = PROSES BERKESINAMBUNGAN [PERBAIKAN + PENGEMBANGAN + PEMELAJARAN]
29