Transkrip Wawancara Guru 1. Wawancara Pra-Tindakan
297 Guru
: Sejauh ini belum kelihatan, kalau kita misalnya ikut olimpiade kita kemungkinannya posisinya di pertengahan
ke bawah. Jadi untuk mungkin anak-anak secara dasar baru mengenal dulu teks bahasa Jerman.
Peneliti : Kriteria keberhasilan seperti apa yang ingin dicapai
dalam pembelajaran keterampilan membaca bahasa Jerman?
Guru : Oke.. jadi yang ingin dicapai kalau saya hanya simpel
saja anak bisa membaca teks dalam bahasa Jerman. Peneliti
: Usaha apakah yang dilakukan untuk meningkatkan prestasi peserta didik khususnya dalam keterampilan
membaca?
Guru : Biasanya hanya setelah diberikan teks anak diminta
dirumah mengulang kembali kemudian besoknya bisa diterapkan secara dialog atau membaca di depan kelas.
Peneliti : Bagaimana motivasi dan keaktifan peserta didik dalam
mengikuti pembelajaran bahasa Jerman? Guru
: Untuk motivasi sudah cukup tapi untuk yang lebih baik karena ini baru pertama kali diajarkan di sekolah mungkin
mereka masih ragu-ragu atau motivasinya masih bisa sedikit kurang karena belum tahu kedepannya untuk apa
meskipun di awal-awal sudah saya sampaikan bahwa mempelajari bahasa itu sebenarnya sama yaitu untuk
komunikasi kalau bisa dengan orang asing.
Peneliti : Usaha apa yang dilakukan Bapak guna meningkatkan
motivasi dan keaktifan peserta didik dalam mempelajari bahasa Jerman itu apa?
Guru : Untuk memotivasi,untuk meningkatkan motivasi ya,
biasanya kita sampaikan orang-orang asing ahli, misalnya bintang film, sepakbola, dan sebagainya. Sehingga bisa oh
ingin mengetahui budaya dan bahasa mereka.
298 Peneliti
: Dalam proses pembelajaran di kelas apakah Bapak menerapkan metode, teknik atau media tertentu?
Guru : Kalau media, metode biasanya ada. Tapi untuk teknik-
teknik yang secara umum, ya biasanya hanya tugas, kemudian metodenya atau teknik tugas, metodenya biasa,
belum menggunakan teknik yang bisa, sekarang ya, karena metode banyak sekali. Yang saya coba hanya yang umum
biasa.
Peneliti : Apa kekurangan dari media, teknik, dan media tersebut?
Guru : Mungkin kalau media dan teknik yang saya gunakan
anak-anak kurang minatnya, karena oh sudah biasa dipakai. Mungkin saya harus mencoba yang metode yang
baru.
Peneliti : Apakah Bapak selalu menggunakan media tersebut
dalam pembelajaran bahasa Jerman? Trus apakah media tersebut juga digunakan pada proses pembelajaran
keterampilan membaca?
Guru : Ya, ya saya selalu menggunakan media dan metode
dalam keterampilan membaca. Peneliti
: Buku acuan apa saja yang dipakai? Guru
: Buku yang saya pakai banyak, tapi yang umum dan yang sering tak pakai kontakte Deutsch yang kedua ich liebe
Deutsch ,bisa juga kalau yang baru mengkin Deutsch ist
einfach .
Peneliti : Untuk buku pedamping, apa yang Bapak pakai?
Guru : Ya ya tadi untuk buku pokoknya adalah Kontakte
Deutsch untuk buku pendamping Ich Liebe Deutsch dan
Deutsch ist einfach. Peneliti
: Bagaimana situasi dan kondisi kelas saat pembelajaran bahasa Jerman?
299 Guru
: Kalau menurut saya, karena ini baru pertama kali disampaikan di SMA ya bahasa Jerman situasi anak-anak
banyak bagus,
banyak yang
mendengarkan, memperhatikan dalam pelajaran.
Peneliti : Apakah kelas dalam keadaan kondusi saat akan memulai
pelajaran? Guru
: Ya sebenarnya tergantung jam pelajarannya ya, kalau pagi biasanya kondusif, kalau siang itu akan berbeda jadi
ya harus dikondusifkan terlebih dahulu.
Peneliti : Fasilitas apa saja yang menunjang proses pembelajaran
bahasa Jerman? Guru
: Nah untuk SMA N 2 Banguntapan ada fasilitasnya mungkin ada LCD ada, ada buku-buku, buku-buku udah
ada, meskipun belum banyak ya, jadi ya fasilitasnya itu buku masih kurang, untuk kelasanya LCD.
Peneliti : Apakah di sekolah ini sudah ada lab bahasa belum pak?
menggunakannya? Guru
: Untuk lab bahasa di sekolah ini belum ada, namun hanya mempunyai AVA, ruang AVA, audio visual.
Peneliti : Apakah sering digunakan untuk pembelajaran bahasa
Jerman? Guru
: Ya karena fasilitasnya untuk AVA ya masih sedikit, kita masih menggunakan kelas, penggantinya dengan LCD dan
laptop.
Peneliti : Menurut Bapak, kelas manakah yang memiliki
keterampilan membaca paling rendah? Guru
: Paling rendah, untuk saya dari 8 kelas itu yang paling rendah adalah kelas XI IPS 3.
Peneliti : Hambatankelemahan apa yang dialami oleh peserta
didik dari segi prestasi keterampilan membaca bahasa Jerman?
300 Guru
: Mungkin karena bahasa Jerman adalah bahasa yang baru ya, sehingga membaca tulisannya kadang-kadang untuk
anak dirasa sulit. Meskipun sebenarnya kalau dibandingkan dengan bahasa lain menurut saya bahasa
Jerman ya mudah. Tapi kan anak-anak baru pertama kali jadi yang tulisannya banyak ejaan yang belum bisa
membacanya?
Peneliti : Solusi untuk menangani hambatan tersebut?
Guru : Ya untuk ejaan-ejaan tertentu ini diberikan contoh atau
cara pengucapan sehingga anak bisa mengucapkan dengan betul.
Peneliti : Apakah Bapak tahu tentang media komik?
Guru : Media komik sebenarnya untuk bahasa Jerman saya
belum tahu, tapi untuk yang mungkin bisa untuk bahasa yang lain, atau materi yang lain, mungkin dari kecil udah
komik sudah ada to. Tapi untuk komik bahasa Jerman saya belum pernah memakai.
Peneliti : Bagaimana harapanserta saran dengan digunakannya
media komik dalam pembelajaran keterampilan membaca? Guru
: Untuk media komik ini menurut saya bisa bagus digunakan sebagai salah satu metode dalam rangka
meningkatkan keterampilan membaca ,jadi mudah- mudahan untuk kedepannya saya bisa menggunakan
walaupun itu sulit ya, karena teks-teks dalam buku itu masih berbentuk dalam paragraf bukan teks dialognya.
Seorang guru dalam membentuk ke komiknya itu loh masih kesulitan.
Peneliti : Apakah sebelumnya media komik telah digunakan dalam
pembelajaran bahasa Jerman? Guru
: Ya betul, saya belum pernah menggunakan media komik dalam pembelajaran bahasa Jerman.
301 Peneliti
: Apakah dengan penggunaan komik dapat meningkatkan keterampilan membaca peserta didik?
Guru : Ya melihat dari antusiasme anak-anak dalam membaca
dengan media komik, saya yakin media ini bisa meningkatkan minat, terutama minat baca dari anak2
dalam pembelajaran bahasa Jerman.