Ibnu Abi Sabrah Hadis Kedua

Guru-gurunya di bidang periwayatan hadis adalah Ibrahim ibn Muhammad, Ishaq ibn ‘Abdullah, Husain ibn ‘Abdullah ibn ‘Ubaidillah, dan banyak yang lain-lainnya. Sedang murid-muridnya di bidang periwayatan hadis adalah ‘Abdurrrazaq ibn Hammam, ‘Abdul Malik ibn Juraij, ‘Isa ibn Yunus, dan banyak lagi yang lainnya. 51 Pernyataan para kritikus hadis tentang dirinya : a. Salih ibn Ahmad ibn Hanbal, dari ayahnya berkata : Abu bakar Muhammad ibn ‘Abdullah ibn Abi Sabrah memalsukan hadis, dan Ibnu Juraij meriwayatkan darinya. b. ‘Abdullah ibn Ahmad ibn Hanbal, dari ayahnya berkata : Bahwa Abi Sabrah telah memalsukan hadis dan beliau adalah seoarng pendusta. c. Al-Ghalabiy, dari Yahya ibn ma’in berkata : Hadis-hadisnya lemah. d. ‘Ali Ibnu al-Madiniy : Abi Sabrah adalah seorang periwayat hadis yang lemah, ada juga yang berkata : beliau adalah seorang munkir al- hadits. e. Ibrahim ibn Ya’kub al-Juzjaniy berkata : Hadis-hadisnya lemah. f. Al-Bukhari : Dha’if lemah, Munkir al-Hadits. g. An-Nasa’I : Matruk al-Hadits Hadis-hadisnya tidak dipakai sebagai hujjah. 52 Pernyataan para kritikus hadis tersebut telah memadai untuk menetapkan kesimpulan bahwa Ibnu Abi Sabrah adalah seorang periwayat 51 Jamaluddin Abil Hajjaj Yusuf al-Mizy, Tahdzibul Kamal fi Asma’i Rijal Beirut: Dar el-Fikri jilid 21, h. 76 52 Jamaluddin Abil Hajjaj Yusuf al-Mizy, Tahdzibul Kamal fi Asma’i Rijal Beirut: Dar el-Fikri jilid 21, h. 77-78 hadis yang dhaif. Karena di dalamnya terdapat unsur-unsur kejanggalan syadz dan cacat ‘illat yang dikemukakan dari para kritikus di atas. Walaupun telah terjadi pertemuan antara Ibnu Abi Sabrah dan Ibrahim ibn Muhammad sebagai murid dan guru.

h. Ibrahim ibn Muhammad

Nama lengkapnya adalah Ibrahim ibn Muhammad. Guru-gurunya di bidang periwayatan hadis adalah Mu’awiyah ibn ‘Abdullah ibn Ja’far ibn Abi Talib , ayahnya dan ‘Ali ibn Abi talib pada hadis keutamaan malam nisfu Sya’ban. Sedang muridnya di bidang periwayatan hadis adalah Abu Bakar ibn ‘Abdullah ibn Abi Sabrah . 53 Dan beliau meriwayatkan dari Ibnu Majah. Penulis tidak menemukan penilaian negatife terhadap kredibilitas Ibrahim ibn Muhammad. Sehingga penulis berkesimpulan bahwa Ibrahim ibn Muhammad adalah seorang periwayat hadis yang tsiqah. Dengan demikian, pernyataan Ibrahim ibn Muhammad bahwa dia menerima hadis di atas dari Mu’awiyah ibn ‘Abdullah tidak diragukan lagi kebenarannya. Karena telah terbukti terjadinya pertemuan yang menunjukkan hubungan guru dan murid antara keduanya. Itu berarti pula bahwa sanad antara Ibrahim ibn Muhammad dengan Mu’awiyah ibn ‘Abdullah bersambung muttasil. 53 Jamaluddin Abil Hajjaj Yusuf al-Mizy, Tahdzibul Kamal fi Asma’i Rijal Beirut: Dar el-Fikri jilid 1, h.424

i. Mu’awiyah ibn ‘Abdillah ibn Ja’far

Nama lengkapnya adalah Mu’awiyah ibn ‘Abdullah ibn Ja’far ibn Abi Talib al-Qurasyiy al-Hasyimiy al-Madaniy. Guru-gurunya di bidang periwayatan hadis adalah Raafi’ ibn Khadij, as-Saib ibn Yazid, dan ayahnya ‘Abdullah ibn Ja’far, ‘Abdullah ibn ‘Utbah ibn Mas’ud, dan Ubaidillah ibn Abi Raafi’. Sedang murid-muridnya di bidang periwayatn hadis adalah Ibrahim ibn Mas’ud, Ibrahim ibn Muhammad, Ishaq