Ad-Dahak ibn ‘Abdirrahman Melakukan Penelitian Sanad Hadis

a. Ahmad ibn ‘Abdullah al-‘Ijliy berkata : beliau adalah seorang tabi’in Syam yang tsiqah b. Dan Ibnu Hibban menyebutnya dalam kitab beliau “Al-Tsiqaat” 74 Pernyataan para kritikus hadis tersebut telah memadai untuk menetapkan kesimpulan bahwa ad-Dahak ibn ‘Abdirrahman adalah seorang periwayat hadis yang tsiqah. Dengan demikian, pernyataan ad-Dahak ibn ‘Abdirrahman bahwa dia menerima hadis di atas dari ‘Abdurrahman ibn ‘Urzab ayahnya tidak diragukan lagi kebenarannya karena telah terjadi pertemuan antara guru dan murid.Itu berarti pula bahwa sanad antara ad-Dahak ibn ‘Abdirrahman dengan ‘Abdurrahman ibn ‘Urzab ayahnya dalam keadaan bersambung.

8. ‘Abdurrahman ibn ‘Urzab Abiihi

Nama lengkapnya adalah ‘Abdurrahman ibn ‘Urzab, ada juga yang mengatakan ibn ‘Arzam, al-Asy’ariy, beliau adalah ayah dari ad-Dahak ibn ‘Abdirrahman ibn ‘Arzab. Dalam periwayatan hadis beliau berguru pada Abu Musa al-Asy’ariy dalam hadis keutamaan malam nisfu sya’ban. Sedangkan muridnya adalah anaknya sendiri yaitu ad-Dahak ibn ‘Abdirrahman ibn ‘Arzab. 75 Tak ada seorang kritikus pun yang mencela‘Abdurrahman ibn ‘Urzab. Dengan demikian, pernyataan ‘Abdurrahman ibn ‘Urzab yang mengatakan 74 Jamaluddin Abil Hajjaj Yusuf al-Mizy, Tahdzibul Kamal fi Asma’i Rijal Beirut: Dar el-Fikri jilid 9, h.161 75 Jamaluddin Abil Hajjaj Yusuf al-Mizy, Tahdzibul Kamal fi Asma’i Rijal Beirut: Dar el-Fikri jilid 11, h.295 bahwa ia menerima hadis diatas dari Abu Musa al-Asy’ariy dengan metode al- sama’ dengan lambing tsana, dapat dipercaya kebenarannya. Itu berarti, sanad antara ‘Abdurrahman ibn ‘Urzab dan Abu Musa al-Asy’ariy dalam keadaan muttashil bersambung.

9. Abu Musa al-Asy’ariy

Nama lengkapnya adalah ‘Abdullah ibn Qais ibn Sulaim ibn Haddar ibn Harab ibn ‘Amir ibn ‘Atar ibn Bakar ibn ‘Amir ibn ‘Adzar ibn Wail ibn Najiyah ibn Jumahir ibn al-Asy’ariy. Kunyahnya Abu Musa al-‘Asy’ariy. 76 Abu Musa al-‘Asy’ariy selain menerima riwayat langsung dari Nabi saw juga menerima riwayat dari sahabat yang lain, di antaranya adalah Ubay ibn Ka’ab, ‘Abdullah ibn Mas’ud, ‘Aliy ibn Abi Talib, Mu’adz ibn Jabal, dan banyak lagi yang lain-lainnya. Sedangkan murid-muridnya adalah al-Aswad ibn Yazid an-Nakha’I, Anas ibn Malik al-Ansariyu, Tsabit ibn Qais, ‘Abdurrahman ibn ‘Arzab, dan banyak lagi yang lain-lainnya. Pendapat para ulama tentang Abu Musa al-‘Asy’ariy : a. Abu Nu’aim, Muhammad ibn ‘Abdullah ibn Numair, Qa’nab ibn al- Muharrar, Abu Bakar dan ‘Utsman berkata : Beliau wafat pada tahun 44 H b. Ibn Barrad menambahkan : yaitu pada bulan Dzulhijjah dalam usia mendekati 60 tahun. 77 76 Jamaluddin Abil Hajjaj Yusuf al-Mizy, Tahdzibul Kamal fi Asma’i Rijal Beirut: Dar el-Fikri jilid 10, h.425