Pembatasan dan Perumusan Masalah Metodologi Penelitian

Sya’ban berarti Bulan Sya’ban 15 , atau bulan ke-8 tahun Hijriah. 16 Jadi Nisfu Sya’ban berarti pertengahan atau tengah-tengah bulan Sya’ban tahun hijriah. Dalam tema nisfu sya’ban yang terdapat dalam kitab Fadhail al- Awqaat karya Imam Baihaqi terdapat delapan hadis. Menurut penulis, dari delapan hadis tersebut, tema nisfu sya’ban terbagi menjadi dua bagian: Pertama, lima hadis tentang nisfu sya’ban yang berisi bahwa pada malam nisfu sya’ban Allah SWT mengampuni dosa-dosa seluruh hambanya kecuali orang yang musyrik, orang yang bertengkar, dan pezina. Kedua, tiga hadis tentang nisfu sya’ban yang menganjurkan untuk menghidupkan dan mendirikan ibadah pada malam nisfu sya’ban dan berpuasa pada siang harinya. Dari uraian di atas penulis mencoba untuk menguraikan lebih jelas pembahasan ini dalam judul “Studi Kritik Kualitas Hadis Keutamaan Malam Nisfu Sya’ban Dalam Kitab Fadhail al-Awqaat karya Imam Baihaqi”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Agar pembahasan dalam skripsi ini tidak menjadi pembahasan yang tidak ada ujung pangkalnya dan dimaksudkan agar pembahasannya dapat terarah dengan baik, maka penulis membatasi permasalahan tersebut mengenai tiga hadis keutamaan malam nisfu sya’ban yang terdapat dalam kitab Fadhail 15 Ahmad Warson Munawwir, Kamus Arab-Indonesia Al-MUNAWWIR, h.723 16 PUSAT BAHASA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 2005, h. 1114 al-Awqaat karya Imam Baihaqi. Karena lima hadis dalam kitab Fadhail al- Awqaat lainnya sudah dijelaskan kedudukan dan kualitas hadis tersebut. Berangkat dari permasalahan yang penulis paparkan pada latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana kualitas hadis yang terdapat dalam kitab Fadhail al-Awqaat karya Imam Baihaqi tentang keutamaan malam nisfu sya’ban?

C. Metodologi Penelitian

Dalam melakukan pengkajian dan penelitian hadis-hadis yang berada dalam kitab Fadhail al-Awqaat penulis sepenuhnya melakukan telaah kepustakaan library research. Sumber primer penelitian adalah kitab Fadhail al-Awqaat karya Imam Baihaqi sedangkan sumber-sumber sekundernya adalah kitab-kitab Rijal al-Hadis serta buku-buku yang berkaitan dengan judul penelitian diatas. Adapun metode dalam kegiatan dalam kegiatan penelitian hadis ini, yaitu: 1. Melakukan takhrij hadis dari matan hadis yang telah disebut pada judul, langkah pertama penelitian hadis ini merujuk melalui lafal hadis dari kitab Mu’jam al-Mufahras li alfaz al-Hadis al-Nabawi karya A.J Wensinck. 2. Mencari data yang telah diperoleh dari kitab kamus dengan merujuk pada kitab asli yang ditunjukkan oleh kitab kamus 3. Menguraikan skema jalur-jalur sanad agar terlihat ada tidaknya pendukung yang berstatus muttabi’ dan syawahid. 4. Melakukan penelitian sanad kritik sanad dari data yang diambil dari kitab-kitab Rijal al-Hadis seperti Tahdzib al-Kamal, Tahdzib at- Tahdzib, al-Jarh at-Ta’dil, dan lain-lain. Dan penelitian sanad ini yaitu menelesuri data setiap periwayat dengan menilai keadaannya, hubungan guru dan murid, tahun kelahiran dan tahun wafat, hingga penilaian para ulama tentang kredibilitas perawi tersebut. Untuk kemudian menentukan kedudukan hadis dari semua jalur. 5. Melakukan penelitian matan dari hasil penelitian sanad di atas. 6. Memberikan kesimpulan dari hasil penelitian di atas dan pesan penting dari hadis tersebut. Sedang dalam pembahasan skripsi ini menggunakan metode deskriptif analisis, yakni melalui pengumpulan data dan pendapat para ulama dan pakar untuk kemudian diteliti dan dianalisa sehingga menjadi sebuah kesimpulan yang ilmiah. Selain itu juga metode penulisan ini penulis juga mengacu pada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi, Tesis, Disertasi yang disusun oleh tim CEQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 17 17 Tim CEQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pedoman penulisan Karya Ilmiah Skrisi, Tesis, Disertasi, Jakarta: CeQDA, 2007

D. Tujuan Penulisan