Ali ibn Abi Thalib40 H

Miqdad ibn al-Aswad, dan Istrinya Fatimah binti Rasulullah SAW. Sedang murid-muridnya dalam periwayatan hadis adalah Harmalah, anaknya al-Husain ibn ‘Ali ibn Talib, Husain ibn Safwan, ‘Abdullah ibn Tsa’labah, keponakannya ‘Abdullah ibn Ja’far ibn Abi Talib, dan banyak lagi yang lainnya. 60 Tidak ada seorang pun yang mencela pribadi Ali ibn Abi Talib dalam periwayatan hadis. Melihat hubungan pribadinya dengan Nabi yang akrab dan dedikasinya yang tinggi dalam membela Islam sebagai agama yang diyakininya sejak kecil, maka Ali ibn Abi Talib termasuk salah seorang sahabat Nabi yang tidak diragukan kejujuran dan keshahihannya dalam menyampaikan hadis Nabi. Oleh karena itu beliau tidak diragukan pernyataannya yang mengatakan bahwa beliau menerima riwayat hadis di atas dari Nabi SAW, dapat dipercaya walaupun shighat al-tahammul yang digunakan oleh Ali ibn Abi Talib dalam menerima riwayat dari Nabi SAW adalah ‘an, tetapi terbukti bahwa antara keduanya telah terjadi pertemuan dalam hubungan sebagai murid dan guru. Itu berarti, Ali ibn Abi Talib benar-benar telah mendengar langsung hadis tersebut dari Nabi SAW. Dengan demikian dapatlah dinyatakan bahwa hadis yang sanadnya diteliti ini diterima langsung oleh Ali ibn Abi Talib dari Nabi SAW. Itu berarti pula bahwa antara Nabi SAW dan Ali ibn Abi Talib telah terjadi persambungan periwayatan hadis. Dengan argumen-argumen tersebut dapat disimpulkan bahwa sanad Imam Baihaqi yang melalui Ali ibn Abi Talib ini tidak seluruh periwayatnya memenuhi kriteria sifat adil dan dhabith tsiqah. Itu berarti, hadis yang diteliti 60 Jamaluddin Abil Hajjaj Yusuf al-Mizy, Tahdzibul Kamal fi Asma’i Rijal Beirut: Dar el-Fikri jilid 13, h. 294-295 ini tidak memenuhi unsur-unsur kaidah keshahihan sanad hadis, sehingga natijat kongklusinya dapat dinyatakan bahwa hadis yang bersangkutan berkualitas dhaif.

3. Hadis Ketiga

- ﻆﻓﺎﺤﻟا ﷲاﺪﺒﻋ ﻮﺑأ ﺎﻧﺮﺒﺧأ , لﺎﻗ : بﻮﻘﻌﯾ ﻦﺑ ﺪﻤﺤﻣ سﺎﺒﻌﻟا ﻮﺑأ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ , لﺎﻗ : ﻲﻧﺎﻐﺼﻟا قﺎﺤﺳإ ﻦﺑ ﺪﻤﺤﻣ ﻦﺑ ﺪﻤﺤﻣ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ , لﺎﻗ : دﻮﺳﻷا ﻮﺑأ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ يﺮﺼﻤﻟا , لﺎﻗ : ﺔﻌﯿﮭﻟ ﻦﺑا ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ , ﻢﯿﻠﺳ ﻦﺑ ﺮﯿﺑز ﻦﻋ , ﻦﺑ كﺎﺤﻀﻟا ﻦﻋ ﻦﻤﺣﺮﻟاﺪﺒﻋ , ْﻦَﻋ ِﮫﯿِﺑَأ , لﺎﻗ : ﻮﻣ ﺎﺑأ ﺖﻌﻤﺳ لﻮﻘﯾ يﺮﻌﺷﻷا ﻰﺳ : ﺖﻌﻤﺳ َلﻮُﺳَر ﷲا ﻰﱠﻠَﺻ ﷲا ِﮫْﯿَﻠَﻋ لﻮﻘﯾ َﻢﱠﻠَﺳَو : ﺎﻨﺑر ُلِﺰْﻨَﯾ ﻰَﻟِإ ِءﺎَﻤﱠﺴﻟا ﺎَﯿْﻧﱡﺪﻟا ﻲِﻓ ْﻦِﻣ ِﻒْﺼﱢﻨﻟا َنﺎَﺒْﻌَﺷ , ُﺮِﻔْﻐَﯿَﻓ ضرﻷا ﻞھَﺄِﻟ , ﺎﱠﻟِإ ٍكِﺮْﺸُﻣ ْوَأ ٍﻦِﺣﺎَﺸُﻣ Abu Musa al-Asy’ari berkata: Rasulullah saw bersabda: “Tuhan kita turun ke langit dunia pada malam nisfu sya’ban untuk member ampunan kepada seluruh penduduk bumi kecuali orang musyrik dan orang yang meninggalkan persatuan umat.” 61 Dalam kegiatan ini kritik sanad Naqd as-sanad dimulai pada periwayat terakhir lalu diikuti pada periwayat sebelumnya dan seterusnya sampai periwayat pertama

1. Abu ‘Abdullah al-Hafidz

62

2. Abu al-‘Abbas Muhammad ibn Ya’kub

63

3. Muhammad ibn Muhammad ibn Ishaq as-Saghaniy

61 Abu Abdullah al-Hafizh menuturkan dari Abu Abbas Muhammad ibn Ya’kub, dari Muhammad ibn Ishaq ash-Shagani, dari Abu Aswab al-Miishri, dari Ibnu Lahi’ah, dari Zubair ibn Salim dari Dhahhak ibn Abdurrahman dari ayahnya. 62 Lihat halaman 32 63 Lihat halaman 34 Nama lengkapnya adalah M uhammad ibn Ishaq ibn Ja’far ibn M uhammad, kunyahnya Ibnu Ja’far as-Saghaniy. w.270H. 64 Guru-gurunya di bidang periwayatan hadis adalah Muhammad ibn Ja’far al-Madaniy, Mu’awiyah ibn ‘Amr ibn al-Azdiy, Abi Salamah Mansur ibn Salamah, Abi al-Aswad an-Nadr ibn ‘Abd al-Jabbar dan masih banyak laagi yang lain-lainnya. Sedangkan murid-muridnya di bidang periwayatan hadis adalah ‘Ali ibn Ishaq, Abu Bakar Muhammad ibn Ishaq, Muhammad ibn Harun, Abu al-‘Abbas Muhammad ibn Ya’kub, dan masih banyak lagi yang lain-lainnya. 65 Pernyataan para kritikus hadis tentang dirinya : a. ‘Abdurahman ibn Abi Hatim berkata : Beliau adalah seorang perawi yang kokoh dan Saduq b. An-Nasa’I berkata : tidak ada masalah dengan hadis-hadisnya. c. Ibnu Hajar berkata : Tsiqah Tsabat d. Ibnu Khirasy berkata : Tsiqah Ma’mun e. Ad-Daruquthniy berkata : Tsiqah f. Dan Ibnu Hibban menyebutnya dalam kitab beliau al-Tsiqaat g. Abu Hatim ar-Razi berkata : Tsiqah 64 Jamaluddin Abil Hajjaj Yusuf al-Mizy, Tahdzibul Kamal fi Asma’i Rijal Beirut: Dar el-Fikri jilid 18, h.146 65 Jamaluddin Abil Hajjaj Yusuf al-Mizy, Tahdzibul Kamal fi Asma’i Rijal Beirut: Dar el-Fikri jilid 4, h.148 Yang Ts