Mu’awiyah ibn ‘Abdillah ibn Ja’far

j. ‘Abdullah ibn Ja’far Abiihi

Nama lengkapnya adalah ‘Abdullah ibn Ja’far ibn Abi Talib al- Qurasyiy al-Hasyimiy, kunyahnya adalah Abu Ja’far al-Madaniy, dan ibunya bernama Asma’ bint ‘Umais al-Khats’amiyah. Beliau dilahirkan di Habsyah, dan beliau adalah seorang anak yang pertama kali dilahirkan di Habsyah dalam keadaan Islam. Beliau adalah seorang yang pintar, kuat, dan lembut hati. 56 Guru-gurunya di bidang periwayatan hadis adalah Rasulullah SAW, Utsman ibn ‘Affan, pamannya Ali ibn Abi Talib, ‘Ammar ibn Yasir, dan ibunya Asma’ bint ‘Umais. Sedang murid-muridnya di bidang periwayatan hadis adalah Ishaq ibn ‘Abdullah ibn Ja’far, Ismail ibn ‘Abdullah ibn Ja’far, anaknya Mu’awiyah ibn ‘Abdullah ibn Ja’far, dan banyak lagi yang lain- lainnya. 57 Pernyataan para kritikus hadis tentang dirinya : a. Az-Zubair ibn Bakkar berkata : ‘Abdullah ibn Ja’far adalah seorang yang kuat, dan terpuji. b. Az-Zubair ibn Bakkar berkata : Beliau wafat pada tahun 80 H, pada masa pemerintahan ‘Abdul Malik ibn Marwan. 58 Pernyataan para kritikus hadis tersebut telah memadai untuk menetapkan kesimpulan bahwa ‘Abdullah ibn Ja’far adalah seorang periwayat 56 Jamaluddin Abil Hajjaj Yusuf al-Mizy, Tahdzibul Kamal fi Asma’i Rijal Beirut: Dar el-Fikri jilid 10, h.57 57 Jamaluddin Abil Hajjaj Yusuf al-Mizy, Tahdzibul Kamal fi Asma’i Rijal Beirut: Dar el-Fikri jilid 10, h.57 58 Jamaluddin Abil Hajjaj Yusuf al-Mizy, Tahdzibul Kamal fi Asma’i Rijal Beirut: Dar el-Fikri jilid 10, h.60 hadis yang tsiqah dengan demikian, pernyataan ‘Abdullah ibn Ja’far bahwa dia menerima hadis di atas dari Ali ibn Abi Talib tidak diragukan lagi kebenarannya. Apabila dilihat dari tahun wafat dari ‘Abdullah ibn Ja’far dengan Ali ibn Abi Talib 40 H dapat diterima. Jadi sangat mungkin terjadinya pertemuan karena diantara keduannya masih hidup sezaman. Itu berarti pula bahwa sanad antara ‘Abdullah ibn Ja’far dengan Ali ibn Abi Talib bersambung. Oleh karena itu beliau tidak diragukan pernyataannya yang mengatakan bahwa dia menerima riwayat hadis di atas dari Ali ibn Abi Talib, dapat dipercaya walaupun shighat al-tahammul yang digunakan oleh ‘Abdullah ibn Ja’far dalam menerima riwayat dari Ali ibn Abi Talib adalah ‘an, tetapi terbukti bahwa antara keduanya telah terjadi pertemuan dalam hubungan sebagai murid dan guru. Itu berarti bahwa sanad antara ‘Abdullah ibn Ja’far dengan Ali ibn Abi Talib dalam keadaan muttasil bersambung.

k. Ali ibn Abi Thalib40 H

Nama lengkapnya adalah Ali ibn Abi Talib, ‘Abdu Manaaf ibn ‘Abdil Mutalib ibn Hasyim al-Qurasyiy, gelarnya adalah Abu al-Hasan al-Hasyimiy Amirul Mukminin, anak dari paman Rasulullah SAW. Dan Rasulullah SAW memberinya kunyah dengan nama Abu Turaab, dan hadis-hadisnya sangat terkenal masyhur. Ibunya bernama Fatimah bint Asad ibn Hasyim al- Hasyimiyah 59 Guru-gurunya di bidang periwayatan hadis adalah Rasulullah SAW, Abu Bakar as-Siddiq ‘Abdullah ibn Abi Quhafah, ‘Umar ibn al-Khattab, al- 59 Jamaluddin Abil Hajjaj Yusuf al-Mizy, Tahdzibul Kamal fi Asma’i Rijal Beirut: Dar el-Fikri jilid 13, h.293