dunia, maka Kami berikan dia sebagian daripadanya, sedang dia tidak memperoleh suatu bagian pun di akhirat.”
Matan hadis yang diteliti apabila diperbandingkan dengan matan hadis lain yang lebih kuat, sudah jelas bahwa ditemukan pesan yang sangat baik bagi
umat manusia sampai kapanpun. Yaitu tentang beberapa hal tentang keutamaan malam nisfu sya’ban. Seperti hadis yang telah diriwayatkan oleh al-Bukhari,
kitab al-adab, bab ja’alallahu al-rahmah mi’ah al-rahmah, Rasulullah SAW bersabda:
ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ ُﺑَأ
ﻮ ِنﺎَﻤَﯿْﻟا
ُﻢَﻜَﺤْﻟا ُﻦْﺑ
ٍﻊِﻓﺎَﻧ ﱡﻲِﻧاَﺮْﮭَﺒْﻟا
ﺎَﻧَﺮَﺒْﺧَأ ٌﺐْﯿَﻌُﺷ
ْﻦَﻋ ﱢيِﺮْھﱡﺰﻟا
ﺎَﻧَﺮَﺒْﺧَأ ُﺪﯿِﻌَﺳ
ُﻦْﺑ ِﺐﱠﯿَﺴُﻤْﻟا
ﱠنَأ ﺎَﺑَأ
َةَﺮْﯾَﺮُھ َلﺎَﻗ
ُﺖْﻌِﻤَﺳ َلﻮُﺳَر
ِﮫﱠﻠﻟا ﻰﱠﻠَﺻ
ُﮫﱠﻠﻟا ِﮫْﯿَﻠَﻋ
َﻢﱠﻠَﺳَو ُلﻮُﻘَﯾ
َﻞَﻌَﺟ ُﮫﱠﻠﻟا
َﺔَﻤْﺣﱠﺮﻟا ﺎِﻣ
َﺔَﺋ ٍءْﺰُﺟ
َﻚَﺴْﻣَﺄَﻓ ُهَﺪْﻨِﻋ
ًﺔَﻌْﺴِﺗ َﻦﯿِﻌْﺴِﺗَو
اًءْﺰُﺟ َلَﺰْﻧَأَو
ﻲِﻓ ِضْرَﺄْﻟا
اًءْﺰُﺟ اًﺪِﺣاَو
ْﻦِﻤَﻓ َﻚِﻟَذ
ِءْﺰُﺠْﻟا ُﻢَﺣاَﺮَﺘَﯾ
ُﻖْﻠَﺨْﻟا ﻰﱠﺘَﺣ
َﻊَﻓْﺮَﺗ ُسَﺮَﻔْﻟا
ﺎَھَﺮِﻓﺎَﺣ ْﻦَﻋ
ﺎَھِﺪَﻟَو َﺔَﯿْﺸَﺧ
ْنَأ ُﮫَﺒﯿِﺼُﺗ
. ﻢﻠﺴﻤﻟ ﺔﯾاور ﻲﻓو
: َﺮﱠﺧَأَو
ا ُﮫﱠﻠﻟ
ﺎًﻌْﺴِﺗ َﻦﯿِﻌْﺴِﺗَو
ًﺔَﻤْﺣَر ُﻢَﺣْﺮَﯾ
ﺎَﮭِﺑ ُهَدﺎَﺒِﻋ
َمْﻮَﯾ ِﺔَﻣﺎَﯿِﻘْﻟا
Dari Abu Hurairah berkata bahwa aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Allah Ta’ala. Telah menjadikan kasih sayang menjadi
100 bagian, lalu Dia menahan di sisi-Nya 99 kasih sayang dan menurunkan satu bagian ke bumi. Maka karena itulah, makhluk-
makhluk saling memberikan kasih sayang, termasuk binatang yang menghilangkan kukunya dari anaknya khawatir bahaya menimpanya.”
Dalam riwayat muslim disebutkan: “Dan Dia menunda 99 bagian yang Allah Ta’ala. Akan memberikan kasih sayang-Nya kepada hamba-
hamba-Nya pada hari kiamat.”
C. Syarah Hadis
1. Menelusuri Asbab al-Wurud Setelah penulis telusuri dalam kitab asbab al-wurud yang ditulis oleh
Ibn Hamzah
al-Husaini al-Hanafi
al-Dimasyqi, penulis
tidak menemukan
asbab al-wurud tentang keutamaan malam nisfu sya’ban. 2. Arti Beberapa Kosakata
Kata Nisfu Sya’ban adalah kata majemuk yang terambil dari kata bahasa Arab, Nisfu dan Sya’ban. Kata Nisfu berasal dari kata nashafa,
yanshifu, nashfan
yang berarti
mencapai tengah-tengah
atau setengah.
6
Sedangkan kata Sya’ban berarti Bulan Sya’ban
7
, atau bulan ke-8 tahun Hijriah.
8
Jadi Nisfu Sya’ban berarti pertengahan atau tengah-tengah bulan Sya’ban tahun hijriah.
Dan kata
كﺮ ﺸﻣ
berarti orang yang menyekutukanmenyerikatkan Allah,
9
sedangkan kata
ﻦﺣﺎ ﺸﻣ
berarti orang yang saling bermusuhan, bertengkar, bercekcok.
10
Hadis pertama mengenai keutamaan malam nisfu sya’ban menjelaskan bahwa berkah, rahmat serta ampunan Allah SWT., yang
6
Ahmad Warson Munawwir, Kamus Arab-Indonesia Al-MUNAWWIR, Surabaya : Pustaka Progressif, 1997, h.1426
7
Ahmad Warson Munawwir, Kamus Arab-Indonesia Al-MUNAWWIR, h.723
8
PUSAT BAHASA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN
NASIONAL, Kamus
Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 2005, h. 1114
9
PUSAT BAHASA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN
NASIONAL, Kamus
Besar Bahasa Indonesia, h.768
10
Ahmad Warson Munawwir, Kamus Arab-Indonesia Al-MUNAWWIR, h.699
diturunkan pada malam nisfu sya’ban kepada seluruh makhluknya, kecuali kepada orang-orang musyrik dan orang-orang yang bermusuhan.
Sebagaimana Firman Allah SWT :
ْنِﺈ َﻓ َكﻮُﺑﱠﺬ َﻛ
ْﻞ ُﻘَﻓ ْﻢ ُﻜﱡﺑَر
وُذ ٍﺔ َﻤْﺣَر
ٍﺔَﻌ ِﺳاَو ﻻَو
ﱡدَﺮ ُﯾ ُﮫ ُﺳْﺄَﺑ
ِﻦ َﻋ ْﻮ َﻘْﻟا
ِم َﻦﯿِﻣِﺮْﺠُﻤْﻟا
١٤٧
Maka jika mereka mendustakan kamu, katakanlah, “Tuhanmu mempunyai rahmat yang sangat luas, dan siksa-Nya kepada orang-
orang yang berdosa tidak dapat dielakkan.”Q.S.al-An’am : 147
Pada malam nisfu
sya’ban disunnahkan
untuk dihidupkan
dengan berbagai macam ibadah, seperti zikir, tahajud, berdoa, beristigfar yang tentu
tidak sampai
melanggar ketentuan
syariat sebagaimana
ibadah yang
dilaksanakan di
malam-malam yang
lain karena
salat malam
dan menghidupkan malam dengan ibadah adalah hal yang dianjurkan pada semua
malam.
11
Sebagaimana firman Allah SWT :
َﻦ ِﻣَو ِﻞ ْﯿﱠﻠﻟا
ْﺪ ﱠﺠَﮭَﺘَﻓ ِﮫ ِﺑ
ًﺔ َﻠِﻓﺎَﻧ َﻚ َﻟ
ﻰ َﺴَﻋ ْنَأ
َﻚ َﺜَﻌْﺒَﯾ َﻚ ﱡﺑَر
ﺎ ًﻣﺎَﻘَﻣ اًدﻮُﻤْﺤَﻣ
٧٩
“Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajud sebagai suatu
ibadah tambahan
bagimu, mudah-mudahan
Tuhan mu
mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” Q.S.al-Isra’ : 79
11
Ahmad Asy-Syarbashi, Yas’alunaka: Tanya Jawab Lengkap tentang Agama dan Kehidupan, Penerjemah Muhammad Alkaf, Jil.4, h. 377