202
Bentuknya seperti apa? terlambat sekali, tidak memakai dasi, tidak ikut pramuka sampai dipanggil
guru mbak, terus membolos nongkrong gitu bareng temen-temen alasannya apa?
jalannya macet mbak, belum saya pakai mbak dasinya masih di dalam tas, karena teman sekelas juga tidak pada berangkat mbak nantikan malu kalau
satu kelompok yang cewek Cuma saya saja dan juga deadline tugas.
6. Siapa saja yang berpartisipasi dalam penanggulangan dan
penanganan kenakalan remaja siswa? semua warga sekolah itu mendukung mbak dan responnya juga baik
mendukung gitu. Tapi ya masih ada satu dua orang yang tidak mbak yang melanggar peraturan itu tapi tidak sadar-sadar kalau itu salah.
7. Apakah sanksi yang diberikan kepada siswa ketika melakukan
bentuk kenakalan remaja siswa? diberi poin mbak selain itu juga biasanya bikin surat perjanjian kalau tidak
melakukan pelanggaran lagi. Apa contoh kasusnya?
misalnya mbak kalau tidak pakai seragam dengan benar entah tidak pakai dasi dan sepatu hitam itu didepan kan sudah ada yang mengontrol tim
budaya atau tatib itu mengecek setiap pagi. Nanti kalau ada yang melanggar diberi binaan mbak diruangan khusus kaya ruang diskusi.
Kalau yang tidak memakai sepatu hitam itu nanti sepatunya diambil satu jadi siswanya hanya memakai satu sepatu saja nanti diambil di BK dengan
membuat surat pernyataan. Geng juga masih ada mbak dari semua sekolah-sekolah dan alumni-alumni. Kalau yang coret-coret tembok itu
disuruh ngecat kembali mbak. sedangkan kalau terlambat dikumpulkan dihalaman depan terus disuruh bersih-bersih selsesai bersih-bersih nanti ke
BK diberi nasihat-nasihat dan membuat surat ijin masuk kelas.
8. Apa saja faktor yang mendorong siswa terlibat kenakalan remaja?
pengaruh teman, kakak kelas, alumni yang mengajari tidak baik seperti ngajak nongkrong tidak jelas diarea sekolah dan gurunya juga mencari-cari
dan sudah diberi bimbingan dan pembinaan sampai anaknya sadar.
9. Apa saja faktor pendukung dalam pelaksanaan program
penanggulangan kenakalan remajasiswa? banyak pilihan ekstrakurikuler yang banyak jadi itu kita bisa mengisi
waktu luang dengan mengikuti ekstrakurikuler. Kesadaran dari siswanya tapi ya tidak semua siswa kadang ada yang malas, misalnya “ayo ikut
ekstra” jawabnya “males mau pulang saja” gitu mbak. faktor guru juga mbak kalau gurunya galak gitu gak pada berani bolos mbak jadi pada rajin.
203
10. Faktor penghambat dalam pelaksanaan program penanggulangan