140
c. Solusi untuk mengatasi Hambatan Implementasi Kebijakan
Penanggulangan Kenakalan Remaja
a. SMK Negeri 2 Yogyakarta
Kendala-kendala yang muncul itu tentunya tidak semata-mata dibiarkan oleh pihak sekolah. sekolah sudah berupaya untuk mengurangi
faktor penghambat tersebut. Adapun solusi yang sudah diterapkan di SMK Negeri 2 Yogyakarta selama ini sesuai dengan pernyataan RH, sebagai
berikut: “komunikasi yang selalu dilakukan oleh semua pihak. Sosialisasi
juga dilakukan dengan melibatkan bapak ibu guru. Selanjutnya juga bapak ibu guru selalu memberi motivasi kepada siswa atau
menyadarkan siswa dengan sentuhan rohani seperti itu.”W RH, 02 Mei 2016
Hal lain yang mendukung pernyataan di atas diungkapkan oleh Bapak SR, sebagai berikut:
“Baik disetiap rapat di Dinas dari BK selalu menginformasikan atau meminta kepedulian Bapak dan Ibu guru yang mengampu Mapel di
kelas dari kehadirannya, cara berpakaian, kelengkapannya baik itu dalam mengerjakan tugas maupun penampilanpeserta didik. Jadi
kadang guru mapel dalam menangani anak yang membolos itu nanti disampaikan kepada wali kelas tapi jika nanti ketemunya dulu
dengan BK ya langsung disampaikan. Jadi nanti siapa yang bertemu duluan entah wali kelas atau guru BK nanti langsung disampaikan
permasalahannya yang terjadi dikelas.”W SR, 03 Mei 2016
Sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Bapak RH dan Bapak SR sekolah sudah mengadakan sosialisasi antar Bapak dan Ibu guru. Selalu
menjaga komunikasi dan saling mengingatkan baik dari Kepala sekolah, Wakil kepala sekolah, pendidik, Karyawan, peserta didik untuk kelancaran
141
program. Bapak dan Ibu guru yang mengampu mata pelajaran tidak hanya memberikan materi pelajaran tetapi juga memotivasi siswa.
b. SMA Negeri 9 Yogyakarta
Solusi yang diterapkan di SMA Negeri 9 Yogyakarta dalam mengatasi hambatan proses implementasi, diungkapkan oleh Ibu NH
sebagai berikut: “Solusinya yaa... membuka komunikasi dengan orangtua,
mengkomunikasikan kepada elemen yang ada disekolah agar semua elemen dapat mendukung dengan memebrikan komunikasi yang
tepat agar tidak terjadi salah persepsi atau salah komunikasi yang nantinya tidak bisa maksimal dalam benar-benar menanggulangi
kenakalan.”W NH, 16 April 2016 Hal lain diungkapkan oleh Bapak BS, sebagai berikut:
“solusinya lebih menegakkan peraturan tata tertib, bimbingan wali kelas pada awal tahun pelajaran serta mengundang orangtua siswa.
Orangtua juga diberi sosialisasi terkait peraturan sekolah. pada kelas X diberikan sosialisasi untuk menyamakan persepsi, orangtua
menandatangi surat pernyataan. Jika ada siswa yang melanggar diberi pembinaan kalau masih ngeyel diundang orangtua untuk
diajak komunikasi terkait kenakalan anaknya.”W BS, 18 April 2016
Solusi yang diungkapkan Ibu NH dan Bapak BS komunikasi sudah dilakukan baik dengan orangtua maupun kepada elemen sekolah. sosialisasi
diberikan setiap awal tahun pelajaran kepada siswa dan orangtua. pemberian sanksi yang tegas dengan lebih menegakkan peraturan tata tertib sekolah
dilakukan guna meminimalisir tindak penyimpangan.
142
B. Pembahasan