35
masyarakat, kenakalan pelajar ialah perbuatan-perbuatan peserta didik yang menyimpang dari aturan-aturan sekolah seperti keluar lingkungan sekolah
tanpa izin saat jam kegiatan pembelajaran berlangsung, membolos dan melanggar peraturan sekolah seperti tidak disiplin dalam berpakaian.
2. Bentuk Kenakalan Remaja
Tindakan kenakalan yang terjadi pada remaja memiliki kategori yang berbeda-beda. perbedaan tersebut dikarenakan oleh banyak hal seperti;
ekonomi, sosio-kultural,
norma, dan
kehidupan masyarakat.
Delinkuen
merupakan produk konstitusi mental serta emosi yang sangat labil dan detektif, sebagai akibat dari pengkondisisan lingkungan yang
buruk terhadap pribadi anak. Wujud perilaku
delinkuen
ini menurut Kartini Kartono 2013: 21-22 adalah:
1. Kebut-kebutan di jalanan yang mengganggu keamanan lalu
lintas, membahayakan jiwa sendiri serta orang lain 2.
Perilaku ugal-ugalan, berandalan, urakan yang mengacaukan ketentraman lingkungan sekitar. Tingkah laku ini bersumber
pada kelebihan energi dan dorongan yang tidak terkendali serta kesukaan menteror lingkungan.
3. Perkelahian yang kadang-kadang memakan korban jiwa.
4. Membolos sekolah lalu bergelandangan sepanjang jalan atau
bersembunyi ditempat-tempat terpencil sambil melakukan tindakan negatif.
5. Kriminalitas anak dan remaja antara lain berupa pengancaman,
memeras, mencuri, tindak kekerasan dan pelanggaran lainnya. 6.
Berpesta pora, sambil mabuk-mabukan, melakukan hubungan seks bebas yang menganggu lingkungan.
7. Kecanduan dan ketagihan narkotika yang erat bergandengan
dengan kejahatan. Menurut Imam Musbikin yang dikutip Ike Wulandari dalam Imam
Musbikin 2013: 15, bentuk kenakalan yang sering dilakukan oleh siswa remaja diantaranya membolos, ngobrolramai pada jam pelajaran
36
berlangsung, merokok, tidak mengerjakan PR sekolah, tidak memakai ikat pinggang dan kaos kaki, sering terlambat datang kesekolah dan pacaran.
Sedangkan menurut Sarlito Wirawan Sarwono 2005: 209, terdapat empat bentuk kenakalan remaja antara lain:
a. Kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain
seperti: perkelahian, pemerkosaan, perampokan, pembunuhan, dan lain-lain;
b. Kenakalan yang menimbulkan korban materi, seperti:
perusakan, pencurian, pencopetan, pemerasan, dan lain-lain; c.
Kenakalan sosial yan tidak menimbulkan korban, seperti: pelacuran, penyalahgunaan obat, hubungan seks tanpa
pernikahan, dan sebagainya. d.
Kenakalan yan melawan status, seperti: sebagai pelajar sering membolos, sebagai anak melawan orangtua, dan lain
sebagainya.
Bentuk-bentuk kenakalan remaja siswa di atas dapat disimpulkan bahwa kenakalan dibagi menjadi tiga kategori yaitu ringan, sedang, dan berat.
Bentuk kenakalan lainnya seperti kenakalan yang menimbulkan korban fisik, korban materi, kenakalan sosial yang tidak menimbulkan korban, dan
kenakalan melawan status.
3. Faktor-Faktor Terjadinya Kenakalan