163
semua pihak turut serta bertanggung jawab dalam mengembangkan sekolah.
SMA Negeri
9 Yogyakarta
dalam pelaksanaan
implementasi kebijakan penanggulangan kenakalan remaja
menjalin kerjasama dari berbagai pihak. Kerjasama yang dibangun dari berbagai pihak terkait baik internal maupun eksternal.
Kerjasama dari dalam yaitu dengan warga sekolah, sedangkan relasi yang dibangun dari luar seperti KUA, Kepolisian, serta Dinas
Pendidikan Kota Yogyakarta.
2. Faktor pendukung dan penghambat proses implementasi kebijakan
sekolah dalam Menanggulangi Kenakalan Remaja a
Faktor Pendukung
Sekolah dalam melaksanakan proses implementasi kebijakan, tentu saja masih menemui hal yang mendukung dan menghambat
proses implementasi kebijakan. Faktor yang mendukung implementasi harus tetap dipertahankan, sedangkan kendalanya harus segera
mendapat solusi agar tidak menjadi penghambat sekolah dalam mewujudkan visi serta misi sekolah.
1 SMK Negeri 2 Yogyakarta
Keberhasilan SMK Negeri 2 Yogyakarta dalam rangka menanggulangi kenakalan remaja diwujudkan melalui berbagai
program, kegiatan, serta strategi yang dirumuskan atas kesepakatan bersama. Sekolah dalam melaksanakan proses implementasi
164
kebijakan, tentu saja masih menemui hal yang mendukung dan menghambat. Faktor pendukung prose implementasi kebijakan di
SMK Negeri 2 Yogyakarta yaitu: 1.
Komite sekolah yang berkomitmen terhadap kemajuan sekolah, yaitu komite memberikan motivasi kepada peserta didik baru
dan selalu mendukung program-program yang dilakukan sekolah.
2. Partisipasi aktif orangtua siswa, yaitu dengan membantu
mengontrol dan ikut patroli langsung. 3.
Masyarakat yang turut mendukung kemajuan sekolah, serta turut aktif melaporkan kejadian dilingkungan sekolah yang berkaitan
dengan peserta didik kepada pihak sekolah. 4.
Adanya forum pembinaan dan pengembangan karakter dari Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta.
5. Relasi yang dibangun SMK Negeri 2 Yogyakarta baik dan
saling berkoordinasi baik pihak sekolah maupun di luar sekolah. 6.
Adanya forum yang dibentuk dengan melibatkan semua Wakil kepala sekolah bagian kesiswaan se-Kota Yogyakarta.
2 SMA Negeri 9 Yogyakarta
Faktor pendukung
proses implementasi
kebijakan penanggulangan kenakalan remaja di SMA Negeri 9 Yogyakarta
sebagai berikut: 1.
Komitmen tinggi dari semua warga sekolah dan orangtua.
165
2. Keterbukaan orangtua terhadap sekolah.
3. Semua pihak terkait seperti warga sekolah, masyarakat, dan
orangtua siswa ikut berpartisipasi aktif. 4.
Dukungan motivasi positif dari alumni. 5.
Relasi yang dibangun SMK Negeri 2 Yogyakarta baik dan saling berkoordinasi baik pihak sekolah maupun di luar
sekolah. 6.
Adanya forum yang dibentuk dengan melibatkan semua Wakil kepala sekolah bagian kesiswaan se-Kota Yogyakarta.
b Faktor Penghambat
Di samping adanya faktor pendukung dalam menegakkan kedisiplinan tentunya juga masih terdapat faktor penghambat dalam
pelaksana kebijakan.
1 SMK Negeri 2 Yogyakarta
SMK Negeri 2 Yogyakarta dalam rangka menanggulangi kenakalan remaja, adalah:
1. Sumber daya yang belum optimal, sehingga belum semua bentuk
kenakalan remaja dapat dihilangkan di SMK Negeri 2 Yogyakarta.
2. Masih terdapat perbedaan penanganan masalah antar pendidik.
3. Kepedulian warga sekolah yang belum maksimal.
4. Alumni yang mempunyai sejarah kurang baik, berusaha untuk
mempengaruhi siswa melalui berbagai kegiatan.
166
2 SMA Negeri 9 Yogyakarta
Faktor penghambat dalam proses implementasi kebijakan penanggulangan kenakalan remaja di SMA Negeri 9 Yogyakarta
adalah: 1.
Hukuman yang dilaksanakan kurang tegas 2.
Komunikasi yang terjalin kepada beberapa orangtua kurang mendapat respon.
3. Tidak ada jam masuk kelas untuk guru Bimbingan dan
Konseling.
C. KETERBATASAN PENELITI