55
melakukan penelitian mengenai bagaimana implementasi kebijakan sekolah dalam menanggulangi kenakalan remaja studi pada SMK Negeri 2 Yogyakarta dan
SMA Negeri 9 Yogyakarta. Sehingga melalui metode deskriptif ini penelitian bisa mengetahui dengan jelas data yang dicari dilapangan.
B. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Yogyakarta yang berlokasi di Jalan A.M Sangaji No. 47 Yogyakarta dan SMA Negeri 9 Yogyakarta yang
berlokasi di Jalan Sagan No. 1 Yogyakarta. Peneliti mengambil lokasi tersebut karena ingin mengetahui peran nyata dari sekolah dalam mengatasi kenakalan
remaja yang banyak terjadi di Kota Yogyakarta yang dikenal sebagai Kota Pelajar. Peneliti juga memilih
setting
penelitian ini atas rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, karena sekolah tersebut dinilai sudah berhasil dalam
menanggulangi kenakalan remaja.
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian merupakan sesuatu yang kedudukannya sentral karena pada subyek penelitian itulah data tentang variabel yang diteliti berbeda dan
diamati oleh peneliti. Pada umumnya peneliti menginginkan untuk mempunyai subyek penelitian yang cukup banyak gambaran kesimpulannya menjadi mantap
Suharsimi Arikunto, 2005: 90. Dalam penentuan subyek pada penelitian ini adalah menggunakan metode
purposive sampling
yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan
56
sehingga memudahkan peneliti menjelajahi obyek yang diteliti Sugiyono, 2010: 54.
Subyek dalam penelitian ini adalah : 1 Wakil Kepala Bidang Kesiswaan, 2 Guru Bimbingan dan Konseling, 3 Beberapa Guru Wali Kelas, dan 4
Beberapa Siswa yang melanggar peraturan sekolah.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, maka penelitian tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan Sugiyono, 2013: 224.
Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan data adalah metode observasi, wawancara, dan
kajian dokumen. Dengan teknik tersebut peneliti akan mendapatkan data tentang implementasi kebijakan sekolah dalam menanggulangi kenakalan remaja studi
pada SMK Negeri 2 Yogyakarta dan SMA Negeri 9 Yogyakarta. Berikut ini penjelasan masing-masing teknik penelitian yang digunakan:
1. Observasi
Teknik observasi mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain. Menurut Sugiyono 2010: 313 mengungkapkan bahwa data
observasi merupakan data yang faktual, cermat dan terinci mengenai keadaan lapangan, kegiatan manusia dan situasi sosial serta dimana kegiatan itu
terjadi.
57
Peneliti akan melakukan pengamatan terhadap perilaku remaja di lingkungan sekolah, fasilitas sekolah serta warga sekolah yakni guru dan
karyawan. Observasi merupakan teknik yang sentral dalam penelitian ini, namun diperlukan kemampuan yang optimal dari peneliti untuk
mengungkapkan makna dari obyek yang sedang diamati. 2.
Wawancara Mendalam Wawancara adalah tatap langsung antara peneliti dengan responden.
Dalam melakukan teknik wawancara peneliti menggunakan wawancara mendalam karena peneliti belum mengetahui secara pasti data apa yang akan
diperoleh. Wawancara mendalam adalah bersifat terbuka dimana pelaksanaan
wawancara tidak hanya sekali atau dua kali, melainkan berulang-ulang dengan intensitas yang tinggi. Peneliti tidak hanya percaya dengan begitu saja
pada apa yang dikatakan informan, melainkan perlu mencek dalam kenyataan melalui pengamatan. Itulah sebabnya cek dan recek dilakukan secara silih
berganti dari hasil wawancara kepengamatan lapangan atau informan yang satu ke informan yang lain Burhan Bungin, 2004: 62. Dalam melaksanakan
wawancara peneliti dipandu dengan pedoman wawancara yang berisi tentang garis besar materi yang akan ditanyakan pada informan.
3. Kajian Dokumen
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Menurut Sugiyono 2013: 240 dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-
karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya
58
catatan harian, sejarah kehidupan, cerita, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar sketsa dan
sebagainya. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni yang dapat berupa patung, film, dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari
penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.
E. Instrumen Penelitian