28
endemik. Maka hadirnya kelompok dominan dalam organisasi akan sangat membantu, apalagi kelompok yang berkuasadominan tadi akan
sangat diperlukan. Apabila tidak ada kelompok dominan, mungkin implementasi kebijakan akan berjalan secara lambat dan bersifat
inkremental. Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam
pendekatan implementasi kebijakan pendidikan dapat dilakukan dengan pendekatan struktural, pendekatan prosedural dan manajerial, pendekatan
perilaku dan pendekatan politik.
5. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Implementasi Kebijakan
Proses implementasi kebijakan merupakan proses yang menentukan sekaligus menengangkan. Proses ini menjadi penting disebabkan menjadi
akhir dari semua kebijakan yang sudah diambil selalu pada tahap implementasi. Dalam implementasi ini, menurut Arif Rohman 2009: 147-
149 perlu kiranya dianalisis faktor-faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi proses kegagalan dan keberhasilan implementasi kebijakan.
Bagaimana meminimalkan kegagalan dan memaksimalkan keberhasilan dalam proses implementasi. Ada tiga faktor yang biasanya menjadi sumber
kegagalan dan keberhasilan, yaitu: a faktor yang terletak pada rumusan kebijakan, b faktor yang terletak pada personil pelaksana, dan c faktor
yang terletak pada sistem organisasi pelaksana. Faktor pertama berkaitan dengan rumusan kebijakan yang telah dibuat
oleh para pengambil keputusan
decicion maker
. Menyangkut apakah
29
rumusan kalimatnya jelas tau tidak, tujuannya tepat atau tidak, sasarannya tepat atau tidak, mudah difahami atau tidak, terlalu sulit dilaksanakan atau
tidak, dan sebagainya. Pembuat kebijakan harus terlebih dahulu mencapai beberapa konsensus diantara mereka mengenai tujuan-tujuan, serta informasi
yang cukup untuk mencapai tujuan. Faktor kedua dari penentu kegagalan dan keberhasilan implementasi
adalah pada personil pelaksananya. Yakni yang menyangkut tingkat pendidikan, pengalaman, motivasi, komitmen, kesetiaan, kinerja, kepercayaan
diri, kebiasaan-kebiasaan, serta kemampuan kerjasama dari para pelaku pelaksana kebijakan tersebut. termasuk dalam faktor personil pelaksana
adalah latar belakang budaya, bahasa, serta ideologi kepartaian dari masing- masing. Kesemuanya itu akan sangat mempengaruhi cara kerja mereka secara
kolektif dalam menjalankan misi implementasi kebijakan. Faktor ketiga yang menentukan kegagalan dan keberhasilan
implementasi kebijakan adalah faktor organisasi pelaksana. Yakni menyangkut jaringan sistem, hirarki, kewenangan masing-masing peran,
model distribusi pekerjaan, gaya kepemimpinan dari pimpinan organisasinya, aturan main organisasi, target masing-masing tahap yang ditetapkan, model
monitoring yang biasa dipakai, serta evaluasi yang dipilih. Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi kegagalan dan keberhasilan implementasi kebijakan ada tiga faktor yakni: faktor rumusan kebijakan, personil pelaksana dan faktor
organisasi pelaksana.
30
C. Tinjauan Tentang Remaja