25
kewenangan, hubungan antara unit-unit organisasi yang ada dalam organisasi yang bersangkutan, dan hubungan organisasi dengan dengan
organisasi luar dan sebagainya. Struktur organisasi yang bertugas mengimplementasikan kebijakan
memiliki pengaruh signifikan terhadap implementasi kebijakan. Salah satu dari aspek struktur yang penting dari setiap organisasi adalah prosedur
operasi yang standar
standar operating procedures
atau SOP. SOP menjadi pedoman bagi setiap implementator dalam bertindak. Keempat
variabel tersebut juga saling berhubungan satu sama lain. Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa teori
implementasi kebijakan merupakan aktivitas implementasi yang dipengaruhi oleh beberapa variabel dalam mencapai keberhasilan. Teori
implementasi kebijakan yang dipakai dalam proses implementasi kebijakan sekolah dalam menanggulangi kenakalan remaja adalah teori
Edward III, karena di dalam teori ini mencakup aspek komunikasi, sumber daya, disposisi atau karakteristik dan struktur birokrasi dalam pelaksanaan
kebijakan.
4. Pendekatan dalam Implementasi Kebijakan Pendidikan
Beberapa ahli ilmu sosial menyebutkan ada empat pendekatan dalam proses implementasi kebijakan umumnya dan kebijakan pendidikan
khususnya sebagaimana telah diungkapkan Solichin yaitu : a pendekatan structural, b pendekatan prosedural dan manajerial, c pendekatan perilaku,
26
dan d pendekatan politik. Adapun pendekatan yang disebutkan Solichin Arif Rohman, 2014: 140-145 adalah:
a Pendekatan Struktural
Structural Approach
Pendekatan ini memandang bahwa kebijakan pendidikan harus dirancang, di implementasikan di kendalikan dan di evaluasi secara
struktural. Pendekatan ini menekankan pentingnya komando dan pengawasan menurut tahapan atau tingkatan dalam struktur masing-
masing organisasi. Namun titik lemah dari pendekatan struktural ini ini adalah, proses pelaksanaan implementasi menjadi kaku, terlalu birokratis
dan kurang efisien. b
Pendekatan Prosedural dan Manajerial
Procedural and Managerial Approach
Pendekatan prosedural dan manajerial ini tidak mementingkan penataan struktur-struktur birokrasi pelaksana yang cocok bagi
implementasi program, melainkan dengan upaya mengembangkan proses-proses dan prosedur-prosedur manajerial beserta teknik-teknik
manajemen yang tepat. Ada tiga prosedur langkah-langkah yang tepat didalam
proses implementasi
kebijakan. Setelah
dilakukannya identifikasi masalah serta pemilihan kebijakan yang dilihat dari sudut
biaya dan efektifitasnya paling memenuhi syarat. Ketiga prosedur tersebut meliputi:
1 Membuat desain program beserta perincian tugas dan perumusan
tujuan yang jelas, penentuan ukuran prestasi kerja, biaya, dan waktu;
27
2 Melaksanakan program kebijakan dengan cara mendayagunakan
struktur-struktur dan personalia, dana dan sumber-sumber, prosedur- prosedur dan metode-metode yang tepat;
3 Membangun sistem penjadwalan, monitoring, dan sarana-sarana
pengawasan yang tepat guna menjamin bahwa tindakan-tindakan yang tepat dan benar dapat segera dilaksanakan.
c Pendekatan Perilaku
Pendekatan perilaku meletakkan dasar semua orientasi dari kegiatan implementasi kebijakan pada perilaku manusia sebagai
pelaksana, bukan pada organisasinya sebagaimana pendekatan struktural atau pada teknik manajemennya sebagaimana pendekatan prosedural dan
manajerial di atas. Pendekatan perilaku ini berasumsi bahwa upaya implementasi kebijakan yang baik adalah bila perilaku manusia beserta
segala sikapnya juga harus dipertimbangkan dan dipengaruhi agar proses implementasi kebijakan tersebut dapat berlangsung baik.
d Pendekatan Politik
Pendekatan ini lebih melihat pada faktor-faktor politik atau kekuasaan yang dapat memperlancar atau menghambat proses
implementasi kebijakan. Pendekatan politik dalam proses implementasi kebijakan, memungkinkan digunakannya paksaan dari kelompok
dominan. Proses implementasi kebijakan tidak bisa hanya dilakukan dengan komunikasi interpersonal sebagaimana disyaratkan oleh
pendekatan perilaku, bila problem konflik dalam organisasi tadi bersifat
28
endemik. Maka hadirnya kelompok dominan dalam organisasi akan sangat membantu, apalagi kelompok yang berkuasadominan tadi akan
sangat diperlukan. Apabila tidak ada kelompok dominan, mungkin implementasi kebijakan akan berjalan secara lambat dan bersifat
inkremental. Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam
pendekatan implementasi kebijakan pendidikan dapat dilakukan dengan pendekatan struktural, pendekatan prosedural dan manajerial, pendekatan
perilaku dan pendekatan politik.
5. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Implementasi Kebijakan