Metode Analisis Data Analysis Effect of Organizational Justice on Organizational Commitment and Organizational Citizenship Behavior (OCB) at PDAM Tirta Pakuan in Bogor

karyawan berdasarkan karakteristik responden seperti usia, jenis kelamin, status, masa kerja, tingkat pendidikan terakhir, dan jabatan. Analisis deskriptif menggambarkan proporsi jawaban responden terhadap berbagai pilihan jawaban yang mendeskripsikan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan dan organizational citizenship behavior OCB pada organisasi melalui butir-butir peryataan yang tersedia dalam kuesioner. Penggunaan SEM pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara variabel baik secara langsung maupun secara tidak langsung dengan menggunakan variabel intervening antara. Metode SEM menggunakan 2 dua macam komponen, yaitu: 1. Variabel Laten Merupakan variabel kunci yang tidak dapat diobservasi, sehingga tidak dapat diukur secara langsung. Variabel laten dibagi menjadi dua macam variabel yaitu variabel eksogen ξ dan variabel endogen η. Pada penelitian ini, variabel eksogen adalah organizational justice sedangkan variabel endogen adalah komitmen karyawan organisasi dan organizational citizenship behavior OCB. Komitmen organisasi, selain menjadi variabel endogen, juga menjadi variabel intervening. 2. Variabel teramati atau indikator. Merupakan variabel yang dapat diamati atau dapat diukur secara empiris. Notasi matematik untuk variabel teramati yang merupakan ukuran dari variabel eksogen adalah X, sedangkan yang merupakan efek dari variabel laten endogen adalah Y. Pada penelitian ini indikator sebagai refleksi dari variabel laten. Dalam penelitian ini, terdapat outer model model luar dan inner model model dalam dengan persamaan model sebagai berikut: 1. Outer model a. Variabel laten eksogen reflektif X = λ x b. Variabel laten endogen intervening reflektif ξ + δ Y = λ Y c. Variabel laten endogen reflektif η + ε Y = λ Y η + ε 2. Inner model η 1 = γ 1 ξ + ζ 1 η 2 = β 1 η 1 + ζ η 2 2 = γ 2 ξ + ζ η 2 2 = β 1 η 1 + γ 2 ξ + ζ Keterangan: 2 ξ = Ksi, variabel latent eksogen η 1 η = Eta 1, variabel laten endogen 1 2 λx = Lamnda kecil, loading faktor variabel latent eksogen = Eta 2, variabel laten endogen 2 λy = Lamnda kecil, loading faktor variabel latent endogen β 1 γ = Beta kecil, koefisien pengaruh komitmen karyawan terhadap OCB 1 komitmen karyawan = Gamma kecil, koefisien pengaruh organizational justice terhadap γ 2 ζ = Gamma kecil, koefisien pengaruh organizational justice terhadap OCB i δ = Delta kecil, galat pengukuran pada variabel laten eksogen = Zeta kecil, galat model dimana i = 1 dan 2. ε = Epsilon kecil, galat pengukuran pada variabel latent endogen λ PJ λ AC λ NC λ NC λ NC λ NC λ NC λ NC λ CC λ PJ λ AC λ CC λ PJ λ AC λ CC λ Ob λ PJ λ AC λ CC λ AC λ CC λ λ Ob PJ λ PJ λ AC λ CC λ Ob λ Ob λ Ob λ PJ γ 1 β λ Ob λ PJ λ Ob λ PJ γ 2 λ PJ λ Lo λ PJ λ Lo λ Pa λ Pa λ Pa λ Pa λ λ Pa PJ λ DJ λ DJ λ DJ λ DJ λ DJ λ Lo λ Lo λ PJ λ PJ λ PJ λ Lo PJ PJ PJ PJ PJ PJ PJ PJ PJ PJ PJ AC PJ PJ PJ PJ Prosed. Justice ξ Aff.Com η Dist. Justice ξ Org. Justice ξ OCB η 2 Participation η Obedience η Kom.Org η 1 Con.Com η Norm.Com η Loyality η AC AC AC AC AC Ob Ob Ob Ob Ob Ob Lo Lo Lo Lo Lo Pa Pa Pa Pa Pa DJ ε Ob ε Ob ε Ob ε Ob ε Ob ε Ob ε Lo ε Lo ε Lo ε Lo ε Lo ε Pa ε NC ε NC ε NC ε NC ε NC ε NC NC NC NC ε AC ε AC ε AC ε AC ε AC ε AC CC CC CC CC CC CC ε CC ε CC ε CC ε CC ε CC ε CC ε DJ ε PJ ε PJ ε PJ ε PJ ε PJ ε PJ ε PJ ε PJ ε PJ ε PJ ε PJ ε PJ ε PJ ε PJ ε PJ ζ 2 ζ 1 NC NC NC DJ DJ DJ DJ ε Pa ε Pa ε Pa ε Pa ε DJ ε DJ ε DJ ε DJ Gambar 5. Kerangka Konseptual Pada Model Persamaan Struktural BAB. IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Sejarah PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor

Kota Bogor telah mempunyai sistem pelayanan air minum sejak tahun 1918 yang dibangun oleh pemerintah Belanda saat itu, dengan memanfaatkan sumber mata air Kota Batu yang letaknya di Kabupaten Bogor. Sumber mata air Kota Batu merupakan cikal bakal keberadaan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor dan tahun 1918 dianggap sebagai dimulainya pelayanan air minum Kota Bogor. Berdasarkan Peraturan Daerah No. 5 Tahun 1977 tanggal 31 Maret 1977, PDAM Kota Bogor didirikan. Selanjutnya disahkan melalui Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 300HK.011SK1977 tanggal 5 Juli 1977. Modal dasar perusahaan ini terdiri dari kekayaan daerah yang berasal dari kekayaan perusahaan air minum pada waktu kedudukannya sebagai Dinas Daerah dan merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan. Diterbitkannya Surat Keputusan Walikota No. 011.45-75 Tahun 2002 tanggal 29 April 2002 tentang penetapan logo baru PDAM Kota Bogor dan penambahan nama Tirta Pakuan menjadi dasar nama PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. Tugas pokok dari PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor adalah menyediakan dan mendistribusikan air bersih di wilayah kota Bogor secara memadai, adil, merata dan berkesinambungan serta sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah PAD kota Bogor. Secara garis besar PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor mempunyai dua fungsi, yaitu 1. Fungsi ekonomi yaitu meningkatkan kemampuan pelayanan dan dan memenuhi kewajiban-kewajiban lainnya dengan cara pengelolaan perusahaan secara sehat berdasarkan asas ekonomi perusahaan. 2. Fungsi sosial yaitu dapat memenuhi kebutuhan semua lapisan masyarakat dengan memberlakukan tarif air minum yang disesuaikan dengan kondisi dan fungsi tempat pelanggan serta adanya pelanggan yang tersubsidi.

4.2. Visi dan Misi PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor

Sesuai keputusan Direksi PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor No. 060Kep.70-PDAM2001 tanggal 21 November 2001 telah ditetapkan visi dan misi PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. Visi dari PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor adalah menjadi perusahaan terdepan dibidang pelayanan air minum. Sedangkan misinya adalah memberikan kepuasan pelayanan air minum secara berkesinambungan kepada masyarakat sesuai standar kesehatan yang ada dengan mempertimbangkan keterjangkauan masyarakat dan berperan sebagai penunjang otonomi daerah serta meningkatkan sumber daya manusia secara maksimal. Motto kerja PDAM Tirta Pakauan Kota Bogor adalah “Handal dalam pekerjaan, prima dalam pelayanan”.

4.3. Struktur Organisasi PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor

Manajemen menetapkan struktur organisasi dengan tujuan untuk membagi pekerjaan, sumber daya, dan manusia kedalam tugas-tugas dan peranan organisasional. Di dalam struktur organisasi terkandung rencana mengenai mekanisme, koordinasi, komunikasi, rentang kendali, pertanggungjawaban dan hierarki kewenangan. Dengan adanya struktur organisasi yang kompak akan mempermudah pimpinan organisasi dalam melaksanakan kontrak dan pengawasan dari tiap-tiap bagian atau penanggungjawab tugas. Berdasarkan Surat Keputusan Walikota KDH tk. II Bogor No. 72 tahun 2004 tanggal 30 Desember 2004 struktur organisasi PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor disusun. Dalam menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor didukung oleh 3 direksi, 10 orang kepala bagian dan 35 kepala sub bagian. Bagan struktur organisasi PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor dapat dilihat pada Lampiran 1.

4.4. Kapasitas Produksi

Saat ini, dalam keadaan normal PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor memiliki kapasitas terpasang sebesar 1.720 liter per detik dengan kapasitas produksi sebesar 1.371 liter per detik. Total produksi tersebut berasal dari: a. Mata air Kota Batu = 53 literdetik b. Mata air Bantar Kambing = 156 literdetik c. Mata air Tangkil = 137 literdetik d. Air permukaan IPA Cipaku = 193 literdetik e. Air permukaan IPA Dekeng = 811 literdetik f. Air permukaan IPA Palasari = 21 literdetik