Kerangka Konseptual Analysis Effect of Organizational Justice on Organizational Commitment and Organizational Citizenship Behavior (OCB) at PDAM Tirta Pakuan in Bogor

Gambar 3. Kerangka Pemikiran Konseptual Gambar 4. Kerangka Pemikiran Penelitian Visi, Misi,Tujuan Organisasi Strategi SDM SDM Handal Organizational Citizenship Behavior OCB Komitmen Organisasi Keadilan Organisasi Visi, Misi dan tujuan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor Tanggung Jawab Organisasi Satuan Pengawasan Intern Litbang dan PDE Bina Mitra Perlengka- pan Keuangan Humas Sumber Daya Manusia Produksi Transisi dan distribusi Perencana an dan Supervisi Faktor-faktor Organizational Justice: 1. Distributive Justice 2. Procedural Justice Faktor-faktor Komitmen Organisasi: 1. Afektif commitment 2. Continuencecommitment 3. Normatif commitment Faktor-faktor OCB: 1. Obedience kepatuhan 2. Loyality loyalitas 3. Participation partisipasi Deskriptif SEM dengan PLS Mengetahui tingkat komitmen dan OCB berdasarkan karakteristik usia, jenis kelamin, jabatan, dll Analisis penerapan Organizational Justice terhadap komitmen organisasi dan OCB Implikasi bagi pimpinan organisasi dimana dengan menerapkan organizational justice secara baik diharapkan komitmen karyawan pada organisasi dan organizational citizenship behavior akan tercipta di PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor.

3.2. Kerangka Operasional

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini digolongkan dalam dua jenis variabel yaitu variabel eksogen dan variabel endogen. Variabel eksogen atau dikenal juga sebagai independent variabel adalah variabel yang tidak diprediksi oleh variabel lain dalam model. Sementara variabel endogen adalah variabel yang dapat memprediksi satu atau beberapa variabel endogen lain. Keadilan organisasi X merupakan variabel eksogen, komitmen organisasi Y 1 adalah variabel intervening atau variabel antara. Komitmen organisasi selain menjadi variabel endogen, juga menjadi variabel eksogen karena komitmen karyawan pada organisasi dapat mempengaruhi Organizational citizenship behavior OCB. Organizational citizenship behavior OCB Y 2 1. Keadilan Organisasi X merupakan variabel endogen atau variabel terikat. Keadilan organisasi merupakan sebuah ukuran dari tingkat kewajaran yang diterima oleh karyawan sehubungan dengan pengambilan keputusan. Indikator dalam penelitian ini berasal dari teori keadilan organisasi yang dikembangkan oleh Niehoff and Moorman 1993. Indikator ini telah diuji dengan reliabilitas di atas 0,90 untuk semua tiga dimensi. Indikator-indikator keadilan organisasi adalah: a Distributive justice X 1 b Procedural justice X . yaitu mencerminkan kewajaran hasil yang dirasakan dari yang diterima karyawan. Distributive justice diukur dengan lima item menilai kewajaran hasil kerja yang berbeda, termasuk tingkat pembayaran, jadwal kerja, beban kerja, dan tanggung jawab pekerjaan. 2 . berkaitan dengan persepsi keadilan tentang prosedur yang digunakan untuk menentukan hasil tersebut. Procedural justice diukur dengan item yang dirancang untuk menyadap baik prosedur formal dan keadilan interaksional. Prosedur formal enam item mengukur sejauh mana keputusan-keputusan pekerjaan yang diasuransikan termasuk mekanisme pengumpulan informasi yang akurat dan tidak bias, pendapat karyawan, dan proses banding. Keadilan interaksional sembilan item mengukur sejauh mana karyawan merasa kebutuhan mereka dianggap, dan penjelasan yang memadai telah dibuat untuk keputusan pekerjaan. 2. Komitmen Organisasi Y 1 Komitmen organisasi merupakan sikap positif dan kesetiaan yang ditunjukan oleh karyawan pada organisasi secara terus menerus dalam rangka mendukung kesuksesan organisasi. Adapun indikator komitmen organisasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Afektif commitment Y 1-1 1 Senang berkarir di organisasi . Bentuk keterikatan emosional, pengidentifikasian diri, dan keterlibatan karyawan dalam suatu organisasi, misalnya: 2 Merasa masalah organisasi merupakan bagian dari pegawai 3 Memiliki rasa yang kuat pada organisasi 4 Terikat secara emosional dengan organisasi 5 Merasa bagian dari keluarga organisasi 6 Merasa memiliki arti besar secara pribadi pada organisasi. b. Normatif commitment Y 1-2 1 Kewajiban bersama atasan . Komitmen yang menunjukkan suatu perasaan tanggung jawab karyawan untuk tetap berada di dalam perusahaan yang disebabkan oleh adanya tekanan dari pihak lain di organisasi yang menginginkan agar individu tetap berkerja di organisasi, misalnya: 2 Merasa tidak tepat meninggalkan organisasi 3 Merasa bersalah jika meninggalkan organisasi 4 Kelayakan organisasi menerima loyalitas pegawai 5 Merasa memiliki tanggung jawab pada organisasi 6 Merasa berhutang budi pada organisasi. c. Continuence commitment Y 1-3 a Kebutuhan tinggal di organisasi . Merupakan kuatnya keinginan seseorang untuk terus bekerja pada organisasi, karena tidak dapat melakukan hal lain, misalnya: b Merasa sulit meninggalkan organisasi c Merasa terganggu jika meninggalkan organisasi d Tidak memiliki pilihan keluar dari organisasi e Merasa harus memberikan kontribusi pada organisasi f Konsekuensi negatif meninggalkan organisasi