Faktor - Faktor yang Menimbulkan Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi yang dimiliki oleh anggota organisasi tidak akan selamanya stabil dalam arti bisa saja berubah. Menurut Mowday. et. al 1982
yang dikutip Respati 2009, yang mempengaruhi komitmen organisasi, yaitu: a.
Karakteristik individu Meliputi usia, tingkat pendidikan, lama kerja, gender, suku bangsa dan variasi
dari faktor kepribadian. Ketika usia dan masa kerja anggota organisasi meningkat maka akan terjadi batasan untuk mengambil pekerjaan lain sehingga
hal ini akan mempengaruhi komitmen organisasi. Karyawan yang lebih tua menjadi berkomitmen pada organisasi karena beberapa alasan, termasuk
memperoleh kepuasan yang lebih besar dengan pekerjaan dan mempunyai kedudukan yang lebih baik. Berkaitan dengan gender, wanita cenderung lebih
berkomitmen dibanding pria karena wanita pada umumnya menghadapi tantangan yang lebih besar dalam pencapaian karirnya. Latar belakang yang
lebih tinggi akan mendorong seseorang untuk lebih berkomitmen pada profesinya. Semakin tinggi pendidikan seorang karyawan, maka karyawan
mempunyai kesempatan besar untuk memperoleh pekerjaan alternatif. Karyawan dengan tingkat pendidikan lebih tinggi mungkin akan tidak akan
terus menerus memegang satu kedudukan saja, atau tetap tinggal dan bertahan dalam satu organisasi. Karyawan akan berusaha mencari pekerjaan atau
organisasi lain karena besarnya kesempatan yang dimilikinya. Tingkat pendidikan ini memiliki hubungan yang negatif dengan komitmen
organisasional. b.
Karakteristik pekerjaan dan aturan yang terkait Meliputi cakupan pekerjaan, konflik peran dan ambiguitas peran. Seseorang
yang merasa cakupan pekerjaan membuat merasa tertantang, komitmen organisasinya akan meningkat. Aturan yang jelas dalam pembagian tugas dan
pekerjaan akan meningkatkan komitmen, begitu pula sebaliknya. c.
Pengalaman kerja Faktur yang termasuk dalam pengalaman kerja adalah keterlibatan sosial,
kesamaan gaji, norma-narma kelompok yang berkaitan dengan etika kerja keras, dan ketergantungan organisasional.
d. Karakteristik struktural
Meliputi formalisasi, fungsi ketergantungan dan desentralisasi. Karyawan yang memiliki desentralisasi tinggi dan yang lebih memiliki formalitas terhadap
aturan tertulis dan prosedur akan memiliki komitmen yang lebih tinggi. Karakteristik struktural juga meliputi adanya partisipasi anggota dalam
pengambilan keputusan dan anggota yang bekerja karena menyumbangkan sesuatu secara finansial pada organisasi.
Dampak dari manifestasi tinggi rendahnya komitmen organisasi meliputi: -
Kinerja anggota Komitmen organisasi akan mengarahkan besar kecilnya usaha anggota
organisasi untuk melaksanakan pekerjaannya sehingga akan berpengaruh pada kinerjanya.
- Lama bekerja
Anggota yang berkomitmen tinggi pada organisasi cenderung bertahan pada organisasi tersebutdan ini terkait dengan lamanya anggota bekerja.
- Tingkat absen
Anggota yang mempunyai komitmen tinggi akan lebih termotivasi untuk bekerja sehingga menurunkan tingkat absen.
- Keterlambatan anggota
Anggota dengan komitmen tinggi cenderung berkorelasi negatif dengan keterlambatan anggota.
- Tingkat keluar organisasi
Organisasi yang memiliki anggota dengan tingkat komitmen yang tinggi akan berdampak rendahnya tingkat keluar dari organisasi atau cenderung untuk
bertahan pada organisasi tersebut.