Tinjauan Hasil-hasil Penelitian Terdahulu
organizational citizenship behavior OCB. Sampel diambil dari enam organisasi pemerintah di Kuwait. Analisis regresi hirarkis menunjukkan bahwa semua
variabel independen yang diteliti berhubungan secara signifikan dengan organizational citizenship behavior OCB. Kedua variabel keadilan distributif
dan prosedural berkorelasi positif dengan ukuran perilaku kewarganegaraan, korelasi kuat ditunjukan pada keadilan prosedural r = 0,222, P 001.
Perbandingan hasil menunjukkan bahwa kepuasan kerja mempunyai hubungan yang kuat terhadap OCB, diikuti oleh keadilan prosedural, keadilan distributif,
dan kemudian komitmen organisasi Adapun persamaan dengan penelitian ini adalah:
.
Variabel keadilan organisasi yang digunakan adalah yang dikembangkan oleh Niehoff and Moorman 1993.
Sedangkan perbedaannya dengan penelitian ini adalah: 1.
Menggunakan empat variabel yaitu keadilan organisasi, komitmen organisasi, kepuasan kerja dan organizational citizenship behavior OCB. Sedangkan
dalam penelitian ini menggunakan tiga variabel yaitu komitmen organisasi, keadilan organisasi dan organizational citizenship behavior OCB.
2. Variabel komitmen organisasi yang digunakan adalah yang dikembangkan oleh
Mowday et al. 1979 sedangkan dalam penelitian ini menggunakan variabel yang dikembangkan oleh Meyer dan Allen 1990. Variabel organizational
citizenship behavior OCB
yang digunakan adalah Altuirisme, conscientiousness, sportsmanship, courtesy dan civic virtue. Sedangkan dalam
penelitian ini menggunakan variabel Obedience kepatuhan, loyality loyalitas dan participation partisipasi.
3. Alat analisis yang digunakan adalah model analisis regresi hirarkis sedangkan
dalam penelitian ini menggunakan model analisis SEM. 4.
Obyek penelitiannya adalah enam organisasi pemerintah di Kuwait. Sedangkan penelitian ini adalah karyawan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor.
Penelitian kedua yaitu Ertürk et. al 2004 yang meneliti pengaruh relatif dan gabungan dari keadilan prosedural, keadilan distributif, komitmen organisasi,
dan kepuasan kerja pada organizational citizenship behavior OCB pekerja kerah biru di industri manufaktur Turki. Hasil analisis regresi hirarkis menunjukkan
bahwa komitmen organisasi, kepuasan kerja, keadilan prosedural dan keadilan distributif memiliki pengaruh yang positif terhadap organizational citizenship
behavior OCB. Temuan ini juga mengungkapkan bahwa, komitmen organisasi dan keadilan prosedural merupakan penentu penting dari tipe perilaku OCB
sementara keadilan distributif memberikan pengaruh yang sangat kuat pada OCB pekerja kerah biru di industri manufaktur Turki.
Adapun persamaan dengan penelitian ini adalah: Variabel keadilan organisasi yang digunakan adalah yang dikembangkan oleh
Niehoff and Moorman 1993. Sedangkan perbedaannya dengan penelitian ini adalah :
1. Menggunakan empat variabel yaitu keadilan organisasi, komitmen organisasi,
kepuasan kerja dan organizational citizenship behavior OCB. Sedangkan dalam penelitian ini menggunakan tiga variabel yaitu komitmen organisasi,
keadilan organisasi dan organizational citizenship behavior OCB. 2.
Variabel komitmen organisasi yang digunakan adalah yang dikembangkan oleh Mowday et al. 1979 sedangkan dalam penelitian ini menggunakan variabel
yang dikembangkan oleh Allen dan Meyer 1990. Variabel organizational citizenship behavior
OCB yang digunakan adalah Altuirisme,
conscientiousness, sportsmanship, courtesy dan civic virtue. Sedangkan dalam penelitian ini menggunakan variabel Obedience kepatuhan, loyality
loyalitas dan participation partisipasi. 3.
Alat analisis yang digunakan adalah model analisis regresi hirarkis sedangkan dalam penelitian ini menggunakan model analisis SEM.
4. Obyek penelitiannya adalah pekerja kerah biru di industri manufaktur Turki.
Sedangkan penelitian ini adalah karyawan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. Penelitian ketiga yaitu Ali et. al. 2010 yang meneliti hubungan antara
keadilan organisasi secara keseluruhan dan Organizational Citizenship Behavior OCB para bankir di Pakistan. Sampelnya 280 bankir sektor swasta NWFP.
Dengan menggunakan korelasi pearson dan regresi berganda serta SPSS 15 sebagai alat operasi data, hasilnya menunjukan bahwa dua dimensi keadilan
organisasi yaitu keadilan distributif dan keadilan prosedural ditemukan memiliki hubungan yang signifikan dengan Organizational Citizenship Behavior OCB.
Secara keseluruhan keadilan organisasi juga ditemukan memiliki hubungan yang positif signifikan dengan Organizational Citizenship Behavior OCB.
Adapun persamaan dengan penelitian ini adalah: Variabel keadilan organisasi yang digunakan adalah yang dikembangkan oleh
Niehoff and Moorman 1993. Sedangkan perbedaannya dengan penelitian ini adalah :
1. Menggunakan dua variabel yaitu keadilan organisasi dan organizational
citizenship behavior OCB. Sedangkan dalam penelitian ini menggunakan tiga variabel yaitu komitmen organisasi, keadilan organisasi dan organizational
citizenship behavior OCB. 2.
Variabel organizational citizenship behavior OCB yang digunakan adalah yang dikembangkan oleh Moorman dan Blakely 1995. Sedangkan dalam
penelitian ini menggunakan variabel Obedience kepatuhan, loyality loyalitas dan participation partisipasi.
3. Alat analisis yang digunakan adalah model korelasi pearson dan regresi
berganda serta SPSS 15 sebagai alat operasi data sedangkan dalam penelitian ini menggunakan model analisis SEM.
4. Obyek penelitiannya adalah para bankir sektor swasta di Pakistan. Sedangkan
dalam penelitian ini adalah karyawan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. Penelitian keempat yaitu Dana dan Hasanbasri 2007 yang meneliti
hubungan antara kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap Organizational Citizenship Behaviour OCB di Politeknik Kesehatan
Banjarmasin. Dengan menggunakan uji korelasi dan regresi hasilnya menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara kepuasan
kerja dengan OCB dengan r=0,407; R2=0,165 dan p Value=0,000. Ada hubungan yang signifikan antara komitmen organisasi dengan OCB dengan r=0,288;
R2=0,83 dan p Value=0,001. Demikian pula ada hubungan yang positif dan signifikan antara kepuasan kerja dan komitmen organisasi dengan organizational
citizenship behavior dengan r=0,441; R2=0,194 dan p Value=0,000. Adapun persamaan dengan penelitian ini adalah:
Variabel komitmen organisasi yang digunakan adalah yang dikembangkan oleh Allen dan Meyer 1990.
Sedangkan perbedaannya dengan penelitian ini adalah : 1.
Menggunakan variabel yaitu kepuasan kerja, komitmen organisasi dan organizational citizenship behavior. Sedangkan dalam penelitian ini
menggunakan variabel komitmen organisasi, keadilan organisasi dan organizational citizenship behavior.
2. Variabel organizational citizenship behavior yang digunakan adalah
Altuirisme, conscientiousness, sportsmanship, courtesy dan civic virtue sedangkan dalam penelitian ini variabel organizational citizenship behavior
yang digunakan adalah Obedience kepatuhan, loyality loyalitas dan participation partisipasi.
3. Alat analisis yang digunakan adalah model uji korelasi dan regresi sedangkan
dalam penelitian ini menggunakan model analisis SEM. 4.
Obyek penelitiannya adalah karyawan profesional bidang jasa kesehatan yaitu karyawan di Politeknik Kesehatan Banjarmasin. Sedangkan dalam penelitian
ini adalah karyawan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. Dari uraian penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya diatas
dapat lihat beberapa hal terkait dengan keadilan organisasi, yaitu: 1.
Ada kecenderungan bahwa organisasi pemerintah lebih menekankan pada praktek-praktek keadilan prosedural. Hal ini dikarenakan organisasi pemerintah
berorientasi pada service oriented berorientasi pelayanan sehingga pengawasan keadilan dan gaya manajemen mempengaruhi persepsi keadilan.
Dimana atasan harus memperlakukan bawahan mereka secara adil dan harus membuat keputusan yang adil terutama berkaitan dengan karyawan. Ketika
bawahan merasa bahwa mereka diperlakukan dan dihargai secara wajar, mereka akan membalas melalui perilaku organizational citizenship behavior
OCB 2.
Ada kecenderungan bahwa organisasi swasta lebih menekankan pada praktek- praktek keadilan distributif. Hal ini dikarenakan organisasi swasta berorientasi
pada profit sehingga ada target yang harus dicapai oleh setiap karyawan dan tercapainya target diartikan dengan adanya reward. Karyawan pada organisasi
swasta lebih menekankan pada keadilan dari praktek-praktek manajerial, terutama pada praktek keadilan manajerial dalam distribusi pembagian upah,
untuk kepentingan organisasi.
dari pada faktor-faktor tradisional OCB seperti komitmen organisasi. Sehingga untuk mempertahankan dan meningkatkan OCB karyawan maka keadilan
distributif harus menjadi faktor penting yang dipikirkan pimpinan organisasi swasta. Karena sistem reward sangat penting dimana dianggap sebagai bentuk
keadilan oleh karyawan pada organisasi swasta. 3.
Untuk organisasi perbankan sama-sama menekankan pada kedua tipe keadilan yaitu keadilan distributif dan keadilan prosedural. Artinya pihak manajemen
perbankan harus lebih perhatian dalam meningkatkan keadilan organisasi sehingga dapat memperbaiki Organizational Citizenship Behavior OCB
karena keduanya merupakan faktor penting. Dari beberapa uraian tentang kajian penelitian terdahulu di atas yang
dijadikan acuan dalam penelitian ini, lebih jelasnya dilihat pada tabel berikut:
Tabel. 1. Kajian Penelitian Terdahulu No
Judul Nama Peneliti
TahunSumber Variabel Alat
Analisis Hasil Peneltian
1 2
Antecedents of
organizational citizenship behavior:
A study of public personnel in Kuwait.
Adam G
Alotaibi. 2001.
Public Personnel
Management 3: Vol. 30. Washington: Fall
2001. pg. 363, 14 pgs. Promoting
organizational citizenship
behaviors:Relative effects of job
satisfaction, organizational
Variabel penelitian: 1.
Keadilan prosedural dan
distributif, kepuasan kerja,
dan komitmen organisasi
2. Organizational
Citizenship Behaviour OCB
Alat analisis : Model
regresi hirarkis
Variabel penelitian:
1. keadilan
prosedural, keadilan
distributif, komitmen
organisasi, dan Analisis regresi hirarkis
menunjukkan semua
variabel independen
yang diteliti berhubungan secara signifikan
dengan organizational citizenship behavior OCB. Kedua variabel
keadilan distributif dan prosedural berkorelasi positif dengan ukuran
perilaku
kewarganegaraan, korelasi kuat ditunjukan pada
keadilan prosedural r = 0,222, P 001.
Perbandingan hasil
menunjukkan kepuasan
kerja mempunyai hubungan yang kuat
terhadap OCB, diikuti keadilan prosedural, keadilan distributif,
dan
kemudian komitmen
organisasi .
Analisis regresi hirarkis menunjukkan komitmen
organisasi, kepuasan kerja, keadilan prosedural dan keadilan
distributif memiliki pengaruh positif terhadap organizational
citizenship behavior
OCB.
3 4
commitment, and perceived managerial
fairness. Erturk A, Yılmaz C, Ceylan A.
2004. METU Studies in Development.
DECEMBER 2004: 189-210
Impact of Organizational Justice
on Organizational Citizenship Behavior
of Bankers of NWFP, Pakistan An
Empirical Evidence. Ali N, Mehmud ST,
Baloch QB, Usman M. 2010.
Interdisciplinary Journal Of
Contemporary Research In Business
2:NO.7. NOVEMBER 2010: 111-117.
Hubungan kepuasan kerja dan komitmen
organisasi dengan Organizational
Citizenship Behaviour OCB di Politeknik
Kesehatan Banjarmasin. Dana
dan Mubasyisyir Hasanbasri 2007.
Universitas Gajah Mada Yogyakarta.
kepuasan kerja 2.
Organizational citizenship
behavior OCB
Alat analisis : Model
regresi hirarkis
Variabel penelitian: 1.
Keadilan
organisasi
2. Organizational
Citizenship Behavior OCB
Alat analisis : Korelasi pearson dan
regresi berganda serta SPSS 15
sebagai alat operasi data.
Variabel penelitian:
1. Kepuasan kerja
dan komitmen organisasi
2. Organizational
Citizenship Behaviour OCB
Alat analisis : model uji korelasi
dan regresi Diungkapkan
juga bahwa,
komitmen organisasi dan keadilan prosedural merupakan penentu
penting dari tipe perilaku OCB sementara keadilan distributif
memberikan pengaruh yang sangat kuat pada OCB pekerja
kerah biru di industri manufaktur Turki.
Analisis korelasi pearson dan regresi berganda menunjukan
bahwa dua dimensi keadilan organisasi yaitu keadilan
distributif dan keadilan prosedural ditemukan memiliki hubungan
yang signifikan dengan Organizational Citizenship
Behavior
OCB. Secara
keseluruhan keadilan organisasi juga ditemukan memiliki
hubungan positif signifikan dengan OCB.
Hasil uji korelasi dan regresi menunjukkan hubungan positif
dan signifikan antara kepuasan kerja dengan OCB dengan
r=0,407; R2=0,165 dan p Value=0,000.
Ada hubungan signifikan antara komitmen
organisasi dengan OCB, r=0,288; R2=0,83 dan p Value=0,001.
Hubungan positif dan signifikan antara kepuasan kerja dan
komitmen organisasi dengan organizational citizenship
behavior
dengan r=0,441;
R2=0,194 dan p Value = 0,000.
2.3. Teori Pendekatan Analisis 2.3.1. Metode dan penentuan ukuran sampel
Metode sampling adalah cara pengumpulan data yang hanya mengambil sebagian dari populasi dan kesimpulan yang diperoleh dapat digeneralisasikan
pada populasi. Metode sampling ada 2 jenis, yaitu probability sampling dan non probability sampling Istijanto, 2006. Probability sampling adalah pemilihan
anggota populasi dilakukan secara random acak, sehingga setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih sebagai sampel. Dalam
metode probability sampling dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu simple random, systematic sampling, stratified sampling dan cluster sampling.
Pengambilan sampel dengan metode stratified sampling, adalah populasi dibagi terlebih dahulu menjadi tingkatan atau kelompok yang berbeda. Selanjutnya,
sampel ditarik secara random dari setiap kelompok, sehingga dapat meliputi setiap strata yang berbeda untuk mewakili populasi secara keseluruhan. Non probability
sampling adalah pemilihan elemen populasi tidak menggunakan proses random acak, dimana anggota populasi dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu
Istijanto, 2006. Non Probability sampling dikelompokkan menjadi 4 kelompok yaitu: Convenience sampling, Judgmental sampling, Quota sampling, Snowball
sampling. Metode Judgmental sampling merupakan teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu, dimana peneliti menggunakan pertimbangan
tertentu dalam memilih anggota populasi sebagai sampel Istijanto, 2006.