3.2.1.4 Perbedaan antara Maryam dengan Tuan Guru Ahmad Rizki
Perbedaan antara Maryam dengan Tuan Guru Ahmad Rizki disebabkan karena Tuan Guru Ahmad Rizki sebagai penghasut warga Gerupuk dengan
memerintahkan orang-orang ikut melakukan penyerangan bersamanya terhadap Maryam dengan menyatakan bahwa Gegerung tak pantas menjadi tempat bagi
orang-orang Ahmadiyah untuk melakukan kegiatan. Hal ini digambarkan dalam kutipan berikut:
6 Maryam menenggelamkan pikirannya dalam huruf-huruf koran yang ia
pegang. Di bawah gambar rumah Gegerung yang dirusak, ada foto kecil seorang laki-laki. Berpeci putih dan berjenggot tak terlalu tebal. Di
bawahnya tertulis nama: Tuan Guru Ahmad Rizki. Di dalam berita tertulis Tuan Guru Ahmad Rizki yang memerintahkan penyerangan itu.
Sebagaimana yang telah Maryam dengar sendiri lewat suara keras dari masjid. Seperti orang yang ditontonnya di televisi beberapa waktu lalu,
Tuan Guru Ahmad Rizki juga menyebut fatwa sesat sebagai alasan ia
memerintahkan penyerangan. “Gegerung tak boleh dijadikan markas Ahmadiyah,” kata Tuan Guru Ahmad Rizki yang tertulis di koran.
Maryam menggerutu pelan. Tak ada juga yang berniat menjadikan Gegerung sebagai markas, katanya. Ia lanjutkan membaca. Di bagian
selanjutnya disebut Gegerung adalah permukiman dengan penghuni Ahmadiyah terbesar di Lombok. Semua yang ada di kompleks perumahan
itu Ahmadiyah. Begitu koran menulis.
“Ya jelas saja semua Ahmadiyah. Ini kan rumah yang dibeli bersama setelah dulu sama-
sama diusir” kata Maryam dengan suara keras yang mengejutkan semua yang ada di dalam
mobil tapi tak ada yang menanggapi. Semuanya diam dan kembali sibuk dengan pikiran masing-masing.
Madasari, 2012: 233-234
Berdasarkan kutipan 6 terlihat jelas bahwa perbedaan antara Maryam dengan Tuan Guru Ahmad Rizki menyebabkan terjadinya konflik. Maryam
dituduh- tuduh sebagai “sesat.” Dengan demikian, Tuan Guru Ahmad Rizki
berusaha menghasuti orang-orang supaya mereka membantunya melakukan penyerangan kepada Maryam sambil mengatakan wilayah Gegerung bukanlah
tempat untuk menjadi markas bagi kelompok Ahmadiyah. Hal itu membuat Maryam marah akan pemberitaan yang ia baca di mana ia mengutarakan “fatwa
sesat sebagai alasan ia memerintahkan penyerangan.” “Gegerung tak pantas untuk
dijadikan sebagai markas Ahmadiyah,” kata Tuan Guru Ahmad Rizki yang tertulis di koran.
3.2.2 Perbedaan Antara Individu dengan Kelompok