Perbedaan antara Maryam dengan Ibu Alam

Alam, perbedaan antara Maryam dengan Gubernur, dan perbedaan antara Maryam dengan Tuan Guru Ahmad Rizki.

3.2.1.1 Perbedaan antara Maryam dengan Ibu Alam

Perbedaan antara Maryam dengan Ibu Alam disebabkan karena Maryam merupakan anak yang dilahirkan oleh keluarga Ahmadiyah yang dipandang sebagai keluarga ‘sesat’. Selain itu, Maryam berani menikahi anaknya yang bernama Alam. Maka perkelahian antara menantu dan mertua pun tak dapat terelakkan lagi. Hal ini digambarkan dalam kutipan berikut: 1 Rumah itu jauh dari kata nyaman. Ibu Alam masih menyimpan dendam. Ia menganggap Maryam sudah kelewatan. Menantu yang kurang ajar. Demikian pula Maryam. Semua penerimaan dan kesabarannya telah usang. Ia telah menggunakan topeng: berpura-pura baik, berpura-pura menjadi penurut. Bagi Maryam, semua yang dilakukannya selama ini sudah lebih dari cukup. Telah ia ikuti semua kata-kata ibu Alam, hanya agar ia bisa diterima sepenuhnya sebagai bagian keluarga ini. Sekarang, saat berpapasan, keduanya hanya diam. Ibu Alam malah sengaja memalingkan muka. Tak pernah lagi ada pertanyaan tentang anak. Perubahan yang diam-diam disyukuri Maryam. Madasari, 2012: 125 2 Di tengah acara, ibu Alam tiba- tiba berseru, “Pak Ustaz, tolong anak saya ini didoakan agar segera punya keturunan. Tolong dimintakan ampun kalau memang dulu pernah sesat.” Emosi Maryam memuncak. Ia merasa kalimat ibu Alam sengaja ditujukan untuknya. Semua yang terjadi ini karena ia penuh dosa, pernah hidup dalam kesesatan. Hal itu dikatakan di depan banyak orang. Seperti sengaja membuat Maryam malu dan jadi bahan gunjingan. Madasari, 2012: 123 Berdasarkan kutipan 1 dan 2 terlihat jelas perkelahian antara Maryam dan Ibu Alam. Ibu Alam, sejak awal tak menyukai kehadiran Maryam di keluarganya, ia menilai Maryam memiliki kesesatan dan hidup penuh dosa. Disebabkan karena Maryam setelah menikah dengan anaknya, Alam, Maryam masih saja belum mengandung, baginya hal itu terjadi karena ia lahir dalam kesesatan dan penuh dosa.

3.2.1.2 Perbedaan antara Maryam dengan Alam

Dokumen yang terkait

KRITIK SOSIAL DALAM NOVEL PASUNG JIWA KARYA OKKY MADASARI: Kritik Sosial Dalam Novel Pasung Jiwa Karya Okky Madasari: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 2 12

ANXIETY OF MARYAM IN OKKY MADASARI THE OUTCAST NOVEL (2012): A PSYCHOANALYTIC APPROACH Anxiety Of Maryam In Okky Madasari The Outcast Novel (2012): A Psychoanalytic Approach.

0 3 13

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PASUNG JIWA KARYA OKKY MADASARI: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Pasung Jiwa Karya Okky Madasari: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

1 3 12

NILAI SOSIAL BUDAYA DALAM NOVEL ENTROK KARYA OKKY MADASARI NILAI SOSIAL BUDAYA DALAM NOVEL ENTROK KARYA OKKY MADASARI (TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA).

0 1 11

PENDAHULUAN NILAI SOSIAL BUDAYA DALAM NOVEL ENTROK KARYA OKKY MADASARI (TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA).

0 0 9

ASPEK BUDAYA DALAM NOVEL ENTROK KARYA OKKY MADASARI: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA Aspek Budaya dalam Novel Entrok Karya Okky Madasari : Tinjauan Sosiologi Sastra.

0 1 12

ASPEK SOSIAL DALAM NOVEL ENTROK KARYA OKKY MADASARI: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLIKASINYA Aspek Sosial Dalam Novel Entrok Karya Okky Madasari: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implikasinya Dalam Pembelajaran Di SMA.

0 2 12

REPRESENTASI IDEOLOGI PENGARANG DALAM NOVEL MARYAM KARYA OKKY MADASARI: Pendekatan Sejarah Intelektual.

0 0 13

PROBLEM KEJIWAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL MARYAM KARYA OKKY MADASARI.

2 12 153

GAYA HIDUP POSMODERN TOKOH-TOKOH DALAM NOVEL MATA MATAHARI KARYA ANA MARYAM SEBUAH TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia

0 0 108