Motivasi Analisis Komparasi Motivasi Siswa dalam Penerapan Model
89
Tabel 5.13 Pemahaman Siswa Sesudah STAD
Skor Frekuensi Persentase
Kategori kecenderungan Variabel
81-100 10 56 Sangat
baik 66-80 3
17 Baik
56-65 4 22 Cukup
Baik 46-55 1 6 Tidak
baik 46
Sangat tidak
baik Jumlah 18
Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah siswa yang berada pada pemahaman siswa dikategorikan sangat baik adalah 10 56;
pemahaman siswa dikategorikan baik adalah 3 17; pemahaman siswa dikategorikan cukup baik adalah 4 22; pemahaman siswa
dikategorikan tidak baik adalah 1 6; pemahaman siswa dikategorikan sangat tidak baik adalah 0 0. Jika dilihat dari
kriteria ketuntasan minimal KKM yaitu 75, maka siswa yang sudah tuntas lebih banyak yaitu 13 siswa 72 dibandingkan dengan
siswa yang belum tuntas yaitu 5 siswa 28. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada
mata pelajaran Akuntansi dalam penelitian ini sudah dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas X Akuntansi SMK PAHAR
Menjalin. Peningkatan pemahaman siswa dapat disebabkan oleh
penggunaan metode yang tepat. Model kooperatif tipe STAD yang diterapkan dalam pembelajaran ini merupakan metode yang mampu
meningkatkan partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.
90
Penerapan metode yang menarik dengan adanya diskusi kelompok dan masing-masing siswa dalam kelompok wajib
memahami materi dengan baik karena selanjutnya akan ada diskusi yang wajib dikerjakan dan dinilai secara individu. Hal ini yang
membuat para siswa menjadi tidak bosan dan menjadi bersemangat untuk belajar karena adanya variasi pembelajaran. Masing-masing
kelompok akan bekerja sama untuk mendapatkan keberhasilan dengan mencapai skor tertinggi. Dengan begitu siswa menjadi lebih
terdorong untuk berprestasi setelah diterapkannya metode pembelajaran ini.