Peranan Motivasi Belajar Teknik-teknik motivasi di Sekolah
membuat suasana persaingan yang sehat di antara siswa. Salah satu indikator dalam motivasi belajar adalah adanya penghargaan yang
diberikan kepada siswa dalam proses pembelajaran. Gagasan utama dari STAD adalah untuk memotivasi siswa supaya
dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain di dalam kelompok untuk menguasai dan memahami materi yang diajarkan oleh guru. Jika para
siswa ingin timnya mendapatkan penghargaan tim, maka mereka harus bekerja sama untuk mempelajari materinya agar setiap siswa dapat
memahaminya dengan baik, karena nilai kelompok akan di ukur dari nilai masing-masing anggota kelompok.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di tempat penelitian, menunjukkan bahwa motivasi siswa masih rendah dalam mengikuti
pembelajaran akuntansi. Terbukti dengan masih adanya beberapa siswa yang bersikap acuh tak acuh, tidur-tiduran, bermain hand phone,
ataupun asyik membicarakan hal-hal lain dengan teman di luar materi pelajaran pada saat guru menjelaskan materi pelajaran di dalam
kelas. Hal tersebut dapat terjadi karena guru belum menemukan metode pembelajaran yang tepat untuk diterapkan di dalam pembelajaran, dan
selama ini guru lebih sering menggunakan metode ceramah dan latihan soal saja. Dengan kondisi yang seperti ini, metode kooperatif
tipe STAD dapat diterapkan dalam kelas sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Karena dengan menggunakan
metode kooperatif tipe STAD siswa diajak untuk belajar dalam
kelompok-kelompok yang memungkinkan mereka dapat saling berdiskusi dan dengan adanya penghargaan bagi kelompok akan dapat
merangsang siswa untuk tertarik terlibat dalam proses pembelajaran sehingga pada akhirnya akan meningkatkan motivasi belajar siswa.
Hasil penelitian terdahulu yang dijadikan acuan oleh peneliti merujuk pada penelitian Maria Dwi Retno Sari 2008:74-84 dimana di peroleh
kesimpulan bahwa model Pembelajaran Student Team Achievement Division dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII B SMP Taman Dewasa
Ibu Pawiyatan Yogyakarta. Hal ini dapat di lihat dari hasil penelitian ini yaitu: 1 metode pembelajaran kooperatif tipe STAD meningkatkan
partisipasi siswa. Sebelum implementasi hanya 12 siswa saja yang berpartisipasi dalam proses pembelajaran, setelah implementasi semua siswa
24 siswa turut berpartisipasi di dalam pembelajaran; 2 metode pembelajara kooperatif tipe STAD meningkatkan motivasi siswa, sebelum
implementasi hanya 1 siswa yang memiliki tingkat motivasi yang sangat tinggi sedangkan sesudah implementasi tindakan menjadi 17 siswa; dan 3
metode pembelajaran kooperatif tipe STAD meningkatkan prestasi belajar siswa, sebelum implementasi siswa yang tuntas belajar sebanyak 7 siswa
sedangkan sesudah implementasi tindakan siswa yang tuntas belajar menjadi 18 siswa.