Usaha-usaha Peningkatan Kualitas Lulusan

68 pertanyaan yang disampaikan oleh guru yang bersangkutan, sementara siswa yang lain ada yang asyik mengobrol, bercanda, bermain hand phone dan ada pula yang ragu-ragu ketika ingin menjawab. Selanjutnya guru bertanya kepada seluruh siswa apakah ada bagian dari soal yang belum dipahami, beberapa siswa menjawab bahwa masih ada yang belum dipahami. Kemudian guru menanyakan bagian mana yang belum dipahami dan langsung memberikan penjelasan kepada siswa dengan cara menjelaskan dan menuliskan di papan tulis. Kondisi ini menunjukkan bahwa siswa memiliki motivasi belajar yang rendah karena guru kurang memotivasi siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung sehingga ada siswa yang terlihat bosan, pasif di dalam kegiatan pembelajaran dan lain sebagainya. Hal ini menunjukkan bahwa siswa tidak memiliki hasrat dan keinginan untuk belajar. Peneliti menduga kondisi seperti ini dikarenakan tidak ada kegiatan yang menarik selama proses pembelajaran. Cara mengajar guru yang cenderung monoton menyebabkan siswa memiliki motivasi yang rendah dalam mengikuti proses pembelajaran. Setelah kurang lebih 30 menit pelajaran berlangsung, selanjutnya 15 menit terakhir digunakan oleh peneliti untuk memberikan kuisioner pra penelitian kepada siswa. Tujuan adalah untuk mengukur tingkat motivasi belajar siswa sebelum dilakukan penelitian. 69

2. Siklus Pertama

Siklus pertama dilaksanakan pada hari rabu, 19 September 2012 pada jam ke-4 dan ke-5 yaitu pukul 14.45 WIB sampai dengan pukul 16.05 WIB. Guru mitra yang mengajar dalam penelitian ini adalah Ibu Elpia S.Pd selaku guru bidang studi Akuntansi kelas X. Jumlah siswa kelas X Akuntansi pada tahun ajaran 20122013 adalah 20 siswa. Dari jumlah tersebut, 16 orang siswa hadir pada siklus pertama ini. Berikut ini diuraikan penerapan metode kooperatif tipe STAD pada siklus pertama. a. Perencanaan Dalam tahap ini dilakukan persiapan dan perencanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Peneliti dan guru mitra mencoba menggali dan mengenal karakteristik siswa untuk memetakan siswa berdasarkan hasil ulangan yang telah dilakukan sebelumnya serta berdasarkan keaktifan siswa. Pemetaan tersebut selanjutnya menjadi dasar untuk membagi siswa dalam kelompok- kelompok yang heterogen. Terhadap tingkat keaktifan siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran di dalam kelas, siswa dibagi menjadi tiga rangking yaitu siswa dengan prestasi atau nilai akademik tinggi, siswa dengan prestasi sedang dan siswa dengan prestasi rendah. Dari hasil pembagian kelompok tersebut terbentuk 5 kelompok yang masing-masing beranggotakan 4 orang. Masing-masing kelompok 70 beranggotakan siswa yang heterogen, baik dari prestasi tinggi, sedang, rendah dan jenis kelamin. Lima kelompok yang terbentuk selanjutnya diberi nama kelompok A, B, C, D, E. Tabel 5.1 Daftar Pembagian kelompok Kelompok siswa Nama Nilai Klmpk Siswa berkemampuan tinggi Christian 70 A Desy 75 B Eliana 75 C Pidia Patiah 70 D Rini Andayani 75 E Rosiana 70 C Natalia Desiana 70 E Siswa berkemampuan sedang Apolonius Anito 60 C Miki 60 B Monika Elva 65 A Nataliano Agung 60 E Rita Juniati 60 D Suhardi Apung 60 D Tasia Yuniarti 60 B Siswa berkemampuan rendah Asmar 50 A Hilarius Kenny G.A.K 50 B Keri Susweno 50 C Royaldi 50 D Yeremia 50 E Yudi 50 A Kemudian peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan. Perangkat pembelajaran tersebut terdiri dari: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, soal post test, Handout siswa, soal diskusi kelompok, Lembar Penilaian Model STAD, dan lembar kerja individu kuis. Berikut ini disajikan uraian masing- masing perangkat pembelajaran.

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA.

0 2 10

Rancangan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan prestasi belajar siswa.

0 1 103

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa dan prestasi belajar pada mata pelajaran pengantar akuntansi dan keuangan.

2 12 298

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS X SMK PAHAR MENJALIN SKRIPSI

0 0 165

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI

0 1 239