67
motivasi dan pemahaman belajar siswa setelah penerapan metode kooperatif tipe STAD. Penerapan PTK berdasarkan model pembelajaran
kooperatif ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Observasi Pra penelitian
Observasi pra penelitian dilaksanakan pada hari sabtu, 15 September 2012 pada saat jam pelajaran ke-3 pukul 13.50-14.30
WIB. Guru mitra dalam penelitian ini adalah Ibu Elpia. S.Pd. sebagai guru bidang studi Akuntansi. Siswa kelas X Akuntansi pada tahun
ajaran 20122013 berjumlah 20 siswa. Pada saat observasi pra penelitian ini, materi yang disampaikan
membahas tentang Jurnal Penyesuaian pada Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa. Pada awal kegiatan pembelajaran guru memasuki
ruangan kelas dan langsung memeriksa kesiapan siswa, mengabsensi siswa dan menyiapkan laptop dan bahan ajar lainnya. Fasilitas yang
tersedia di kelas tersebut adalah whiteboard, viewer, meja guru, kursi dan meja siswa, papan pengumuman, jam dan kalender. Sebelum
kegiatan belajar mengajar dimulai, guru memperkenalkan peneliti kepada siswa dan menyampaikan maksud kedatangan peneliti di kelas
X Akuntansi Setelah itu, guru langsung membahas pekerjaan rumah yang telah
diberikan kepada para siswa pada pertemuan sebelumnya. Selama pembahasan ini, guru mencoba melibatkan siswa secara aktif, namun
hanya beberapa siswa yang terlibat, mau bertanya dan menjawab
68
pertanyaan yang disampaikan oleh guru yang bersangkutan, sementara siswa yang lain ada yang asyik mengobrol, bercanda, bermain hand
phone dan ada pula yang ragu-ragu ketika ingin menjawab. Selanjutnya guru bertanya kepada seluruh siswa apakah ada
bagian dari soal yang belum dipahami, beberapa siswa menjawab bahwa masih ada yang belum dipahami. Kemudian guru menanyakan
bagian mana yang belum dipahami dan langsung memberikan penjelasan kepada siswa dengan cara menjelaskan dan menuliskan di
papan tulis. Kondisi ini menunjukkan bahwa siswa memiliki motivasi belajar yang rendah karena guru kurang memotivasi siswa pada saat
proses pembelajaran berlangsung sehingga ada siswa yang terlihat bosan, pasif di dalam kegiatan pembelajaran dan lain sebagainya. Hal
ini menunjukkan bahwa siswa tidak memiliki hasrat dan keinginan untuk belajar. Peneliti menduga kondisi seperti ini dikarenakan tidak
ada kegiatan yang menarik selama proses pembelajaran. Cara mengajar guru yang cenderung monoton menyebabkan siswa memiliki motivasi
yang rendah dalam mengikuti proses pembelajaran. Setelah kurang lebih 30 menit pelajaran berlangsung,
selanjutnya 15 menit terakhir digunakan oleh peneliti untuk memberikan kuisioner pra penelitian kepada siswa. Tujuan adalah
untuk mengukur tingkat motivasi belajar siswa sebelum dilakukan penelitian.