12
2. Pengertian Keaktifan
b. Pengertian Keaktifan
Sardiman 2001: 96 menyatakan bahwa keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu
rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Belajar yang berhasil harus melalui berbagai macam aktivitas, baik aktivitas fisik maupun psikis. Aktivitas fisik
adalah siswa giat aktif dengan anggota badan. Siswa yang memiliki aktifitas psikis kejiwaan adalah jika daya jiwanya bekerja sebanyak–banyaknya atau
banyak berfungsi dalam rangka menerima pembelajaran. Keaktifan siswa dalam kegiatan belajar tidak lain adalah untuk
mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri. Mereka aktif membangun pemahaman atas persoalan atau segala sesuatu yang mereka hadapi dalam
proses pembelajaran. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia aktif berarti giat bekerja, berusaha. Keaktifan diartikan sebagai hal atau keadaan di
mana siswa dapat aktif. Rousseau dalam Sardiman, 2001: 95 menyatakan bahwa setiap orang yang belajar harus aktif sendiri, tanpa ada aktivitas
proses pembelajaran tidak akan terjadi. Keaktifan siswa dalam belajar tidak cukup hanya mendengarkan dan
mencatat. Keaktifan siswa dalam belajar dapat dilihat dari berbagai kegiatan atau aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Beberapa
keaktifan siswa yang tampak dalam kegiatan belajar menurut Burhanudin 2007: 12 adalah: 1 berbuat sesuatu untuk memahami meteri pelajaran
13 dengan penuh keyakinan; 2 mempelajari, mengalami dan menemukan
sendiri bagaiman memperoleh suatu pengetahuan; 3 merasakan sendiri bagaimana tugas-tugas yang diberikan oleh guru; 4 belajar dengan kompak
5 memcoba sendiri konsep-konsep tertentu; 6 mengkomunikasikan hasil pemikiaran, penemuan dan penghayatan nilai-nilai secara lisan. Pengetahuan
harus diperoleh dengan pengamatan sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri, dengan bekerja sendiri.
Dapat disimpulkan bahwa keaktifan siswa dalam belajar merupakan segala kegiatan yang bersifat fisik maupun non fisik siswa dalam proses
kegiatan belajar mengajar sehingga dapat menciptakan suasana kelas menjadi kondusif.
c. Klasifikasi Keaktifan