Validitas Validitas dan Reliabilitas

44

F. Validitas dan Reliabilitas

Pada tahap validitas dan reliabilitas akan dibahas dengan pengertian validitas, reliabilitas, jenis validitas yang digunakan dalam penelitian serta hasil validitas dan reliabilitas perangkat pembelajaran.

1. Validitas

Masidjo, 28: 2010 menyatakan bahwa validasi berarti taraf sampai di mana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan validitas isi, karena tipe validitas ini sering digunakan dalam penelitian. Validitas isi berkenaan dengan alat penilaian dalam mengukur isi yang seharusnya diukur. Validitas isi merupakan validitas yang dilakukan dengan melakukan pengujian melalui profesional judgment. Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini telah divalidasikan oleh ahli. Uji validitas isi perangkat pembelajaran yang berupa silabus, RPP, LKS diujikan kepada expert judgment yaitu dosen, guru dan kepala sekolah. Penilaian yang digunakan untuk mengukur validitas silabus dan RPP dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Skala likert menurut Arikunto 2012: 89 merupakan skala yang disusun dalam bentuk pertanyaan dan diikuti dengan skor yang menunjukkan tingkatan. Tingkatan skor yang digunakan di penelitian ini adalah bernilai dari 1 – 5. Skor 1 berarti sangat buruk, skor 2 berarti buruk, skor 3 berarti cukup, skor 4 berarti baik, dan skor 5 berarti sangat 45 baik. Penilaian dilakukan oleh 3 validator, validaror 1 yaitu dosen Universitas Sanata Darma, validator 2 adalah Kepalas Sekolah SDK Kalasan, dan validator 3 adalah guru kelas IV SDK Kalasan Hasil evaluasi RPP yang divaliditas oleh expert judgment dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.6 Validasi RPP Validator Komponen Penilaian Rata- rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Validator 1 4 5 5 5 4 3 4 5 4 5 4,4 Validator 2 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4,6 Validator 3 5 4 5 4 3 4 5 5 4 4 4,3 Rata-rata 4,4 Komponen penilaian RPP dari tabel di atas meliputi: 1 Kelengkapan unsur RPP; 2 Kesesuaian K1, KD; 3 Kesesuaian rumusan tujuan pembelajaran dengan indikator; 4 Ketepatan dalam memilih pendekatanmodel pembelajaran; 5 Rumusan tujuan pembelajaran mencerminkan pendekatanmodelmetodeteknik yang dipilih; 6 Pengaturan alokasi waktu pada setiap kegiatan proporsional; 7 Kelengkapan rumusan akhir pelajaran rangkuman, evaluasi, refleksi tidak lanjut; 8 Tingkat kesesuaian indikator dan tujuan pembelajaran dengan penilaian; 9 Kesesuaian alokasi waktu dengan materi dan kegiatan pembelajaran; 10 Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku.Dengan demikian dapat dilihat validator 1 memberikan nilai cukup pada satu komponen yaitu komponen nomor 6, memberikan nilai baik pada 4 komponen yaitu komponen nomor 1,5,7,9, 46 memberikan nilai sangat baik pada 4 komponen yaitu komponen nomor 2,3,4,8,10, dengan rata-rata nilai yang diberikan validator 1 adalah 4,4. Validaror 2 memberikan penilaian baik pada 4 komponen yaitu komponen nomor 1,3,6,8, dan memberikan nilai sangat baik pada 6 komponen yaitu komponen nomor 2,4,5,7,9,10, dengan rata-rata nilai yang diberikan validator 2 adalah 4,7. Validator 3 memberikan nilai cukup pada satu komponen yaitu komponen nomor 5, memebrikan nilai baik pada 5 komponen yaitu komponen nomor 2,4,6,9,10, dan memberikan nilai sangat baik pada 4 komponen yaitu komponen nomor 1,3,7,8, dengan rata-rata nilai yang diberikan adalah 4,3. Tabel 3. 7 Validasi Silabus Validator Komponen Penilaian Rata-rata 1 2 3 4 5 6 7 Validator 1 4 5 4 4 5 5 4 4,4 Validator 2 5 5 3 5 4 5 4 4,4 Validator 3 4 5 4 5 5 5 4 4,6 Rata-rata 4,5 Komponen penilaian silabus dari tabel di atas meliputi: 1 Kelengkapan unsur silabus; 2 Kesesuaian K1, KD dan indikator; 3 Kesistematisan kegiatan pembelajaran; 4 Tingkat kecukupan sumber belajar yang digunakan; 5 Kesesuaian teknik penilaian yang digunakan dengan indikator; 6 Kesesuaian alokasi waktu dengan materi dan kegiatan pembelajaran; 7 Penguasaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku. Tabel 3.7 menunjukkan bahwa validator 1 memberikan nilai baik pada 4 komponen yaitu komponen nomor 1,3,4,7 dan memberikan nilai sangat baik pada 3 komponen yaitu 47 komponen nomor 2,5,6. Rata-rata skor yang diberikan oleh validator 1 adalah 4,4. Validator 2 memberikan penilaian cukup pada 1 komponen yaitu komponen nomor 3, dan memberikan nilai baik pada 2 komponen, yaitu komponen nomor 5 dan 7, komponen yang mendapatkan nilai sangat baik adalah komponen nomor 1,2,4,6. Dengan rata-rata nilai yang diberikan validator 2 adalah 4,4. Validator 3 memberikan nilai baik pada 3 komponen yaitu komponen nomor 1,3,7, dan memebrikan nilai sangat bagik pada 4 komponen yaitu komponen nomor 2,4,5,6 dengan nilai rata-rata yang diberikan validator 3 adalah 4,6. Tabel 3. 8 Validasi LKS Validator Komponen Penilaian Rata-rata 1 2 3 4 5 6 7 8 Validator 1 4 5 4 4 5 5 4 4 4,4 Validator 2 5 5 4 5 4 5 4 4 4,5 Validator 3 4 5 3 5 5 4 5 5 4,5 Rata-rata 4,5 Komponen penilaian LKS dari tabel di atas meliputi: 1 Kelengkapan unsur LKS; 2 Rumusan petunjuk LKS sederhana sehingga mudah dipahami siswa; 3 Rumusan kegiatan pembelajaran LKS singkat dan sederhana sehingga mudah dipahami siswa; 4 Urutan kegiatan pembelajaran pada LKS runtut; 5 Kegiatan pembelajaran dalam LKS memungkinkan tercapainya indikator tujuan pembelajaran; 6 Bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa; 7 Tampilan LKS indah dan menarik. Validator 1 48 memberikan nilai baik pada 5 komponen yaitu komponen nomor 1,3,4,7, memberikan nilai sangat baik pada 3 komponen yaitu komponen nomor 2,5,6, dengan rata-rata nilai yang diberikan validator 1 adalah 4,4. Validator 2 memberikan nilai baik pada 4 komponen yaitu komponen nomor 3,5,7,8, dan memberikan nilai sangat baik pada 4 komponen yaitu komponen nomor 1,2,4,6, dengan memberikan rata-rata nilai adalah 4,5. Validator 2 memberikan penilaian cukup pada 1 komponen yaitu komponen nomor 3, memberikan nilai baik pada 2 komponen yaitu komponen nomor 1,6, memberikan nilai sangat baik pada 5 komponen yaitu komponen nomor 2,4,5,7,8 dengan rata-rata yang diberikan adalah 4,5.

2. Reliabilitas

Dokumen yang terkait

Analisis keterampilan proses sains siswa melalui pendekatan inkuiri pada konesp sistem koloid

3 8 137

Pengaruh pendekatan keterampilan proses sains terhadap keterampilan proses sains siswa pada konsep suhu dan kalor (penelitian Quasi eksperimen di SMA 10 Tangerang)

4 20 134

Peningkatan keterampilan menulis naskah drama dengan media cerpen ( sebuah penelitian tindakan kelas pada siswa kelas XI MAN Cibinong Bogor tahun pelajaran 2010-2011)

2 21 165

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Perbedaan hasil belajar siswa antara yang menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen dan pendekatan ekspositori melalui metode demonstrasi : quasi eksperimen pada kelas x SMA Negeri 2 Ciputat Tangerang

0 3 163

Peningkatan keterampilan menulis narasi dengan media teks wacana dialog: penelitian tindakan pada siswa kelas VII MTs Negeri 38 Jkaarta tahun pelajaran 2011-2012

4 39 107

Peningkatan keterampilan membaca melalui penerapan metode SQ3R pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V MI Al-Khairiyah Mampang Prapatan Jakarta Selatan Tahun pelajaran 2013-2014

0 18 111

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual pada mata pelajaran PKN siswa kelas II MI Al-Husna Ciledug Tahun pelajaran 2013/2014

3 12 126

Upaya meningkatkan keaktifan siswa kelas iv mi darul muttaqin pada pelajaran ips materi koperasi melalui metode diskusi

4 21 107

Peningkatan keaktifan belajar ips materi permasalahan sosial melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe index card match pada siswa kelas iv mi. “fathurrachman” jakarta selatan

0 4 125