57 kelompok dan meminta siswa untuk melaksanakan eksperimen bermain
tarik tambang. Sebelum eksperimen dilaksanakan siswa terlebih dahulu mengambil petunjuk eksperimen, alat bahan eksperimen dan lembar
observasi yang telah disediakan dan dibuat oleh peneliti. Siswa saling berdiskusi dalam melaksanakan eksperimen tentang gaya tarik dan dorong
dengan petunjuk eksperimen kemudian siswa mengamati dan mencatat hasil eksperimen. Kemudian peneliti mengamati siswa yang aktif dan
keterampilan siswa dalam mengikuti eksperimen. Penilaian keaktifan siswa dilihat dari siswa yang mengikuti dan melaksanakan tugas belajar,
menjawab dan bertanya kepada guru dan teman dalam memahami persoalan, mengikuti dan melaksanakan jalannya diskusi, mencari sumber
informasi, dan dapat mengkomunikasikan hasil pengamatan. Dalam perosesnya peneliti menggunakan pendekatan saintifik untuk mendorong
siswa untuk melakukan pengamatan, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan hasil eksperimen yang dilaksanakan. Eksperimen
dilaksanakan di halaman sekolah karena memerlukan tempat yang luas dan aman untuk melaksanakan eksperimen.
c. Observasi Pengamatan
Observasi dilakukan untuk mengamati kualitas proses dan hasil pembelajaran melalui metode pendekatan saintifik, kualitas proses yang diamati
adalah keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Keaktifan siswa diamati diobservasi secara langsung oleh peneliti.
58
d. Refleksi
Refleksi dilaksanakan untuk melihat kembali kekurangan dan permasalahan yang terjadi pada pembelajaran yang telah dilaksanakan pada
setiap pertemuan. Selain melihat kembali permasalahan dan kekuarangan yang ada pada setiap pertemuan, peneliti juga melihat ketercapaian indikator pada
kualitas proses yaitu keaktifan dan keterampilan melakukan ekperimen dengan menggunakan pendekatan saintifik di kelas IV A SD Kanisius Kalasan
Yogyakarta pada akhir pertemuan. Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama yang dilaksanakan
pada hari Kamis tanggal 25 September 2014 dengan pokok bahasan gaya gesek,siswa melaksanakan percobaan membuat mobil-mobilan dari botol aqua
bekas lalu menarinya pada permukaan yang berbeda, secara umum pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dan berjalan, siswa telah melaksanakan tahap-tahap
eksperimen seperti yang telah dijelaskan oleh Putra 2014: 136 meliputi: 1 melakukan persiapan sebelum melakukan ekspeimen, dan 2 melaksanakan
eksperimen. Namun permasalahan muncul pada tahap merumuskan masalah, ketika peneliti menunjukkan berbagai macam gaya dan gerak yaitu dengan
pokok bahasan gaya gesek. Pada tahap perumusan masalah, siswa masih mengalami kesulitan untuk mengajukan pertanyaan. Masalah tentang kesulitan
siswa dalam mengajukan pertanyaan dan menjawab kepada teman maupun guru dalam memahami persoalan, mengakibatkan waktu pembelajaran pada tahap
merumuskan masalah menjadi lebih lama. Lamanya siswa dalam merumuskan
59 masalah mengakibatkan waktu tidak sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran. Pada pertemuan kedua yang dilaksanakan hari Jumat tanggal 26
September 2014 dengan pokok bahasan gaya gesek dan dorong, secara umum proses pembelajaran berjalan dengan baik ketika peneliti menunjukkan kepada
siswa dalam mengikuti dan melaksanakan jalannya dikusui kelompok, dalam mencari informasi untuk memecahkan masalah, siswa mulai aktif untuk
mengkomunikasikan hasil pengamatan. Seperti yang sudah dijelaskan oleh Sudjana 2004: 61 menyebutkan keaktifan siswa dapat dilihat dari: 1 turut
serta peserta didik dalam melaksanakan tugas belajar dan diskusi; 2 bertanya kepada guru atau siswa lain; 3 mencari berbagai informasi untuk
menyelesaikan masalah. Peneliti kemudian memberi tugas kepada siswa kepada setiap siswa tujuannya siswa dapat mengemukaan pendapatnya dengan aktif
dan berani. Tugas yang diberikan peneliti untuk melibatkan dalam keaktifan semua siswa adalah dengan proses pembelajaran khususnya pada tahap
merumuskan masalah, sehingga peneliti tidak lagi menuliskan pertanyaan di papan tulis.
Masalah yang terjadi dalam pelaksanakan pembelajaran pada pertemuan pertama yaitu peneliti belum bisa mengatur waktu sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan kedua, alokasi waktu bisa disesuaikan sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran dan
60 sudah sesuai dengan pendekatan saintifik. Siswa sudah lebih baik dalam
melakukan eksperimen dengan materi gaya tarik dan dorong.
2. Siklus II