Kerajaan Singasari Perkembangan Kerajaan-Kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia

118 Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMPMTs Kelas VII Gambar 8.2 Candi Jago Ken Arok mempunyai cita-cita yang tinggi. Ia tidak puas hanya menjadi seorang akuwu. Ia ingin menjadi raja. Untuk mencapai maksudnya ia mulai menyusun tentara. Ia ingin merebut kekuasaan Raja Kertajaya dari Panjalu, disebut juga Kerajaan Kediri. Daerah Tumapel merupakan daerah Kekuasaan Kerajaan Kediri. Ken Arok akhirnya berhasil mengalahkan Raja Kertajaya dalam perang di daerah Ganter pada 1222. Dalam perang itu, Kertajaya terbunuh dan Kerajaan Kediri runtuh. Setelah menjadi raja, Ken Arok bergelar Rajasa. Ia merupakan pendiri keluarga Rajasa. Kerajaannya bernama Singasari dan ibu kotanya bernama Kutaraja. Di awal pemerintahannya, Kerajaan Singasari menjadi kerajaan besar. Rakyatnya hidup makmur dan aman. Dari permaisurinya yang bernama Ken Dedes, Ken Arok mempunyai anak bernama Mahisa Wong Ateleng. Dari selirnya, yaitu Ken Umang, ia mempunyai anak bernama Tohjaya. Anusapati menjadi raja menggantikan Ken Arok sebagai Raja Singasari. Ia adalah anak Tunggul Ametung dan Ken Dedes. Anusapati naik tahta setelah berhasil mengalahkan Ken Arok. Anusapati kemudian dikalahkan oleh Tohjaya pada tahun 1248. Anusapati dimakamkan di Candi Kidal dekat Malang, Jawa Timur. Putra Anusapati yang bernama Ranggawuni menjadi raja. Ia menggunakan gelar Wisnuwardhana. Dalam pemerintahannya, ia dibantu saudara sepupunya bernama Mahisa Campaka, yaitu anak Mahisa Wong Ateleng. Mahisa Campaka dikenal juga dengan nama Narasinghamurti. Untuk pertahanan kerajaannya, Wisnuwardhana membangun benteng di daerah Canggu. Ia meninggal pada tahun 1268 dan didarmakan di Jajagu sekarang Candi Jago. Wisnuwardhana mempunyai seorang putra yang bernama Kertanegara, sedangkan Mahisa Campaka mempunyai putra bernama Lembu Tal. Kertanegara memerintah Kerajaan Singasari dibantu oleh tiga orang mahamantri, pejabat tinggi, dan pejabat rendah lainnya. Untuk urusan keagamaan, ia dibantu oleh Pendeta Hindu dan Pendeta Buddha. Kertanegara mempunyai cita-cita menyatukan seluruh Nusantara. Patihnya yang bernama Raganata tidak setuju dengan cita-cita tersebut. Raganata kemudian diganti oleh Aragan. Pada 1275, Kertanegara mengirim tentaranya ke Melayu. Tujuannya adalah untuk menjalin persahabatan. Selain itu, ia menaklukkan Bali, Pahang, Sunda, Bakulapura di Kalimantan Barat, dan Gurun di Maluku. Kertanegara juga menjalin hubungan dengan Raja Campa. Tujuannya adalah untuk menahan perluasan kekuasaan Kaisar Kubhilai Khan dari Mongol. Sumber: image.g oogle.com 119 Bab 8 | Perkembangan Masyarakat pada Masa Hindu-Buddha di Indonesia Kaisar Mongol itu beberapa kali mengirimkan utusan kepada Kertanegara. Maksudnya untuk menundukkan Kertanagara. Karena kesal, Kertanegara mengirim kembali utusan itu setelah telinganya dipotong. Tentu saja tindakan Kertanegara membuat Kubhilai Khan marah sekali. Ia kemudian mengirim tentaranya ke Jawa untuk menghukum Kertanegara. Pada 1292, Kertanegara diserang oleh Raja Jayakatwang dan berhasil mengalahkan Kerajaan Singasari, tetapi Kertanegara terbunuh. Ia dimakamkan di Candi Singasari.

5. Kerajaan Majapahit

Raja Kertanegara mempunyai menantu bernama Wijaya. Ia adalah putra Lembu Tal. Ketika terjadi serangan Jayakatwang, Raden Wijaya berhasil melarikan diri ke Madura bersama istri dan pengiringnya. Di Madura, ia diterima oleh Arya Wiraraja, salah seorang bupati bawahan Raja Kertanegara. Atas saran Wiraraja, Wijaya kemudian mengabdikan diri kepada Raja Jayakatwang. Ia diberi hutan untuk tempat tinggalnya. Hutan itu dibuka menjadi desa dengan bantuan orang Madura, rakyat Wiraraja. Desa itu kemudian diberi nama Majapahit. Pada 1293 datang tentara Mongol yang dikirim oleh Kubhilai Khan untuk menghukum Raja Jawa. Kedatangan tentara Mongol disambut baik oleh Wijaya. Ia mempunyai rencana menyerang Jayakatwang. Berkat bantuan tentara Cina, Jayakatwang dapat dikalahkan. Wijaya kemudian menjadi raja di Kerajaan Majapahit. Wijaya menggunakan gelar Kertarajasa. Ia memerintah dengan bijaksana. Para pengikutnya yang berjasa membantunya menjadi raja diberi anugerah. Arya Wiraraja diberi daerah kekuasaan di Lumajang, Nambi dijadikan Patih Kerajaan Majapahit. Kehidupan rakyat sangat diperhatikan. Perdagangan dengan daerah luar Jawa dan para pedagang asing sangat maju. Pelabuhan Tuban, Gresik, dan Sedayu sangat ramai dikunjungi para pedagang. Hasil utama Kerajaan Majapahit adalah beras. Selain itu, hukum dijalankan dengan adil. Siapa yang salah dihukum, dan semua tunduk kepada hukum tanpa pengecualian. Kertarajasa mempunyai putra bernama Jayanagara Ia putra permaisuri. Dari istri lainnya, Gayatri, Kertarajasa mempunyai putri bernama Tribuwanatunggadewi. Setelah meninggal, Kertarajasa dimakamkan di Candi Sumberjati, di selatan Blitar Jawa Timur. Pengganti Kertarajasa adalah Jayanagara. Ia dikenal sebagai raja yang lemah. Pada masa pemerintahannya banyak terjadi pemberontakan. Salah satu pemberontakan itu dipimpin oleh Ranggalawe, Adipati Tuban. Dalam pemberontakan itu Ranggalawe terbunuh. Gambar 8.3 Candi Sumberjati Sumber: image.g oogle.com Kertanegara mempunyai cita-cita menyatukan seluruh „ „ 120 Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMPMTs Kelas VII Pemberontakan lain dipimpin oleh Kuti. Raja Jayanagara melarikan diri ke daerah Badendar. Berkat pasukan Byangkara pasukan pengawal raja di bawah pimpinan Gajah Mada, Kuti dapat dibunuh, Jayanagara kembali memerintah Majapahit. Atas jasanya itu Gajah Mada diangkat menjadi patih di daerah Kahuripan. Jayanagara tidak mempunyai seorang putra pun. Ia digantikan oleh adiknya, yaitu putri Tribuwanatunggadewi. Pada masa Tribuwana juga terjadi beberapa kali pemberontakan. Salah satunya pembe- rontakan yang dipimpin oleh Sadeng. Namun, berkat kecakapan Gajah Mada, pemberontakan dapat dipadamkan. Pada waktu pemerintahan Hayam Wuruk, Kerajaan Majapahit mencapai puncak kebesarannya. Berkat usaha Gajah Mada dan