Romusha Z a m a n P e n d u d u k a n J e p a n g d i Indonesia

158 Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMPMTs Kelas VII Penderitaan rakyat juga dialami oleh kaum perempuan. Mereka dijadikan pemuas nafsu tentara Jepang. Penderitaan ini menimbulkan perlawanan rakyat, seperti: 1 di Singaparna Tasikmalaya, pada 25 Februari 1944, terjadi perlawanan terhadap Jepang dipimpin oleh K.H. Zainal Mustafa. K.H. Zainal Mustafa ditangkap dan dibunuh dengan kejam di dalam penjara Jepang di Jakarta. 2 di Blitar Jawa Timur pada 14 Februari 1945, terjadi perlawanan PETA terhadap Jepang dipimpin oleh Shodanco Supriyadi.

3. Peranan Tokoh Perjuangan dalam Mem- persiapkan Kemerdekaan Indonesia

Usaha-usaha menjelang proklamasi kemerdekaan merupakan titik puncak kemerdekaan untuk dapat menentukan nasibnya sendiri tanpa ada tekanan dari pihak lain atau bangsa lain. Pada 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia melangkah keluar dari kungkungan penjajahan menuju masa depan. Untuk merdeka ternyata tidak mudah, perlu pengorbanan dalam rangka mewujudkan kemerdekaan bangsa. Kita perlu mempersiapkan perangkat-perangkat negara. Peristiwa kehancuran dan kekalahan Jepang, yaitu dibomnya Kota Hiroshima pada 6 Agustus 1945 dan Nagasaki pada 9 Agustus 1945, tidak banyak diketahui oleh bangsa Indonesia. Hal ini disebabkan oleh: 1 Jalur komunikasi lewat radio diputus dan dilarang keras oleh Jepang. 2 Dinas propaganda Jepang selalu mengetengahkan kemenangan Jepang atas Sekutu. Namun, para pemimpin pemuda mengetahui peristiwa tersebut pada tanggal 15 Agustus 1945, dimana Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu melalui berita BBC di Bandung. Jepang pernah menjanjikan para pemimpin pemuda Indonesia dan menjanjikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia sehingga 1 Maret 1945 dibentuklah BPUPKI Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang diketuai oleh Dr. KRT Radjiman Widyo Diningrat dengan anggota 60 orang, di antaranya: Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta. Dalam kerjanya BPUPKI bersidang menyampaikan rumusan dasar negara Republik Indonesia. Pada 1 Juni 1945, Soekarno dalam pidatonya mengatakan bahwa dasar negara Indonesia adalah Pancasila, yaitu: 1 Kebangsaan Indonesia 2 Internasionalisme atau perikemanusiaan 3 Mufakat atau demokrasi 159 Bab 10 | Perkembangan Masyarakat pada Masa Kolonial Selain membicarakan tentang perumusan dasar negara, rapat BPUPKI juga membentuk Panitia Sembilan yang langsung diketuai oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakilnya. „ „ 4 Kesejahteraan sosial 5 Ketuhanan Yang Maha Esa Selain Ir. Soekarno, pada 29 Mei 1945, Mr. Muh. Yamin pun mengusulkan lima dasar negara Indonesia merdeka, yaitu: 1 Perikebangsaan 2 Perikemanusiaan 3 Periketuhanan 4 Perikerakyatan 5 Kesejahteraan sosial Pada sidang 31 Mei 1945, Prof. Drs. Sutomo mengusulkan lima dasar negara Indonesia merdeka, yaitu: 1 Persatuan 2 Kekeluargaan 3 Mufakat dan demokrasi 4 Musyawarah 5 Keadilan sosial Selain membicarakan tentang perumusan dasar negara, rapat BPUPKI juga membentuk Panitia Sembilan yang langsung diketuai oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakilnya. Persidangan ditunda sampai bulan Juli, tetapi pada 22 Juni 1945, Panitia Sembilan kembali mengadakan rapat. Keputusan rapat menghasilkan lahirnya Piagam Jakarta Jakarta Charter yang merupakan rumusan awal pembukaan UUD 1945. Isi piagam Jakarta adalah: 1 Ketuhanan yang berkewajiban menjalankan syariat-syariat Islam bagi para pemeluknya 2 Kemanusiaan yang adil dan beradab 3 Persatuan Indonesia 4 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau perwakilan 5 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.