P e r k e m b a n g a n A g a m a I s l a m d i Indonesia

133 Bab 9 | Perkembangan Masyarakat pada Masa Islam di Indonesia Shaleh yang berangka tahun 696 H 1297 M serta nisan-nisan yang lain di tempat yang sama menunjukkan bahwa pembuatan nisan tersebut berasal dari Cambay, Gujarat India. 3 Orang-orang muslim yang datang ke Indonesia berasal dari Benggala. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 sampai dengan 13 M dibawa oleh orang-orang muslim dari Arab, Persia, dan India Gujarat dan Benggala. Adapun golongan pembawa agama Islam tersebut adalah melalui jalur perdagangan karena rempah-rempah pedagang dari berbagai negeri berlomba-lomba untuk mendapatkan monopoli perdagangan di Indonesia. Pada saat mereka datang, karena pulang dan perginya menggunakan tenaga angin muson barat dan timur, maka mereka menetap di Indonesia dalam waktu kurang lebih 3 sampai dengan 5 bulan. Dalam waktu itulah terjadi interaksi sosial antara penduduk pribumi dengan pendatang. Mengapa agama Islam langsung dapat diterima oleh bangsa Indonesia? Seperti Hindu-Buddha, agama Islam disebarkan dengan cara damai, penuh kasih sayang, selalu mendahulukan dakwah dengan perilaku dan bahasa. Lama-kelamaan timbul simpatik dari masyarakat pribumi terhadap perilaku mereka. Akhirnya, dengan sukarela masyarakat menganut agama Islam. Agama Islam bukanlah suatu hal yang harus dipaksakan, tetapi kesadaran sendiri terhadap kebenarannya dan Islam tidak menyebarkan agama kepada orang yang telah beragama. Oleh karena itu, sekalipun ada tiga agama, yaitu Hindu, Buddha, dan Islam hidup berdampingan, tidak pernah tercatat dalam sejarah Indonesia antara Hindu, Buddha, dan Islam terjadi peperangan. Bahkan, di Nusa Tenggara ada sebuah pura yang sekaligus menjadi masjid, artinya pada tempat tersebut umat Islam, Buddha, dan Hindu memiliki tempat ibadah masing-masing. Masuknya agama Islam ke Nusantara bermula dari kedatangan para pedagang mancanegara. Para pedagang itu berasal dari Arab, Persia, dan Gujarat India. Mereka berdagang sambil menyiarkan agama Islam secara damai. Peristiwa itu terjadi pada abad ke-13. Hal ini terdapat dalam catatan perjalanan Marcopolo.

B. Peninggalan Sejarah Bercorak Islam

Masuknya agama Islam ke Nusantara menyebabkan runtuhnya Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya. Daerah-daerah di bawah kerajaan itu satu demi satu melepaskan diri. Daerah-daerah tersebut membentuk kerajaan-kerajaan Islam, seperti: Kerajaan Samudra Pasai, Aceh, Demak, Ternate, Tidore, dan Gowa. Agama Islam bukanlah suatu hal yang harus dipaksakan, tetapi kesadaran sendiri terhadap kebenarannya dan Islam tidak menyebarkan agama kepada orang yang telah beragama. „ „ 134 Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMPMTs Kelas VII Gambar 9.3 Masjid Agung Demak Sumber: image.g oogle.com Peninggalan sejarah yang bercocok agama Islam, di antaranya adalah sebagai berikut: 1 Masjid Agung Demak di Demak, Jawa Tengah 2 Masjid Agung Banten di Banten 3 Makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik, Jawa Barat 4 Kori Agung merupakan pintu gerbang menuju Makam Sunan Bonang di Tuban, Jawa Timur 5 Menara Masjid Kudus, Jawa Tengah 6 Masjid Makam Sendangduwur di Tuban, Jawa Timur 7 Gapura Sendang Duwur di Tuban di Jawa Timur 8 Pondok Pesantren Gontor di Ponogoro Jawa Timur 9 Peninggalan tradisi keagamaan, seperti kenduri untuk mendoakan orang yang telah meninggalkan dunia, acara saling maaf- memaafkan pada hari raya Idul Fitri dan ziarah kubur. Gambar 9.2 Peninggalan sejarah yang bercorak agama Islam Sumber: image.g oogle.com Berikut ini akan diuraikan beberapa contoh peninggalan bercorak Islam.

1. Masjid Agung Demak

Masjid Agung Demak terletak di tengah Kota Demak, Jawa Tengah. Keberadaan masjid ini tidak terlepas dari adanya kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa, yaitu Kerajaan Demak.