Masa Hidup Berburu dan Mengumpulkan Makanan

21 Bab 2 | Kehidupan pada Masa Prasejarah di Indonesia serta digunakan untuk menangkap ikan. Kehidupan manusia purba pada masa ini kebanyakan dengan cara berkelompok dan tinggal di gua-gua yang dekat dengan sungai atau sekitar pantai. Gua yang banyak digunakan adalah gua yang bagian atasnya terlindung oleh karang atau disebut juga abris sous roche. Peninggalan artefak kehidupan dalam gua ini ditemukan oleh Van Stein Callenfels di gua Lawa dekat Sampung Ponorogo dan Madiun pada 1928 dan 1931. Sedangkan, artefak yang ditemukan berupa ujung panah, batu-batu kecil yang indah flakes, batu-batu penggilingan, kapak batu, alat dari tulang, dan tanduk rusa. Selain itu, terdapat juga peninggalan-peninggalan seni lukis yang terdapat di dalam gua Leang-Leang di Provinsi Sulawesi Selatan. Lukisan tersebut menggambarkan perjuangan hidup manusia pada masa berburu dan mengumpulkan makanan. Pada lukisan tersebut tertera tangan manusia dan binatang dengan cat merah. Sedangkan, kehidupan manusia purba yang tinggal di pantai atau tepi sungai di pedalaman, jenis makanan mereka berbeda antara yang hidup di pantai dengan mereka yang hidup di pedalaman. Akibatnya, artefak yang mereka gunakan dengan sendirinya berbeda. Mereka yang tinggal di pantai meninggalkan sampah-sampah dapur atau kjokkenmoddinger. Fosil ini terbentuk dari sisa-sisa makanan kulit kerang dan tulang ikan yang menggunung di tepi pantai dan tersebar hampir di sepanjang pantai Sumatra Timur.

2. Masa Bercocok Tanam

Manusia dengan kelebihan yang dimiliki akan berupaya untuk mengolah alam ini dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, termasuk yang terjadi pada jenis manusia purba yang menginginkan hidupnya tetap tanpa nomaden. Hidup dengan cara nomaden berpindah-pindah bukanlah hal yang mudah karena selalu membutuhkan penyesuaian terhadap lingkungan yang baru. Akibatnya, segala sesuatunya harus dimulai dari awal. Sekalipun kehidupan manusia purba masih primitif, tapi dengan akalnya mereka berpikir untuk masa depan kehidupannya. Sehingga terjadilah perubahan dari tradisi food gathering mengumpulkan makanan menjadi food producing menghasilkan makanan. Mereka sudah tidak tergantung lagi pada alam. Mereka sudah berusaha untuk menghasilkan makanan sendiri dengan bercocok tanam dan beternak. Adapun jenis makanan yang diusahakan, antara lain: jagung, padi, keladi, sukun, pisang, dan ketela. Itulah manusia dengan kesempurnaan akal dan budinya, mereka Hidup dengan cara nomaden berpindah- pindah bukanlah hal yang mudah karena selalu membutuhkan penyesuaian terhadap lingkungan yang baru. Akibatnya, segala sesuatunya harus dimulai dari awal. „ „ 22 Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMPMTs Kelas VII Sekalipun kehidupan manusia purba masih primitif, tapi dengan akalnya mereka berpikir untuk masa depan kehidupannya. „ „ terus meningkatkan kehidupannya, karena mereka bukan jenis binatang dan bukan berasal dari binatang. Coba kamu bandingkan manusia dengan orang utan. Kehidupan orang utan hampir sama dengan manusia. Misalnya, seekor orang utan betina apabila sudah mulai dewasa ia akan mengalami menstruasi haid. Akan tetapi, karena orang utan merupakan binatang, maka tidak terdapat perubahan dalam hidupnya. Pada saat itu pula, manusia sudah bertempat tinggal tetap. Artinya, mereka telah mengenal cara membuat rumah dan beternak hewan peliharaan. Perkakas yang mereka gunakan umumnya sudah mulai diasah hingga halus. Alat batu yang digunakan, yaitu kapak persegi balung persegi, kapak lonjong, alat-alat obsidian batu kecubung, dan mata panah. Peninggalan kapak persegi banyak ditemukan di Sumatra, Jawa, dan Bali. Sedangkan, kapak lonjong ditemukan di Papua dan sekitarnya. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, mereka juga sudah mengadakan pertukaran barang kebutuhan, yaitu barang ditukar dengan barang sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Cara ini disebut dengan istilah barter. Sedangkan, alat tukar yang biasa digunakan, yaitu: garam, ikan laut kering, atau hasil kerajinan, seperti: gerabah, beliung, dan berbagai perhiasan dari batu. Pada saat itu sudah digunakan pula perahu cadik dan rakit sebagai sarana lalu lintas mereka. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa manusia pada saat itu telah berhubungan atau menjalin komunikasi antara satu kelompok dengan kelompok lain. Menurut para ahli sejarah, dalam proses komunikasi tersebut mereka telah menggunakan bahasa Melayu Austronesia.

3. M a s a P e r u n d a g i a n M a s a K e m a h i r a n Teknik

Pada masa ini, manusia purba telah pandai membuat perkakas yang berasal dari logam. Mereka kemudian menggunakan perkakas tersebut sebagai bagian dari hidupnya. Peninggalan sejarah pada waktu itu kebanyakan berupa artefak logam dan besi. Coba kamu cermati uraiannya. Berikut adalah perkakas yang digunakan untuk bercocok tanam dan perhiasan. 1 Nekara Nekara adalah semacam tambur besar dari perunggu yang berpinggang di bagian tengah dan tertutup di sisi atasnya. Nekara dipercaya sebagai bagian bulan yang jatuh dari langit. Fungsi nekara biasa digunakan sebagai salah satu alat dalam upacara untuk