31
Bab 3 | Interaksi Sosial
berhenti menangis apabila ia digendong oleh ibunya, atau seorang wanitapria akan berdiam diri apabila antara keduanya masing-
masing ada rasa cinta dan kasih sayang pada pertemuan awal mereka. Kebutuhan afeksi adalah kebutuhan akan cinta dan kasih sayang.
b. Interaksi antara Individu dengan Kelompok
Pada saat pergantian pelajaran, biasanya suasana kelas sedikit gaduh. Akan tetapi, setelah guru masuk, kelas kembali tenang.
Kemudian, guru menjelaskan langkah pembelajaran dan penjelasan mengenai materi belajar, dan semua siswa tekun mengikuti penjelasan
guru. Contoh tersebut merupakan interaksi antara individu dengan kelompok. Contoh lainnya, pada saat upacara bendera, pembina
upacara memberikan amanat dan semua peserta upacara men- dengarkan lalu memperhatikan. Timbullah reaksi di antara keduanya
sehingga terjadi interaksi.
c. Interaksi antara Kelompok dengan Kelompok
Di lapangan bola voli dua klub sedang bertanding. Setelah menerima umpan dari temannya, pemain depan langsung lompat dan
melakukan smash. Pukulan dan loncatan yang ia lakukan adalah untuk kebutuhan kelompok, bukan pribadi. Begitu juga dalam pertemuan
konferensi tingkat dunia. Seorang perwakilan salah satu negara berdebat dengan peserta lain bukan untuk kepentingannya sendiri, melainkan
untuk bangsa dan negaranya. Kedua contoh di atas merupakan contoh interaksi antarkelompok.
Gambar 3.3 Contoh interaksi individu den-
gan kelompok
Sumber: image.g oogle.com
Gambar 3.4 Contoh interaksi antarkelompok
Sumber: image.g oogle.com
2. Ciri-Ciri Interaksi Sosial
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang menjadi ciri dari interaksi sosial adalah sebagai berikut:
a. melibatkan lebih dari satu orang;
b. terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial;
Di dalam interaksi sosial, kita harus
mengedepankan naluri dan sudah sewajarnya
kita memahami pandangan, keinginan,
kebutuhan, kesedihan orang lain, dan kita
harus pula menjauhi sikap memaksakan
kehendak kepada orang lain.
„
„
32
Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMPMTs Kelas VII
Gambar 3.5 John Locke
Sikap menghargai, menghormati, dan
bertoleransi dengan sesama harus terus
terbina sehingga interaksi sosial
yang terjadi dapat berlangsung dengan
baik.
Sumber: image.g oogle.com
„
„
c. memiliki maksud dan tujuan yang jelas; dan
d. dinamakan melalui suatu sistem sosial tertentu.
3. Manfaat Mempelajari Interaksi Sosial
Coba kamu bayangkan seandainya sekolah tempat kamu belajar selama tiga hari berturut-turut pegawai Tata Usaha tidak masuk.
Tentunya urusan tata usaha akan terbengkalai. Atau apabila di sebuah perusahaan, karyawannya mogok kerja, tentu tidak ada barang yang
dihasilkan sehingga perusahaan mengalami kerugian.
Berdasarkan contoh di atas, perlukah interaksi sosial? Di dalam interaksi sosial, kita harus mengedepankan naluri dan sudah sewajarnya
kita memahami pandangan, keinginan, kebutuhan, dan kesedihan orang lain, dan kita harus pula menjauhi sikap memaksakan kehendak
kepada orang lain.
Kamu harus dapat memahami tentang diri sendiri dalam masyarakat dan sadar bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa
adanya bantuan dari orang lain. Interaksi sosial merupakan dasar bagi muncul, bertahan, dan berubahnya kehidupan bermasyarakat dan
kehidupan sosial.
Oleh karena itu, sikap menghargai, menghormati, dan ber- toleransi dengan sesama harus terus dibina sehingga interaksi sosial
yang terjadi dapat berlangsung dengan baik. Oleh karena itu, bersikap baiklah terhadap teman yang sedang
berbicara denganmu dan hargailah apa yang sedang dia ceritakan padamu sehingga hubunganmu akanbaik dengannya.
B. Sosialisasi sebagai Proses Pembentukan Kepribadian
Kamu telah mengetahui apa itu interaksi sosial. Dalam berinteraksi tentunya ada proses yang dapat membentuk kepribadian seseorang.
Berikut ini adalah tanggapan mengenai pengertian sosialisasi.
1. Tanggapan tentang Pengertian Sosialisasi
Menurut aliran empirisme dengan tokoh utamanya John Locke 1632 - 1704 menekankan doktrin dengan istilah tabularasa, dimana
doktrin ini menekankan arti pentingnya pengalaman, lingkungan, dan pendidikan. Menurut doktrin ini, manusia lahir diibaratkan batu
tulis yang masih kosong atau lembaran kosong blank state atau blank tablet. Mau jadi apa manusia di kemudian hari, tergantung kepada
lingkungan dan pengalaman pendidikan yang ia dapatkan. Pengalaman dan lingkungan pendidikan yang akan mempengaruhi masa depan
seseorang.