155
Bab 10 | Perkembangan Masyarakat pada Masa Kolonial
Sedangkan, dalam penyerbuan ke Pulau Jawa dilakukan dari tiga arah, yaitu:
1 arah Utara melalui Kalimantan
2 arah Barat melalui Sumatra
3 arah Timur melalui Sulawesi dan Bali
Akhirnya, pada 1 Maret 1942, Jepang mendarat di Teluk Banten dan Kranggon Jawa Tengah dipimpin oleh Jenderal Hitoshi
Imamura, dan pada 5 Maret 1942 Jepang berhasil menduduki Batavia Jakarta.
Bagi Jepang, Indonesia merupakan negara yang mampu menunjang dalam perang dengan Sekutu. Untuk itu, Jepang bermaksud
menguasai Indonesia, dan akhirnya pada 8 Maret 1942 Belanda menyerah pada Jepang. Dengan menyerahnya Belanda pada Jepang,
berakhirlah masa kekuasaan Belanda atas Indonesia.
Dalam pendudukan Jepang, wilayah Indonesia dibagi ke dalam tiga wilayah, yaitu:
1 Wilayah I, meliputi Jawa dan Madura di bawah Komandan
Angkatan Darat RIKU, markasnya di Batavia. 2
Wilayah II, meliputi Sumatra dan Kepulauan di sekitarnya, di bawah komandan Angkatan Darat RIKU, markasnya di Bukit Tinggi.
3 Wilayah III, meliputi Kalimantan, Maluku, Sulawesi, Bali dan
Nusatenggara di bawah komandan Angkatan Laut, markasnya di Makasar.
Selain itu, Jepang juga membagi wilayah menjadi: - Karesidenan
SYU -
Kota Praja SYI - Kabupaten
KEN - Kecamatan
SONG - Desa
KU - Kawedanan
GUN Selain itu, Jepang juga mengadakan propaganda dengan cara:
1 Membebaskan menjemput para tokoh pergerakan nasional yang
ditawan dibuang Belanda, seperti: Ir. Soekarno, Drs. Moch. Hatta, K.H. Mas Mansyur, dan Ki Hajar Dewantara yang terkenal
dengan sebutan empat sekawan.
2 Jepang mendirikan perhimpunan gerakan 3A, yaitu: Jepang
cahaya Asia, Jepang pelindung Asia, dan Jepang pemimpin Asia.
3 Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi bangsa Indonesia. 4
Beberapa jabatan tinggi diduduki oleh rakyat Indonesia. 5
Membentuk berbagai organisasi.
156
Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMPMTs Kelas VII
Berikut ini adalah organisasi bentukan Jepang. a.
Pusat Tenaga Rakyat Putera Putera didirikan pada 9 Maret 1943, oleh empat serangkai.
Tujuannya untuk membantu Jepang dalam aksi militernya melawan Sekutu, tetapi digunakan oleh rakyat untuk membangkitkan semangat
seluruh rakyat Indonesia.
Gambar 10.9 Putera
Gambar 10.10 Heiho
Sumber: image.g oogle.com
Sumber: image.g oogle.com
b. Heiho Pembantu prajurit Jepang
Heiho didirikan untuk pemuda usia 18-25 tahun. Heiho terdiri atas latihan militer, semangat seishin, jiwa ksatria bushido, kedisiplinan,
dan memberantas rasa rendah diri.
c . Pembela Tanah Air PETA PETA didirikan pada 3 Oktober 1943 atas usul Gatot Mangku
Praja dengan tugas untuk menjaga daerahnya masing-masing. Di dalam PETA terdapat lima jenis komandan, yaitu:
1 Komandan Batalyon Daidanco
2 Komandan Kompi Cudanco
3 Komandan Platon Chodanco
4 Komandan Regu Bundanco
5 Komandan prajurit suka rela Giyuhey
157
Bab 10 | Perkembangan Masyarakat pada Masa Kolonial
Gambar 10.11 PETA
Gambar 10.12 Romusha
Sumber: image.g oogle.com
Sumber: image.g oogle.com
2. Romusha
Romusha, artinya kerja paksa tanpa upah pada zaman Jepang. Adapun yang melatarbelakangi terjadinya Romusha adalah membantu
Jepang dalam hal: 1
perang melawan Sekutu; 2
memanfaatkan kekayaan alam Indonesia; 3
membangun lapangan terbang, jalan, dan sarana militer lainnya.
Para romusha mengalami penderitaan lahir-batin, karena mereka diperlakukan di luar batas kemanusiaan, tanpa upah, dan makan tidak
cukup. Tidak sedikit romusha yang meninggal akibat kekurangan makan, bagi mereka yang melarikan diri diberi sanksi dengan kejam
sampai meninggal dunia. Kelaparan terjadi di mana-mana, rakyat terpaksa makan bongkol pohon pisang dan bongkol pohon pepaya,
karena makanan sulit didapatkan.
Penjajahan Jepang hanya beberapa
tahun saja. Akan tetapi, kelaparan yang
menimpa bangsa Indonesia lebih kejam
dari zaman kolonial Belanda.
„
„
Penjajahan Jepang hanya beberapa tahun saja. Akan tetapi, kelaparan yang menimpa bangsa Indonesia lebih kejam dari zaman
kolonial Belanda. Bukan saja makanan yang sulit didapat, tetapi pakaian pun tak ada, sehingga rakyat Indonesia terpaksa harus memakai karung
goni untuk menutup auratnya.
158
Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMPMTs Kelas VII
Penderitaan rakyat juga dialami oleh kaum perempuan. Mereka dijadikan pemuas nafsu tentara Jepang. Penderitaan ini menimbulkan
perlawanan rakyat, seperti: 1
di Singaparna Tasikmalaya, pada 25 Februari 1944, terjadi perlawanan terhadap Jepang dipimpin oleh K.H. Zainal Mustafa.
K.H. Zainal Mustafa ditangkap dan dibunuh dengan kejam di dalam penjara Jepang di Jakarta.
2 di Blitar Jawa Timur pada 14 Februari 1945, terjadi perlawanan
PETA terhadap Jepang dipimpin oleh Shodanco Supriyadi.
3. Peranan Tokoh Perjuangan dalam Mem- persiapkan Kemerdekaan Indonesia
Usaha-usaha menjelang proklamasi kemerdekaan merupakan titik puncak kemerdekaan untuk dapat menentukan nasibnya sendiri
tanpa ada tekanan dari pihak lain atau bangsa lain. Pada 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia melangkah keluar dari kungkungan penjajahan
menuju masa depan.
Untuk merdeka ternyata tidak mudah, perlu pengorbanan dalam rangka mewujudkan kemerdekaan bangsa. Kita perlu mempersiapkan
perangkat-perangkat negara. Peristiwa kehancuran dan kekalahan Jepang, yaitu dibomnya
Kota Hiroshima pada 6 Agustus 1945 dan Nagasaki pada 9 Agustus 1945, tidak banyak diketahui oleh bangsa Indonesia. Hal ini disebabkan
oleh: 1 Jalur komunikasi lewat radio diputus dan dilarang keras oleh
Jepang. 2
Dinas propaganda Jepang selalu mengetengahkan kemenangan Jepang atas Sekutu.
Namun, para pemimpin pemuda mengetahui peristiwa tersebut pada tanggal 15 Agustus 1945, dimana Jepang menyerah tanpa syarat
kepada sekutu melalui berita BBC di Bandung. Jepang pernah menjanjikan para pemimpin pemuda Indonesia
dan menjanjikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia sehingga 1 Maret 1945 dibentuklah BPUPKI Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia yang diketuai oleh Dr. KRT Radjiman Widyo Diningrat dengan anggota 60 orang, di antaranya: Ir. Soekarno dan
Drs. Moh. Hatta. Dalam kerjanya BPUPKI bersidang menyampaikan rumusan dasar negara Republik Indonesia.
Pada 1 Juni 1945, Soekarno dalam pidatonya mengatakan bahwa dasar negara Indonesia adalah Pancasila, yaitu:
1 Kebangsaan Indonesia
2 Internasionalisme atau perikemanusiaan
3 Mufakat atau demokrasi