35
Bab 3 | Interaksi Sosial
1 faktor kedaerahan dimana seseorang bertempat tinggal;
2 cara hidup;
3 budaya khusus berdasarkan pada kelas sosial;
4 dasar agama; dan
5 profesi.
3. Jenis-Jenis Media Sosialisasi
Keberhasilan sosialisasi suatu masyarakat memerlukan perantara. Melalui perantara atau media, individu mengenal perbendaharaan
pengetahuan nilai dan norma di masyarakat. Karena melalui media itulah individu mengenal dunia sosial dan dapat mengenal masyarakat luar.
Sosialisasi umumnya munculnya atas inisiatif orang-orang yang telah lama menjadi anggota masyarakat tertentu. Mereka kemudian
disebut dengan istilah agen sosialisasi. Agen sosialisasi di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Keluarga Keluarga merupakan kelompok sosial terkecil yang terdiri atas
ayah, ibu, dan anak. Keluarga juga merupakan tempat masa-masa awal seorang manusia yang lahir ke dunia, tempat individu pertama
mendapatkan bekal tentang pengetahuan, nilai, dan norma yang ada di masyarakat.
Sosialisasi awal yang dialami individu dalam keluarga berperan penting dalam membentuk kepribadian individu. Keluarga adalah
tempat anak mengalami pengalaman sosial yang pertama dan utama. Keluarga merupakan tempat memberikan identitas sosial awal, antara
lain: mengenai jenis kelamin, suku, dan agama.
b. Teman Sepermainan
Teman sepermainan merupakan kelompok sebaya, yang terdiri atas sejumlah kecil orang yang memiliki umur hampir sama, mereka
melakukan interaksi dengan frekuensi yang cukup tinggi atau sering melakukan berbagai kegiatan bersama-sama. Biasanya tujuan kegiatan
kelompok sebaya ini bersifat rekreatif.
Teman sepermainan merupakan media sosialisasi setelah keluarga. Para anggota kelompok seperti ini memiliki rasa saling memiliki satu
sama lain dan senang melakukan kegiatan secara bersama-sama. Bagi kelompok usia remaja, teman sepermainan amat penting. Karena,
dalam kelompok itu mereka mempelajari bagaimana berinteraksi dengan orang lain, tanpa pengawasan langsung dari orang tua dan guru.
Gambar 3.6 Keluarga
Sumber: image.g oogle.com
Gambar 3.7 Teman sepermainan
Sumber: image.g oogle.com
36
Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMPMTs Kelas VII
c. Sekolah Pada masyarakat yang masih sangat sederhana primitif, keluarga
merupakan lembaga yang paling dominan dalam proses sosialisasi. Akan tetapi, pada masyarakat yang sudah maju sebagian fungsi
mensosialisasikan anak diganti oleh suatu lembaga formal yang disebut sekolah. Ada dua fungsi penting sekolah dalam proses sosialisasi,
yaitu: 1
memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengembangkan daya intelektual agar siswa dapat hidup
layak dalam masyarakat; dan 2
membentuk kepribadian siswa agar sesuai dengan nilai dan norma yang ada dalam masyarakat.
Gillin dan Gillin menggolongkan bentuk-bentuk interaksi sosial ke dalam dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya
interaksi sosial, yaitu proses asosiatif dan proses disosiatif. 1 Proses
Asosiatif Proses asosiatif adalah proses yang cenderung menciptakan
persatuan dan meningkatkan solidaritas di antara masing-masing anggota kelompok. Ada empat bentuk proses asosiatif, yaitu:
a kerjasama kooperasi;
b akomodasi; c asimilasi;
dan d akulturasi.
2. Proses Disosiatif
Proses disosiatif adalah proses yang cenderung menciptakan perpecahan dan merenggangkan solidaritas di antara masing-masing
anggota kelompok. Ada dua bentuk proses disosiatif, yaitu: a
kompetisi persaingan; dan b konflik
pertentanganpertikaian.
C. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
Sekarang coba kamu cermati uraian dari bentuk-bentuk interaksi sosial berikut ini.
1. Kerja sama Kooperasi
Kerjasama, ar t inya bergabungnya individu-individu atau sekelompok individu untuk mencapai tujuan bersama. Salah satu
contohnya, yaitu kerja kelompok atau diskusi kelas. Kerjasama bisa juga terjadi antara pihak-pihak yang berlawanan atau bermusuhan
antagonistic cooperation. Contohnya, pada masa Perang Dunia II
Gambar 3.8 Sekolah
Sumber: image.g oogle.com
Gambar 3.9 Contoh Kerjasama kelompok
belajar kelompok
Sumber: image.g oogle.com