Tenaga Endogen Proses Terjadinya Relief Bumi

6 Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMPMTs Kelas VII 2 Gunung api strato, terjadi karena adanya letusan eksplosif dan efusif yang terus menerus, cirinya berbentuk kerucut dan tubuhnya berlapis-lapis. Jenis gunung api ini merupakan jenis yang terbanyak di dunia, termasuk Indonesia. 3 Gunung api maar, terjadi karena adanya letusan eksplosif yang hanya terjadi satu kali karena dapur magma dangkal dan tenaga yang mendesak dari dalam perut bumi besar dengan material penyumbat kepundan sangat kental. Oleh karena desakan dahsyat, kepundan terangkat hingga terbentuklah kawah. Contohnya: Gunung Lamongan Jawa Timur atau Gunung Eiffel di Prancis. Gambar 1.8 Gunung Lamongan Sumber: image.g oogle.com Gambar 1.7 Contoh gunung api Sumber: image.g oogle.com c. Seismik Seismik gempa, yaitu getaran permukaan bumi sebagai akibat tenaga tektonik atau letusan vulkanik. Gempa dibedakan menjadi: 1 Gempa tektonik, artinya gempa yang terjadi akibat pergeseran lapisan litosfer, biasanya gempa jenis ini paling besar dan banyak menimbulkan kerugian. 2 Gempa vulkanik, gempa yang disebabkan adanya letusan gunung berapi dan bersifat lokal, artinya daerah yang kena gempa hanya di sekitar kawasan letusan gunung berapi saja. 3 Gempa tanah runtuh longsor, terjadi karena turunnya subsidence atau anjloknya bagian tanah pada gua atau pada daerah tambang. Kepulauan Indonesia dilalui oleh jalur pegunungan lipatan dunia dimana jalur tersebut masih labil dan berpotensi untuk terjadinya gempa tektonik. Titik pusat gempa disebut hiposentrum. Makin dangkal hiposentrum, makin kuat gempa yang terjadi. Titik di permukaan bumi yang tepat secara vertikal di atas hiposentrum dinamakan episentrum. Pantai Barat Sumatra, Pantai Selatan Jawa, sepanjang Bali dan Nusa Tenggara merupakan daerah pergerakan litosfer Asia dengan dasar Samudera Hindia yang sangat berpeluang menyebabkan gempa dan pembentukan gunung api, demikian juga dengan Sulawesi Utara, Maluku, dan Papua. Kepulauan Indonesia dilalui oleh jalur pegunungan lipatan dunia dimana jalur tersebut masih labil dan merupakan potensi untuk terjadinya gempa tektonik. „ „ 7 Bab 1 | Lingkungan Kehidupan Manusia Gempa yang terjadi di dasar laut akan sangat berbahaya karena dapat diikuti dengan gelombang pasang yang sangat besar, disebut tsunami, seperti yang terjadi di NAD pada 26 Desember 2004 yang telah menelan korban lebih dari 200.000 orang. Selain di NAD dan Sumatra Utara, tsunami tersebut juga terjadi di negara-negara Asia Selatan, seperti Sri Lanka, India, Thailand. Berkunjunglah ke perpustakaan atau toko buku terdekat. Carilah referensi mengenai gelombang tsunami yang terjadi di NAD. Kemudian, diskusikanlah dengan temanmu tentang bagaimana terjadi, apa akibat yang ditimbulkannya, dan bagaimana usaha menyelamatkan diri dari tsunami A ktivitas Siswa A ktivitas Siswa

2. Tenaga Eksogen

Tenaga eksogen, yaitu tenaga yang berasal dari luar kulit bumi itu sendiri. Sifat tenaga ini adalah merusak kulit bumi. Tenaga eksogen dipengaruhi oleh air, angin, makhluk hidup, dan salju es. Pada dasarnya, tenaga eksogen dibedakan menjadi empat bagian, yaitu: pelapukan, pengangkutan, pengikisan, dan pengendapan. Pelapukan terjadi karena panas sinar matahari mengenai batuan pada malam harinya menyusut secara tiba-tiba. Lama-kelamaan batuan tersebut pecah proses pelapukan. Kemudian, pecahan-pecahan tersebut tertimbun di sekitar batuan dan hanyut ke tempat yang rendah proses pengangkutan. Air yang mengalir, misalnya sungai, pada saat banjir airnya deras. Dalam perjalanannya, air tersebut mengikis dasar sungai juga pinggiran sungai. Akibatnya, daerah aliran sungai makin dalam dan lebar proses pengikisan, kemudian mineral-mineral hasil pengikisan tersebut terbawa hingga ke muara sungai dan diendapkan, yang lama kelamaan membentuk daratan baru proses pengendapan.

C. Pengaruh Bentuk Bumi bagi Kehidupan Manusia

Keanekaragaman yang terjadi pada relief bumi merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan perbedaan tersebut memunculkan berbagai variasi kehidupan dari berbagai aspek. Gambar 1.9 Gelombang tsunami Sumber: Image ba nk 8 Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMPMTs Kelas VII

1. Mata Pencaharian

Kamu tentu mengetahui bahwa sebagian besar mata penca-harian di Indonesia adalah bertani petani. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi geografis di Indonesia. Selain bertani, mata pencaharian lainnya adalah menangkap ikan nelayan. Berikut ini adalah mata pencaharian yang ada di Indonesia berdasarkan pembagian daerahnya. a. Daerah Pantai Daerah pantai yang landai merupakan lahan bagi masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan, karena selain lautnya tenang juga pantai yang landai merupakan tempat yang kaya akan ikan. Kehidupan penduduk di provinsi yang wilayahnya berupa kepulauan dengan pulau-pulau kecil, seperti Nusa Tenggara dan Kepulauan Maluku. Pada umumnya, selain menangkap ikan, mereka juga menyelam untuk mengambil mutiara dan budidaya rumput laut dan kerang mutiara. Sedangkan, di daratan pantai nelayan membudidayakan tambak ikan, komoditi yang diunggulkan adalah bandeng dan udang. b. Daerah Dataran Rendah Daerah rendah yang landai merupakan lahan yang baik untuk pembudidayaan pertanian, perkebunan, palawija, dan lain-lain. Kondisi yang demikian makin mendukung karena iklim Indonesia yang tropis menyebabkan lamanya penyinaran sinar matahari terhadap bumi banyak menyebabkan turunnya curah hujan dan banyaknya proses pelapukan, baik yang terjadi pada tumbuh-tumbuhan maupun yang terjadi pada bebatuan. Hal ini memungkinkan suburnya tanah yang ada di wilayah Indonesia. Selain dimanfaatkan untuk pertanian, perkebunan, atau palawija, dataran rendah yang landai juga menyimpan potensi yang lain, misalnya terdapat sungai-sungai dan danau yang airnya dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kehidupan. c. Daerah Dataran Tinggi Dengan relief yang beranekaragam, Indonesia juga memiliki wilayah yang beriklim. Junghun telah membuat zonasi yang didasarkan pada ketinggian tempat, karena ketinggian tempat sangat berpengaruh terhadap suhu udara. Zonasi, artinya pembatasan wilayah berdasarkan ketinggian di atas permukaan air laut. Dengan zonasi ini, Indonesia dapat merealisasikannya dalam hal teknik kesesuaian cuaca, misalnya untuk kelapa dan tebu ditanam di daerah tropis, tetapi jika dipaksakan menanam di daerah dataran tinggi, hasilnya tidak akan memuaskan. Pada ketinggian antara 700 meter cocok untuk perkebunan karet, lebih dari 700 meter lebih cocok untuk ditanami perkebunan teh, dan di atas 1.000 meter cocok untuk ditanami hutan pinus. Gambar 1.10 Daerah pantai Sumber: Image ba nk Sumber: Encar ta 2005 Gambar 1.11 Daerah dataran rendah Ciri khas yang dimiliki Indonesia dapat dilihat dari bentuk rumah, pakaian yang dikenakan, dan kebiasaan sehari-hari yang menunjukkan keadaan yang berbeda- „ „