Arca Waruga Kebudayaan Megalithikum

25 Bab 2 | Kehidupan pada Masa Prasejarah di Indonesia

7. Kubur Batu

Kubur batu adalah peti batu yang terbuat dari empat buah atau lebih lempengan papan batu tulis, banyak terdapat di Sumatra Tengah dan Kuningan.

E. Sistem Kepercayaan Manusia Purba

Kamu telah mengetahui bahwa Allah menciptakan manusia dengan sempurna. Dengan akal dan pikiranlah manusia akan mencari suatu kekuatan lain yang maha tinggi di luar dirinya. Oleh karena itu, pada saat agama belum masuk, manusia purba telah mempercayai bahwa pohon besar, batu, mata air, dan sebagainya ada yang menghuninya. Mereka percaya para penghuni tersebut biasanya berdiam di tempat-tempat yang tinggi dan mereka percaya bahwa para roh tersebut akan turun sehingga mereka menyediakan tempat untuk berkumpulnya para roh tersebut. Disediakanlah untuk para roh bangunan megalit. Kepercayaan tersebut didasari anggapan bahwa setelah meninggal, roh seseorang tidak akan lenyap, melainkan akan tetap di alam sendiri. Diadakanlah upacara untuk menghormati dengan memuja roh arwah nenek moyang mereka agar arwah roh nenek moyang tersebut mau menjaga anak-cucu mereka dari marabahaya dunia. Pada saat itulah muncul kepercayaan akan kekuatan adanya roh nenek moyang yang harus dipuja dan dihormati. Kepercayaan tersebut dinamakan animisme. Sedangkan, kepercayaan kepada benda- benda yang memiliki kekuatan gaib, kesaktian atau tuah dinamakan dinamisme. Sumber: image.g oogle.com Gambar 2.17 Kubur batu Sumber: image.g oogle.com Gambar 2.16 Waruga 26 Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMPMTs Kelas VII Zaman prasejarah adalah zaman ketika belum ada seorang penduduk yang dapat membaca dan menulis. Zaman prasejarah Indonesia dibagi menjadi dua zaman, yaitu zaman batu dan zaman logam perunggu. Zaman batu terdiri atas zaman batu tua Paleolithikum, zaman batu tengah Mesolithikum, dan zaman batu muda Neolithikum. Pembagian zaman menurut para ahli adalah Arkaikum, Paleozoikum, Mesozoikum, dan Neozoikum atau Kaenozoikum. Jenis-jenis manusia purba di Indonesia adalah Pithecantropus, Meganthropus, dan Homo sapiens. Perkembangan kehidupan masyarakat purba di Indonesia dibagi kedalam tiga masa, yaitu masa hidup berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam dan beternak, dan masa perundagian dan kemahiran teknik. Food gathering adalah masa mengumpulkan makanan. Nomaden adalah sistem kehidupan dengan cara berpindah tempat tinggal. Abrissous roche adalah gua yang bagian atasnya terlindung oleh karang. Kjokkenmoddinger adalah sisa-sisa makanan dari kulit kerang dan tulang ikan yang menggunung di tepi-tepi pantai. Food producing adalah masa menghasilkan makanan. Perkakas untuk bercocok tanam dan perhiasan adalah nekara, moro moko, arca dari perunggu, kapak perunggu, dan perhiasan gelang kaki, cincin, kalung, dan bandul. Bangunan yang termasuk kebudayaan megalithikum adalah menhir tugu batu, sarkofagus peti mati, dolmen meja sesaji, punden berundak tempat pemujaan, arca, waruga kubur batu kecil, dan kubur batu. Sistem kepercayaan manusia prasejarah adalah animisme dan dinamisme. K ilasan Materi Buatlah rangkuman mengenai kehidupan pada masa prasejarah di Indonesia, kemudian pikirkan pula adakah sesuatu ide atau pemikiran yang bisa kamu wujudkan di lingkungan tempat tinggalmu Hikmah apa yang kamu peroleh dalam mempelajari kehidupan pada masa prasejarah di Indonesia?