Akulturasi Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

38 Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMPMTs Kelas VII Gambar 3.11 Contoh kompetisi Sumber: image.g oogle.com

5. Kompetisi atau Persaingan

Kompetisi atau persaingan adalah suatu bentuk perjuangan sosial yang berlangsung secara damai. Kompetisi bisa berubah menjadi konflik bila salah satunya merasa frustasi dalam kompetisi tersebut, kemudian berupaya untuk menjatuhkan lawannya sekalipun dengan cara yang sangat kasar.

6. Konflik atau Pertentangan

Konflik atau pertentangan adalah kompetisi yang hebat sehingga menimbulkan pertentangan karena diiringi dengan rasa benci, emosi, dan marah. Masing-masing pihak yang bertikai berupaya untuk saling menyerang, melukai, merusak, dan memusnahkan lawannya. Contohnya, tawuran antarpelajar, perang antaretnis. Gambar 3.12 Contoh konflik tawuran pelajar Sumber: image.g oogle.com

D. Proses Interaksi Sosial

Proses interaksi sosial adalah hubungan timbal balik dimana terdapat tujuan yang saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya dalam kehidupan bersama. Kehidupan bersama ini dapat terdiri dari beberapa segi, baik dari segi ideologi, politik, hukum, dan sebagainya. Pengaruh timbal balik antara gejala yang satu dengan yang lainnya pada dasarnya disebabkan karena hubungan manusia dengan manusia 39 Bab 3 | Interaksi Sosial yang diwujudkan dalam bentuk kegiatan. Dengan demikian, kegiatan interaksi sosial terjadi karena adanya kegiatan diri manusia dengan manusia yang lain. Hubungan antara proses interaksi sosial dengan proses enkulturasi harus sama- sama sejalan, searah, dan satu tujuan. „ „ Proses kelahiran manusia merupakan suatu makhluk yang belum lengkap dan masih lemah. Coba kamu bandingkan dengan anak bebek yang hari Minggu menetas dari telur, hari Selasa sudah bisa berenang dengan induknya, begitu juga dengan ayam. Bagaimana dengan manusia? Ia sampai usia 40 hari hanya bisa menangis. Kalau lapar, menangis, popoknya basah menangis, dan sebagainya. Agar potensi diri meningkat dan berkembang sesuai dengan bertambahnya usia, manusia pertama-tama memerlukan kasih sayang dan perlindungan dari orang lain. Makin lama makin banyak proses sosial yang terjadi, sampai akhirnya manusia mencapai tingkat kedewasaan. Apakah setelah mencapai tingkat kedewasaan manusia terhenti proses interaksi sosialnya? Tentu saja tidak. Justru yang terjadi pada diri manusia makin dewasa harus makin banyak dan luas proses interaksi yang terjadi. Apalagi kalau dihubungkan bahwa selain sebagai makhluk pribadi manusia juga berperan sebagai makhluk sosial. Ia tidak akan bisa menikmati hidup ini tanpa adanya hubungan timbal balik antara sesama manusia lainnya. Pada diri manusia, selain proses sosialisasi, terjadi juga proses lain yang disebut proses enkulturasi atau proses pembudayaan, yaitu proses pembelajaran kebudayaan dengan mempelajari adat istiadat, bahasa, seni, agama, dan lain-lain. Baik-buruknya sifat, sikap, dan perilaku manusia tergantung dari proses pembelajaran. Hubungan antara proses interaksi sosial dengan proses enkulturasi harus sama-sama sejalan, searah, dan satu tujuan. Proses pembelajaran diberikan supaya manusia dapat diterima dalam proses sosial di masyarakat. Sedangkan, proses sosial di masyarakat terjadi untuk menambah dan mendapatkan kedewasaan pada diri manusia supaya dapat bertanggung jawab dalam hidupnya, baik bertanggung jawab terhadap diri sendiri, masyarakat maupun terhadap Tuhan. Gambar 3.13 Interaksi sosial Sumber: image.g oogle.com