Pengertian Cuaca dan Iklim

95 Bab 7 | Atmosfer dan Hidrosfer bagi Kehidupan Manusia 3 Angin pasat adalah angin tetap yang bertiup atau berhembus sepanjang tahun. Angin pasat meliputi angin pasat di belahan bumi utara disebut angin pasat timur laut, dan angin pasat di belahan bumi selatan disebut angin pasat tenggara. 4 Angin antipasat adalah angin tetap yang bertiup sepanjang tahun dengan massa angin yang naik secara vertikal kembali bergerak mendatar ke arah wilayah subtropis. Angin yang bergerak ke daerah maksimum subtropis selatan disebut angin antipasat barat laut. b Angin muson atau angin musim Angin muson atau angin musim adalah angin yang bertiup atau berhembus setiap setengah tahun sekali yang berganti arah. Angin musim terdiri atas angin musim barat laut dan angin musim timur laut. Angin musim barat laut terjadi antara bulan Oktober - April dan pada periode ini matahari di belahan bumi selatan. Angin musim timur laut terjadi antara bulan April - Oktober, pada periode ini matahari berada di belahan bumi utara. c Angin lokal angin setempat Angin lokal angin setempat adalah angin yang bertiup pada cakupan wilayah sempit. Jenis-jenis angin lokal sebagai berikut: 1 Angin darat dan angin laut Angin darat adalah angin yang bergerak dari darat menuju ke laut yang terjadi pada malam hari karena saat malam hari laut bertekanan maksimum dan daratan bertekanan minimum. Angin laut adalah angin yang berhembus dari laut menuju ke darat terjadi pada siang hari karena pada siang hari laut bertekanan maksimum dan daratan bertekanan minimum. Gambar 7.3 Angin darat dan angin laut Sumber: image.g oogle.com 96 Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMPMTs Kelas VII Makin tinggi temperatur di suatu tempat, maka kelembapan udaranya makin tinggi. „ „ 2 Angin lembah dan angin gunung Angin lembah adalah angin yang berhembus dari lembah menuju ke puncak gunung karena tekanan udara di lembah tinggi dan tekanan di gunung rendah serta terjadi di malam hari. Angin gunung adalah angin yang berhembus dari puncak gunung menuju ke lembah, karena tekanan udara di gunung tinggi dan tekanan di lembah rendah serta terjadi di malam hari. 3 Angin fohn angin terjun Angin fohn terjadi karena udara yang mengandung uap air membentur pegunungan atau gunung yang tinggi sehingga naik. Makin ke atas suhu makin dingin dan terjadilah kondensasi yang selanjutnya terbentuk titik air. Titik-titik air jatuh sehingga hujan sebelum mencapai puncak pada lereng pertama. Angin ini terus bergerak menuju puncak. Kemudian menuruni lereng berikutnya sampai ke lembah karena sudah menjatuhkan hujan maka angin yang menuruni lereng ini bersifat kering. Akibat cepatnya gerakan menuruni lereng, angin menjadi panas sehingga angin fohn memiliki sifat menurun, kering, dan panas. Sifat angin fohn tersebut tidak menguntungkan bagi pertanian karena dapat melayukan tanaman. Contoh angin fohn di Indonesia, antara lain: Angin Bohorok di Deli, Angin Kumbang di Cirebon Jawa Barat, Angin Gending di Probolinggo Jawa Timur, Angin Brubu di Makasar Sulawesi, dan Angin Wambrau di Biak Papua. 4 Angin siklon dan angin antisiklon Angin siklon adalah angin pusaran yang terjadi di daerah depresi tekanan minimum dan dikelilingi oleh daerah kompresi tekanan maksimum. Angin siklon di belahan bumi utara berpusar ke dalam dengan arah yang berlawanan jarum jam. Sedangkan, angin siklon belahan bumi selatan searah dengan putaran jarum jam. Angin antisiklon adalah angin pusaran yang terjadi di daerah kompresi yang dikelilingi oleh daerah depresi. Angin antisiklon di belahan bumi utara searah dengan putaran jarum jam. Sedangkan, di belahan bumi selatan berlawanan dengan arah jarum jam. b. Kelembapan udara Kelembapan udara adalah banyak-sedikitnya uap air di udara. Uap air di udara berasal dari penguapan di permukaan bumi, air laut, dan air pada tumbuh-tumbuhan. Kandungan uap air di udara berubah- ubah, bergantung pada temperaturnya. Makin tinggi temperatur di suatu tempat, makin renggang partikel udara di tempat tersebut. Akibatnya, kandungan uap airnya makin tinggi. Kelembapan mempengaruhi pengendapan air di udara yang berupa awan, kabut, embun, dan hujan. 97 Bab 7 | Atmosfer dan Hidrosfer bagi Kehidupan Manusia Macam-macam kelembapan udara adalah sebagai berikut: 1 Kelembapan relatif nisbi Kelembapan relatif adalah perbandingan jumlah uap air di udara dengan jumlah uap air maksimum yang terkandung di udara pada suhu yang sama. Bila kelembapan relatif pada temperatur tertentu adalah 50, berarti udara mengandung uap air yang massanya separuh jumlah massa uap air yang dapat dikandung udara pada temperatur tersebut. Bila kelembapan relatif mencapai 100, berarti udara tersebut berada dalam keadaan jenuh. Udara dapat menjadi jenuh karena terjadi penambahan uap air atau terjadi pemampatan udara. Udara akan terasa nyaman bila kelembapan relatifnya berkisar antara 50 - 60. 2 Kelembapan absolut mutlak Kelembapan absolut adalah banyaknya uap air dalam udara pada suatu daerah tertentu yang dinyatakan dalam gram uap air per meter kubik. Hal ini tergantung pada temperatur yang mempengaruhi kekuatan udara untuk memuat uap air, tiap suhu mempunyai batas dari uap air yang dimuatnya. Misalnya, daerah pantai yang berdekatan dengan lautan sebagai sumber penguapan mempunyai kelembapan mutlak tertinggi. Daerah pedalaman yang jauh dari laut atau sumber air permukaan lainnya biasanya lebih kering. Kelembapan mutlak terendah di wilayah gurun pasir. Alat untuk mengukur kelembapan udara adalah higrometer. c. Curah Hujan Hujan merupakan peristiwa jatuhnya air, baik dalam bentuk cair maupun padat ke permukaan bumi. Hujan berasal dari air yang menguap akibat panas matahari dan panas ketinggian tertentu. Udara tersebut menjadi jenuh sehingga terjadi kondensasi atau pengembunan yang mengakibatkan uap air yang dikandung oleh udara berubah menjadi titik-titik air. Titik-titik air di udara awan yang makin berat akan turun sebagai hujan ke permukaan bumi. Curah hujan tahunan adalah banyaknya air yang jatuh di permukaan bumi dalam waktu satu tahun diukur 1 m 3 . Curah hujan diukur oleh alat pengukur hujan yang disebut penakar hujan. Alat penakar hujan biasanya dipasang di stasiun- stasiun pengamat cuaca. Hasil pengukuran curah hujan di berbagai tempat dapat disajikan dalam bentuk tabel maupun peta. Macam-macam hujan adalah sebagai berikut: 1 Hujan zenithal konveksi Hujan zenithal terjadi pada saat daratan mengalami pemanasan yang tinggi. Udara di atas daratan akan mengalami pemanasan oleh peristiwa konduksi. Akibatnya, udara akan mengembang naik ke Gambar 7.4 Hygrometer Sumber: image.g oogle.com Gambar 7.5 Situasi saat hujan Sumber: image.g oogle.com 98 Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMPMTs Kelas VII atmosfer. Hujan ini terjadi oleh arus udara konveksi sehingga uap air di ekuator naik secara vertikal pada keadaan tertentu. Lapisan udara tersebut akan mengalami pengembunan, kemudian butiran embun dan es akan jatuh ke permukaan bumi sebagai hujan konveksi. Hujan konveksi ini seringkali disertai oleh guruh, guntur, dan jatuhnya butiran- butiran es. 2 Hujan naik pegunungan orografis Hujan ini terjadi akibat naiknya udara yang mengandung uap air di lereng pegunungan yang terdapat di tepi pantai. Setelah sampai di atas, udara akan mengalami pendinginan sehingga terjadi peng- embunan. Pada saat mencapai titik jenuhnya, embun di awan akan jatuh sebagai hujan. Hujan akan jatuh di bagian lereng pegunungan tempat angin datang. Karena ketinggian lereng, maka terjadilah kondensasi dan turun hujan pada lereng menghadap arah angin. Lereng tempat jatuhnya hujan disebut daerah hujan. Lereng di belakangnya disebut daerah bayangan hujan. 3 Hujan frontal konvergen Hujan frontal terjadi karena adanya pertemuan dua aliran udara di wilayah bertekanan udara rendah dan terjadi pada daerah linang sedang akibat panas yang mengandung uap air naik ke udara dingin, lalu terjadi kondensasi, akhirnya turun sebagai hujan. Hujan konvergen umumnya terjadi di wilayah tropis. Hujan konvergen umumnya sangat lebat, banyak guntur, dan sering disertai angin ribut. 4 Hujan siklon Hujan siklon terjadi bila udara yang mengandung uap air naik ke atas dibawa oleh angin siklon, lalu terjadi kondensasi, akhirnya turun sebagai hujan.

C. Hidrosfer

Hidrosfer berasal dari kata „hydro‰ yang berarti air dan „sphaira‰ yang berarti lapisan. Jadi, hidrosfer adalah lapisan-lapisan air yang mengelilingi bumi berupa sungai, danau, rawa, air tanah, gletser, laut, samudra, es, salju, dan uap air di udara.

1. Pengertian Hidrologi

Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang air di bawah tanah yang meliputi keberadaannya dan persebarannya. Sifat kimia atau fisik, dan reaksi terhadap lingkungan termasuk hubungan dengan makhluk hidup. 99 Bab 7 | Atmosfer dan Hidrosfer bagi Kehidupan Manusia