32
Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMPMTs Kelas VII
Gambar 3.5 John Locke
Sikap menghargai, menghormati, dan
bertoleransi dengan sesama harus terus
terbina sehingga interaksi sosial
yang terjadi dapat berlangsung dengan
baik.
Sumber: image.g oogle.com
„
„
c. memiliki maksud dan tujuan yang jelas; dan
d. dinamakan melalui suatu sistem sosial tertentu.
3. Manfaat Mempelajari Interaksi Sosial
Coba kamu bayangkan seandainya sekolah tempat kamu belajar selama tiga hari berturut-turut pegawai Tata Usaha tidak masuk.
Tentunya urusan tata usaha akan terbengkalai. Atau apabila di sebuah perusahaan, karyawannya mogok kerja, tentu tidak ada barang yang
dihasilkan sehingga perusahaan mengalami kerugian.
Berdasarkan contoh di atas, perlukah interaksi sosial? Di dalam interaksi sosial, kita harus mengedepankan naluri dan sudah sewajarnya
kita memahami pandangan, keinginan, kebutuhan, dan kesedihan orang lain, dan kita harus pula menjauhi sikap memaksakan kehendak
kepada orang lain.
Kamu harus dapat memahami tentang diri sendiri dalam masyarakat dan sadar bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa
adanya bantuan dari orang lain. Interaksi sosial merupakan dasar bagi muncul, bertahan, dan berubahnya kehidupan bermasyarakat dan
kehidupan sosial.
Oleh karena itu, sikap menghargai, menghormati, dan ber- toleransi dengan sesama harus terus dibina sehingga interaksi sosial
yang terjadi dapat berlangsung dengan baik. Oleh karena itu, bersikap baiklah terhadap teman yang sedang
berbicara denganmu dan hargailah apa yang sedang dia ceritakan padamu sehingga hubunganmu akanbaik dengannya.
B. Sosialisasi sebagai Proses Pembentukan Kepribadian
Kamu telah mengetahui apa itu interaksi sosial. Dalam berinteraksi tentunya ada proses yang dapat membentuk kepribadian seseorang.
Berikut ini adalah tanggapan mengenai pengertian sosialisasi.
1. Tanggapan tentang Pengertian Sosialisasi
Menurut aliran empirisme dengan tokoh utamanya John Locke 1632 - 1704 menekankan doktrin dengan istilah tabularasa, dimana
doktrin ini menekankan arti pentingnya pengalaman, lingkungan, dan pendidikan. Menurut doktrin ini, manusia lahir diibaratkan batu
tulis yang masih kosong atau lembaran kosong blank state atau blank tablet. Mau jadi apa manusia di kemudian hari, tergantung kepada
lingkungan dan pengalaman pendidikan yang ia dapatkan. Pengalaman dan lingkungan pendidikan yang akan mempengaruhi masa depan
seseorang.
33
Bab 3 | Interaksi Sosial
Setelah manusia lahir, secara bertahap ia belajar berbicara, merespon tawa, melangkah, selanjutnya dikenalkan pada norma-norma
yang ada di dalam keluarga secara informal. Begitu juga ia belajar untuk membiasakan diri makan pada pagi, siang, dan malam hari. Anak juga
dibiasakan untuk mandi pada pagi dan sore hari, dan waktu tidur-bangun dibiasakan tepat waktu.
Ketika anak mulai memasuki dunia sekolah, ia mendapatkan pendidikan tambahan yang bersifat formal. Di dunia ini, anak mulai
mengenal dunia luar dengan mengikuti aturan atau kebiasaan yang lebih ketat daripada di rumah. Masa ini merupakan masa orientasi bagi
mereka, karena ia baru saja merasakan suasana yang baru. Di sinilah anak dimungkinkan untuk beradaptasi dengan lingkungan mereka.
Secara kepribadian, anak cenderung untuk dimanja dan selalu ingin dilibatkan atau diperhatikan. Anak juga dididik untuk bergaul
dengan teman-temannya, bagaimana ia berinteraksi dengan peraturan- peraturan yang ditetapkan di sekolah.
Begitu pula ketika seseorang menginjak dewasa, ada seperangkat norma dan aturan yang harus diikuti oleh mereka. Ia harus melakukan
adaptasi yang ada di lingkungan barunya. Berdasarkan uraian di atas dapat simpulkan bahwa sosialisasi
adalah suatu proses belajar seorang anggota masyarakat untuk menerima dan menyesuaikan diri dengan unsur kebudayaan berupa
cara-cara bertindak dan berinteraksi dalam masyarakat.
Oleh karena itu, ketika kamu belajar di dalam kelas, cobalah untuk memahami setiap penjelasan gurumu dan bergaullah dengan baik
sesama teman di sekolah sehingga kamu dapat membentuk kepribadian yang baik pula.
Berikut ini adalah tahap-tahap dalam proses sosialisasi. a. Tahap
Persiapan Tahap ini dimulai saat manusia dilahirkan. Dia berada pada tahap
dimana ia akan mengenal dunia sosialnya, termasuk dalam persiapan untuk memperoleh pemahaman tentang dirinya sendiri. Di awal
kehidupannya, manusia akan banyak meniru secara tidak sempurna. Contohnya, kata „mama‰, ia ucapkan „ma‰.
b. Tahap Meniru
Tahap meniru disebut juga playstage dimana ia mulai melakukan tiruan secara sempurna, misalnya anak bermain masak-masakan.
Ketika kamu belajar di dalam kelas, cobalah
untuk memahami setiap penjelasan gurumu
dan bergaullah dengan baik sesama teman di
sekolah sehingga kamu dapat membentuk
kepribadian yang baik pula.
„
„