Siklus II Pertemuan 1 Sumber Belajar

169 Lampiran 5. Catatan Harian CATATAN HARIAN SiklusPertemuan : PRA TINDAKAN HariTanggal : Kamis, 4 Februari 2016 Waktu : 09.15 - 10.25 WIB 2 jam pelajaran Materi : Lembaga Eksekutif Pembelajaran hari ini dimulai pada pukul 09.15 WIB atau jam keempat setelah istirahat pertama. Hari itu ada 1 siswa yang tidak masuk kemudian beberapa hari sebelumnya ada 1 siswa yang pindah sekolah, jadi siswa yang hadir pada hari itu hanya 13 siswa. Guru terlebih dahulu mengkondisikan siswa supaya siap mengikuti proses pembelajaran PKn. Karena pembelajaran dimulai setelah istirahat maka tidak ada berdoa. Berdoa dilakukan pada jam pertama. Kemudian, guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan mengenai mata pelajaran yang lalu yaitu mengenai lembaga legislatif. Guru bertanya kepada siswa, “Apa yang dimaksud dengan lembaga legislatif ?” IDP menjawab, “lembaga yang membuat peraturan undang-undang”. Guru menanggapi jawaban IDP , “Betul sekali”. Guru kembali bertanya kepada siswa, “Siapa saja yang duduk dalam lembaga legislatif di negara kita ?” FCY, IDP, dan ICU mengatakan, “MPR, DPR, DPD”. Guru menanggapi jawaban siswa, “Iya benar sekali, lembaga legislatif di negara kita adalah MPR, DPR, dan DPD ”. Guru menjelaskan kembali secara singkat mengenai lembaga legislatif. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari itu yaitu mengenai tugas dan fungsi lembaga eksekutif. Guru berusaha membangkitkan keaktifan siswa dengan mengajukan pertanyaan, namun hanya beberapa siswa yang menjawab. Beberapa siswa yang lain, ada yang hanya diam dan ada yang mengobrol bersama teman. Guru bertanya, “Siapakah lembaga eksekutif itu ?” ICU menjawab, “lembaga yang menjalankan undang-undang ”. Guru menanggapi jawaban siswa sembari memberikan pertanyaan, “Benar sekali, lalu siapa saja yang ada dalam lembaga eksekutif ?” IAR menjawab, “Presiden, Wakil Presiden, dan Menteri”. Guru menuliskan catatan di papan tulis mengenai lembaga eksekutif, namun hanya beberapa siswa yang mencatat. FCY, FS, dan IDP terlihat mencatat tulisan yang ada di papan tulis. Guru mencatat di papan tulis sembari menjelaskan. Kemudian guru bertanya, “Siapakah menteri pendidikan kita saat ini ?” Tidak ada siswa yang menjawab. Ada siswa yang tidak memperhatikan dan sibuk mengobrol. Siswa tersebut adalah YST dan BR. Guru sudah mengingatkan namun hanya beberapa saat diam kemudian kembali mengobrol. 170 Guru menjelaskan mengenai luas wilayah Indonesia dan orang yang tinggal di dalamnya harus mematuhi peraturan Undang-Undang Dasar 1945. Guru mengamati BR dan YST yang sedang mengobrol, kemudian bertanya, “Indonesia itu luas laut atau daratannya ?” BR tidak bisa menjawab. Kemudian guru menasehati untuk tidak mengobrol terus dan memperhatikan penjelasan guru. BR dan YST pun memperhatikan dan tidak lagi mengobrol. Guru kembali bertanya, “Siapa yang bisa menyebutkan urutan presiden yang pernah menjabat di Indonesia ?” ICU, YST, IDP, FCY, RWD, FS, dan BSN menjawab secara berurutan, “Soekarno, Soeharto, BJ.Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarno Putri, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Jokowi ”. Pembelajaran pada hari itu berlangsung dengan metode ceramah dan tanya jawab. Hari itu guru menjelaskan mengenai siapa saja yang duduk dalam lembaga eksekutif dan apa saja tugas dan fungsi dari lembaga eksekutif. Semakin lama kondisi kelas semakin kurang kondusif. Banyak siswa yang sudah tidak memperhatikan penjelasan guru. Guru sudah berusaha menarik perhatian siswa dengan menyisipi candaan dalam penjelasannya. Ketika guru menjelaskan mengenai pemilihan presiden, guru mengajukan pertanyaan, “Siapa yang menangani pemilu ?” Tidak ada siswa yang mampu menjawab dengan benar. Siswa menjawab dengan asal jawab tanpa dipikirkan terlebih dahulu. Hal tersebut terkesan menyepelekan guru yang sedang mengajar. Kemudian guru memberikan jawaban, “Yang menangani pemilu adalah KPU”. Lalu guru kembali bertanya, “Apa kepanjangan dari KPU ?” Lagi-lagi siswa tidak ada yang bisa menjawab dengan benar. Selama pembelajaran berlangsung, guru tidak menggunakan media pembelajaran yang menarik perhatian siswa. Guru memanfaatkan papan tulis untuk memberikan catatan kepada siswa mengenai lembaga eksekutif. Guru bertanya, “Siapa yang memilih presiden ?” IDP menjawab, “rakyat pak”. Guru menanggapi jawaban IDP , “Betul sekali, lalu mengapa jabatan presiden banyak yang menginginkan ?” IDP kembali menjawab, “Ingin menjadi orang nomor satu pak ”. Guru menanggapi, “Pintar sekali, ada yang tau apa saja tugas presiden ?” BR menjawab dengan asal jawab, yang memicu keramaian kelas sehingga kelas menjadi gaduh. Kemudian guru menegur BR untuk menjawab pertanyaan dengan benar. Guru kembali menjelaskan tugas-tugas presiden secara singkat. Guru meminta salah satu siswa membacakan wewenang, kewajiban, dan hak presiden yang ada dalam buku Lintas. IDP mengacungkan jari dan bersedia untuk membaca, “Wewenang, kewajiban, dan hak presiden antara lain a memegang kekuasaan pemerintaan menurut UUD, b memegang kekuasaan yang tertinggi atas angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara, c mengajukan rancangan undang-undang RUU kepada DPR, d menetapkan peraturan pemerintah, e mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri, f menyatakan perang,

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran problem solving untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian tindakan kelas di Kelas IV-1 SD Dharma Karya UT

1 4 173

Pengaruh Model Pembela jaran Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Kemampuan Penalaran Analogi Matematik Siswa

1 27 309

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Pada Pembelajaran Ipa Melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Pada Siswa Kelas IV SD N

0 0 14

PENDAHULUAN Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Pada Pembelajaran Ipa Melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Margorejo Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 8

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Pada Pembelajaran Ipa Melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Pada Siswa Kelas IV SD N

0 0 13

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MATERI

0 0 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA APLIKASI PENGOLAH ANGKA.

0 1 45

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Creative Problem Solving - PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN - repository perpustakaan

0 0 11

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian - PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN - repository perpustakaan

0 0 76

B. KOMPETENSI DASAR - PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN - repository perpustakaan

0 0 150