60 Berdasarkan tabel di atas, pada indikator 1 sampai 4 seluruh siswa
mendapatkan skor 1 karena siswa tidak mengemukakan pendapat, tidak menanggapi dan menghargai pendapat siswa lain, tidak melakukan diskusi,
dan tidak melakukan presentasi. Guru tidak melakukan diskusi penyelesaian masalah yang sesuai dengan indikator dalam penelitian ini.
Seluruh siswa memperoleh skor akhir dalam kriteria kurang aktif yaitu 1,33. Menurut indikator keberhasilan yang sudah ditentukan oleh
peneliti, penelitian ini dikatakan berhasil jika sekurang- kurangnya ≥75
siswa memperoleh skor akhir 2.66. Peneliti kemudian menyimpulkan bahwa guru harus mengemas suatu model pembelajaran yang tepat dan
dapat membantu siswa dalam meningkatkan keaktifan siswa. Pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik dan nilai yang diperoleh pun akan baik
pula. Berdasarkan data hasil observasi yang diperoleh, peneliti merencanakan sebuah penelitian tindakan kelas mengenai penerapan
model pembelajaran CPS untuk meningkatkan keaktifan siswa.
3. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada pembelajaran PKn di kelas IV SD Negeri Jeruksari dilakukan dalam dua siklus yaitu dua kali
pertemuan pada siklus I dan dua kali pertemuan pada siklus II. Penelitian ini diadakan pada semester II tahun ajaran 20152016. Siklus I dalam
penelitian ini dilakukan pada tanggal 9 dan 10 Februari 2016. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 15 dan 18 Februari 2016. Berikut materi yang
dilaksanakan pada siklus I dan siklus II.
61 a.
Siklus I ini dilaksanakan dua kali pertemuan dimana pertemuan 1 membahas materi mengenai lembaga eksekutif. Pertemuan 2 membahas
mengenai lembaga yudikatif dilanjutkan refleksi siklus I. b.
Siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan dengan rincian pada pertemuan 1 membahas mengenai Badan Pemeriksa Keuangan BPK,
pada pertemuan 2 membahas mengenai Komisi Pemilihan Umum KPU dilanjutkan refleksi siklus II.
Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas yang mencakup empat tahapan yaitu: 1
perencanaan, 2 pelaksanaan, 3 pengamatan, dan 4 refleksi. Keempat tahapan tersebut dilaksanakan dalam setiap siklus.
a. Siklus I
1 Perencanaan Tindakan Siklus I
Siklus I dimulai dengan membuat desain pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP untuk materi mengenai
lembaga eksekutif dan yudikatif. a
Tahap perencanaan tindakan peneliti dan guru sebagai kolaborator menyiapkan materi yang akan disampaikan kepada
siswa. b
Menyiapkan RPP dan Lembar Kerja Siswa LKS. RPP dan LKS yang dibuat dengan materi lembaga eksekutif dan yudikatif. Guru
meminta materi lembaga eksekutif diulangi kembali karena masih ada materi yang belum selesai dijelaskan. Kemudian pada