Saran PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn DI KELAS IV SD NEGERI JERUKSARI WONOSARI GUNUNGKIDUL.

133 Pembelajaran Creative Problem Solving Tahun Ajaran 20142015 ”. Skripsi tidak diterbitkan. UNY. Sardiman A.M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sriyono. 1992. Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RD. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 2011. Penelitian Tindakan 2010. Yogyakarta: Aditya Media. Sujarwo. 2011. Model-Model Pembelajaran Suatu Strategi Mengajar. Yogyakarta: Venus Gold Press. Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Syaiful Sagala. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Jakarta: Bumi Aksara. Udin S. Winataputra. 2001. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Jakarta: PAU- PPAI, Universitas Terbuka. Waluyo Adi. 2000. Buku Pegangan Kuliah Perencanaan Pembelajaran. Yogyakarta: UNY. Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. ____________. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana. ____________. 2012. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana. Wuri Wuryandani dan Fathurrohman. 2012. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Dasar. Yogyakarta: Ombak. W. Gulo. 2004. Strategi Belajar-Mengajar. Jakarta: Grasindo. 134 135 SIKLUS I PERTEMUAN 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN R P P Nama Sekolah : SD Negeri Jeruksari Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan PKn KelasSemester : IV 2 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit Hari, Tanggal : Selasa, 9 Februari 2016 A. Standar Kompetensi 3. Mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat.

B. Kompetensi Dasar

3.1 Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK, dan BPK, dan lain-lain.

C. Indikator

3. Menjelaskan pengertian lembaga eksekutif. 4. Menjelaskan tugas dan fungsi lembaga eksekutif.

D. Tujuan Pembelajaran

3. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menjelaskan pengertian lembaga eksekutif dengan benar. 4. Setelah mendengarkan penjelasan guru dan diskusi dalam kelompok, siswa dapat menjelaskan tugas dan fungsi lembaga eksekutif dengan benar. Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya, Rasa hormat dan perhatian, Tekun, Tanggung jawab, Berani, Peduli, Jujur, dan Kreatif

E. Materi Ajar

Lembaga eksekutif

F. Model dan Metode Pembelajaran

Model : Creative Problem Solving Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, dan Penugasan

G. Langkah-langkah Kegiatan Kegiatan

Langkah-langkah Alokasi Waktu Pendahuluan 1. Guru memberi salam dan mengajak siswa berdoa. 2. Guru mempresensi kehadiran siswa. 3. Guru memberikan apersepsi dengan mengajukan beberapa pertanyaan terkait materi pertemuan sebelumnya dan mengaitkannya dengan materi 5 menit Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP 136 yang akan dipelajari. Inti 4. Siswa mendengarkan penjelasan guru secara singkat mengenai lembaga eksekutif. 5. Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai lembaga eksekutif. 6. Siswa dibagi dalam kelompok secara heterogen sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. 7. Siswa mendengarkan petunjuk kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa. 8. Guru menyajikan situasi problematik dan menjelaskan prosedur solusi kreatif kepada siswa. 9. Siswa diminta berdiskusi untuk memecahkan masalah yang disajikan oleh guru dengan mencari informasi melalui buku maupun melalui pengalaman dan pengetahuan siswa. 10. Guru memantau kegiatan siswa dan membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam berdiskusi. 11. Siswa menuliskan solusi dari pemecahan masalah dengan menuliskan pada lembar yang sudah disediakan guru. 12. Siswa bersama guru membahas hasil solusi kreatif dari setiap kelompok. 13. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. 50 menit Penutup 14. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang sudah dipelajari pada hari itu. 15. Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa. 16. Guru memberikan motivasi belajar kepada seluruh siswa untuk mempelajari kembali materi yang telah diberikan dan lebih giat belajar . 17. Menutup pembelajaran dengan doa dan salam. 15 menit

H. Sumber Belajar

- Arsyad Umar, dkk. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SD Kelas IV. Jakarta: Erlangga. - Buku Lintas Exclusive Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SDMI Kelas 4.

I. Penilaian

1. Penilaian Proses Pada saat siswa belajar di kelas dan bekerja dalam kelompok tentang pembahasan pemecahan suatu masalah, maka pada saat itu dilakukan penilaian proses melalui observasi. Penilaian proses dilakukan untuk mengamati keaktifan siswa ketika melakukan diskusi pemecahan 137 masalah dengan indikator keaktifan yang sudah ditetapkan lembar observasi keaktifan siswa terlampir.

2. Penilaian Penugasan Kelompok Lembar Kerja Siswa

Penugasan kelompok berupa Lembar Kerja Siswa LKS mengenai diskusi pemecahan masalah yang disajikan oleh guru. Penilaian dari LKS, sebagai berikut. No. Kriteria Skor 1. Solusi dari penyebab yang dituliskan semua benar 4 2. Solusi dari penyebab yang dituliskan sebagian besar benar 3 3. Solusi dari penyebab yang dituliskan beberapa benar 2 4. Solusi dari penyebab yang dituliskan sebagian kecil benar 1 5. Tidak memberikan solusi Nilai = x 100 Bentuk Instrumen LKS dan Kunci Jawaban: Masalah Penyebab Timbulnya Masalah Cara Menyelesaikan Masalah Hari ini hari pertama Ulis dan Tina masuk sekolah setelah liburan panjang. Dalam perjalanan mereka bertemu dengan Widya. Tak seperti biasanya Widya mengajak mereka berangkat ke sekolah bersama menggunakan mobilnya. Widya memberikan coklat kepada Ulis dan Tina sambil meminta mereka untuk memberikan suaranya ketika pemilihan ketua kelas nanti. Setibanya di sekolah, Widya membagikan coklat kepada teman- teman yang lain dan meminta mereka memilihnya dalam pemilihan ketua kelas. Bel masuk pun berbunyi. Bu Purwanti selaku wali kelas 4 memutuskan untuk segera diadakan acara pemilihan ketua kelas. Tiga calon segera diputuskan. Mereka adalah Joko, Andi, dan Widya. Ketiga calon itu terlebih dahulu diminta untuk berbicara di depan kelas. Joko kembali mencalonkan diri menjadi ketua kelas setelah selama 3 tahun berturut-turut menjadi ketua kelas. 1. Rendahnya nilai kejujuran dari Widya. 2. Rendahnya nilai sportifitas dari Widya sehingga menyogok teman-temannya menggunakan coklat dalam pemilihan ketua kelas. 3. Tidak bisa menerima kekalahan dengan bijaksana. 4. Rasa egois yang tinggi dalam diri Widya. 1. Sebagai guru, menegur Widya dan menasehati bahwa perbuatan yang sudah dilakukannya tidak baik. Memperoleh kemenangan dengan jalan tidak jujur itu tidak baik. 2. Memberikan pengertian, menjadi seorang pemimpin itu tidak sekedar menjadi orang yang memerintah, namun harus bisa membimbing dan menjaga kerukunan dalam kelas dengan baik. 3. Menanamkan rasa tanggung jawab dan kejujuran yang tinggi di setiap perbuatan yang dilakukan karena 138 Satu persatu siswa memberikan suara mereka. Hasilnya Joko mengumpulkan suara terbanyak, disusul oleh Andi. Terakhir Widya yang tidak mendapat satu suara pun. Widya tidak terima dengan kekalahannya. Widya pun protes dan marah-marah kepada temannya. Pikirnya, teman- temannya akan memberikan suara untuknya. Menurut kalian, bagaimana perbuatan Widya ? Seandainya kalian menjadi Bu Purwanti, apa yang kalian lakukan ? Diskusikan bersama teman kelompokmu. Tuliskan penyebab dari masalah di atas dan bagaimana cara menyelesaikan permasalahan di atas sesuatu yang dimulai dari diri sendiri akan berakhir dengan baik. 4. Sebagai Guru memberikan sanksi terhadap perilaku yang tidak baik agar dapat meminimalisasi pelanggaran aturan maupun perbuatan yang tidak baik, misalnya dengan memberi tugas tambahan untuk dikerjakan di rumah. Catatan : Masalah yang tersaji dalam LKS menggambarkan proses pemilihan presiden dan wakil presiden kemudian dilantik oleh MPR.

3. Penilaian Akhir Soal Evaluasi

Penugasan individu berupa tes pilihan ganda dan isian singkat yang dilakukan di akhir pembelajaran. Tes ini bertujuan untuk mengukur pemahaman siswa secara individu mengenai materi yang sudah dipelajari pada hari itu. Penilaian akhir dari soal evaluasi, sebagai berikut. Jumlah soal = 15, bobot nilai untuk setiap soal adalah 1 Nilai = x 100 Bentuk Instrumen Soal Evaluasi: A. Pilihan Ganda 1. Yang dimaksud dengan lembaga eksekutif adalah ... a. lembaga negara yang membuat undang-undang b. lembaga negara yang menjalankan undang-undang c. lembaga negara yang mengawasi pelaksanaan undang-undang d. lembaga negara yang mengawasi pengelolaan keuangan negara 2. Yang duduk dalam lembaga eksekutif adalah ... a. MPR dan DPR b. MPR dan Presiden c. Presiden dan Wakil Presiden d. DPR dan DPD 3. Kepala pemerintahan negara Republik Indonesia adalah seorang ... a. Presiden

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran problem solving untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian tindakan kelas di Kelas IV-1 SD Dharma Karya UT

1 4 173

Pengaruh Model Pembela jaran Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Kemampuan Penalaran Analogi Matematik Siswa

1 27 309

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Pada Pembelajaran Ipa Melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Pada Siswa Kelas IV SD N

0 0 14

PENDAHULUAN Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Pada Pembelajaran Ipa Melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Margorejo Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 8

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Pada Pembelajaran Ipa Melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Pada Siswa Kelas IV SD N

0 0 13

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MATERI

0 0 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA APLIKASI PENGOLAH ANGKA.

0 1 45

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Creative Problem Solving - PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN - repository perpustakaan

0 0 11

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian - PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN - repository perpustakaan

0 0 76

B. KOMPETENSI DASAR - PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN - repository perpustakaan

0 0 150