Siklus II Pertemuan 2 Sumber Belajar

170 Guru menjelaskan mengenai luas wilayah Indonesia dan orang yang tinggal di dalamnya harus mematuhi peraturan Undang-Undang Dasar 1945. Guru mengamati BR dan YST yang sedang mengobrol, kemudian bertanya, “Indonesia itu luas laut atau daratannya ?” BR tidak bisa menjawab. Kemudian guru menasehati untuk tidak mengobrol terus dan memperhatikan penjelasan guru. BR dan YST pun memperhatikan dan tidak lagi mengobrol. Guru kembali bertanya, “Siapa yang bisa menyebutkan urutan presiden yang pernah menjabat di Indonesia ?” ICU, YST, IDP, FCY, RWD, FS, dan BSN menjawab secara berurutan, “Soekarno, Soeharto, BJ.Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarno Putri, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Jokowi ”. Pembelajaran pada hari itu berlangsung dengan metode ceramah dan tanya jawab. Hari itu guru menjelaskan mengenai siapa saja yang duduk dalam lembaga eksekutif dan apa saja tugas dan fungsi dari lembaga eksekutif. Semakin lama kondisi kelas semakin kurang kondusif. Banyak siswa yang sudah tidak memperhatikan penjelasan guru. Guru sudah berusaha menarik perhatian siswa dengan menyisipi candaan dalam penjelasannya. Ketika guru menjelaskan mengenai pemilihan presiden, guru mengajukan pertanyaan, “Siapa yang menangani pemilu ?” Tidak ada siswa yang mampu menjawab dengan benar. Siswa menjawab dengan asal jawab tanpa dipikirkan terlebih dahulu. Hal tersebut terkesan menyepelekan guru yang sedang mengajar. Kemudian guru memberikan jawaban, “Yang menangani pemilu adalah KPU”. Lalu guru kembali bertanya, “Apa kepanjangan dari KPU ?” Lagi-lagi siswa tidak ada yang bisa menjawab dengan benar. Selama pembelajaran berlangsung, guru tidak menggunakan media pembelajaran yang menarik perhatian siswa. Guru memanfaatkan papan tulis untuk memberikan catatan kepada siswa mengenai lembaga eksekutif. Guru bertanya, “Siapa yang memilih presiden ?” IDP menjawab, “rakyat pak”. Guru menanggapi jawaban IDP , “Betul sekali, lalu mengapa jabatan presiden banyak yang menginginkan ?” IDP kembali menjawab, “Ingin menjadi orang nomor satu pak ”. Guru menanggapi, “Pintar sekali, ada yang tau apa saja tugas presiden ?” BR menjawab dengan asal jawab, yang memicu keramaian kelas sehingga kelas menjadi gaduh. Kemudian guru menegur BR untuk menjawab pertanyaan dengan benar. Guru kembali menjelaskan tugas-tugas presiden secara singkat. Guru meminta salah satu siswa membacakan wewenang, kewajiban, dan hak presiden yang ada dalam buku Lintas. IDP mengacungkan jari dan bersedia untuk membaca, “Wewenang, kewajiban, dan hak presiden antara lain a memegang kekuasaan pemerintaan menurut UUD, b memegang kekuasaan yang tertinggi atas angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara, c mengajukan rancangan undang-undang RUU kepada DPR, d menetapkan peraturan pemerintah, e mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri, f menyatakan perang, 171 membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan DPR ”. Kemudian guru memberikan penjelasan singkat mengenai point-point yang dibacakan oleh IDP. Guru bercerita mengenai pertahanan negara oleh Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara di daerah perbatasan Indonesia dengan negara lain. Pertahanan negara di daerah perbatasan untuk mempertahankan luas wilayah negara agar tidak dicaplok oleh negara lain. Tugas presiden melakukan perjanjian mengenai batas wilayah Indonesia. Pertahanan negara di daerah laut lepas yang banyak sekali kasus pencurian hasil laut oleh negara lain dengan menggunakan bom dan pukat harimau yang dapat merugikan negara Indonesia. Siswa aktif menanggapi cerita guru, siswa terlihat tertarik dengan cerita dari guru. Hal tersebut dilakukan untuk memotivasi siswa mengenai tugas dan kewajiban sebagai Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara Indonesia. Sembari bercerita guru melakukan tanya jawab dengan siswa. Guru bertanya, “Siapa menteri kelautan dan perikan an negara Indonesia saat ini ?” FS menjawab, “Susi Pudjiastuti ”. Guru menanggapi jawaban FS, “Pintar sekali”. Kemudian guru melanjutkan cerita mengenai budaya Indonesia yang diklaim oleh negara Malaysia. Guru memberi pesan untuk selalu melestarikan budaya Indonesia agar tidak diakui oleh negara lain. Kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang sudah dibahas, namun tidak ada siswa yang bertanya. Dalam kegiatan penutup guru memberikan tugas kepada siswa untuk membaca kembali materi yang sudah dipelajari , “Anak-anak, besok kita masih belajar mengenai lembaga eksekutif. Kalian pelajari kembali di rumah. Setiap hari kalian harus membaca agar menjadi anak pintar dan mendapatkan nilai yang baik ”. Mata pelajaran PKn berada pada jam keempat dan kelima maka tidak di akhiri dengan doa namun dilanjutkan dengan mata pelajaran selanjutnya. 172 CATATAN HARIAN SiklusPertemuan : I1

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran problem solving untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian tindakan kelas di Kelas IV-1 SD Dharma Karya UT

1 4 173

Pengaruh Model Pembela jaran Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Kemampuan Penalaran Analogi Matematik Siswa

1 27 309

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Pada Pembelajaran Ipa Melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Pada Siswa Kelas IV SD N

0 0 14

PENDAHULUAN Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Pada Pembelajaran Ipa Melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Margorejo Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 8

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Pada Pembelajaran Ipa Melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Pada Siswa Kelas IV SD N

0 0 13

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MATERI

0 0 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA APLIKASI PENGOLAH ANGKA.

0 1 45

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Creative Problem Solving - PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN - repository perpustakaan

0 0 11

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian - PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN - repository perpustakaan

0 0 76

B. KOMPETENSI DASAR - PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN - repository perpustakaan

0 0 150