Siklus I Pertemuan 1 Sumber Belajar

172 CATATAN HARIAN SiklusPertemuan : I1 HariTanggal : Selasa, 9 Februari 2016 Waktu : 07.50 – 09.00 WIB 2 jam pelajaran Materi : Lembaga Eksekutif Pembelajaran hari ini dimulai pada pukul 07.50 WIB atau jam kedua setelah pembelajaran agama. Hari itu ada 2 siswa yang tidak masuk dikarenakan sakit yaitu RA dan ICU, jadi siswa yang hadir pada hari itu hanya 12 siswa. Guru terlebih dahulu mengkondisikan siswa supaya siap mengikuti proses pembelajaran PKn. Karena pembelajaran dimulai pada jam kedua maka tidak ada berdoa. Berdoa dilakukan pada jam pertama. Kemudian, guru melakukan apersepsi dengan menceritakan pemilihan presiden dan wakil presiden Indonesia beberapa waktu lalu. Guru memberikan pertanyaan, “Siapa yang memenangkan pemilihan presiden dan wakil presiden Indonesia pada pemilu beberapa waktu lalu ?” FS menjawab, “Jokowi-JK pak”. Guru merespon dengan membenarkan jawaban FS. Kemudian guru kembali bertanya, “Siapa saja kandidat dalam pemilihan presiden dan wakil presiden kita kemarin ?” IDP dan BR menjawab, “Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta Rajasa ”. Guru membenarkan jawaban siswa, kemudian guru berkata bahwa dalam pemilihan presiden kemarin dimenangkan oleh Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta Rajasa harus legowo menerima kekalahan mereka. Guru juga menjelaskan bahwa dalam menjalankan pemerintahan Jokowo-JK, Prabowo juga mendukung pemerintahannya. Kemudian guru memberitahu siswa bahwa materi hari itu masih mengulang materi pertemuan sebelumnya yaitu mengenai lembaga eksekutif. Masih ada beberapa materi yang perlu dijelaskan kembali karena materi mengenai pemerintahan pusat sangat banyak. Pembelajaran hari itu guru menjelaskan kembali sedikit mengenai lembaga eksekutif, kemudian siswa diminta menyelesaikan permasalahan dalam LKS mengenai lembaga eksekutif. Setelah menjelaskan, guru mengkondisikan siswa untuk berkelompok sesuai dengan tingkat prestasi siswa dimana dalam satu kelompok terdiri dari siswa pandai, sedang, dan kurang pandai. Kelompok 1 terdiri dari IDP, RWD, RFP, dan IAR. Kelompok 2 terdiri dari BSN, RDS, ABB, dan YST. Kelompok 3 terdiri dari BR, FS, YF, dan FCY. Selanjutnya guru membagikan LKS yang berisi mengenai situasi problematik atau masalah yang harus diselesaikan oleh siswa. Guru meminta salah satu siswa dari perwakilan kelompok membacakan masalah yang ada dalam LKS. BSN diminta membacakan masalah yang ada di LKS dan siswa lain menyimak. Kemudian guru minta salah satu siswa mengulangi kembali membaca masalah yang ada dalam LKS. IDP diminta membacakan kembali masalah yang ada dalam LKS dan siswa lain menyimak. 173 Selanjutnya guru memperjelas masalah yang ada dalam LKS yaitu mengenai masalah pemilihan ketua kelas yang menggambarkan pemilihan presiden dan wakil presiden di Indonesia. Dalam pemilihan ketua kelas pun ada kampanye dengan menyuarakan visi dan misi jika terpilih menjadi ketua kelas. Hal tersebut sama seperti pemilihan presiden dan wakil presiden di Indonesia. Dalam masalah yang disajikan siswa yang tidak mencalonkan diri berhak memilih sesuai dengan hati nurani. Begitu pula dengan pemilihan presiden dan wakil presiden di Indonesia. Dalam masalah yang disajikan guru terjadi kecurangan dalam pemilihan ketua kelas yaitu Widya menyogok teman-temannya dengan coklat agar dia terpilih menjadi ketua kelas. Setelah pemilihan ketua kelas dilaksanakan ternyata Widya tidak mendapatkan suara satupun dari teman- temannya. Widya protes dan marah terhadap teman-temannya. Masalah yang disajikan guru tersebut siswa harus mengidentifikasi penyebabnya dan memberikan solusi kreatif dari masalah tersebut. Diskusi dalam kelompok 1 berjalan cukup baik. Antar anggota kelompok terjadi tukar pendapat yang cukup menarik. Jika ada salah satu anggota yang memberikan pendapatnya, anggota lain mengomentari apakah pendapat tersebut sesuai dengan masalah yang dalam LKS. RWD sebagai notulen dalam diskusi kelompok 1 menuliskan hasil diskusi dalam kelompok yang sudah disepakati. Diskusi dalam kelompok 2 berjalan kurang baik karena ada siswa yang hanya diam dan tidak memberikan pendapat ataupun menanggapi pendapat teman. Yang terlihat aktif mengerjakan hanya BSN dan RDS. RDS sebagai notulen dalam diskusi kelompok 2 menuliskan hasil diskusi dalam kelompok yang sudah disepakati. Diskusi dalam kelompok 3 berjalan cukup baik seperti kelompok 1. Antar anggota kelompok terjadi tukar pendapat yang cukup menarik. Jika ada salah satu anggota yang memberikan pendapatnya, anggota lain mengomentari apakah pendapat tersebut sesuai dengan masalah yang disajikan dalam LKS. Namun dalam kelompok 3 ini antar anggota kurang menghargai jawaban anggota lain sehingga terjadi perdebatan di setiap pendapat yang dikemukakan. FCY sebagai notulen dalam diskusi kelompok 3 menuliskan hasil diskusi dalam kelompok yang sudah disepakati. Dalam proses diskusi siswa, guru kurang memperhatikan siswa yang mengalami kesulitan, sehingga siswa meminta bantuan peneliti untuk membantu kesulitan yang mereka hadapi. Sesekali guru mengingatkan siswa untuk bekerja dalam kelompok secara aktif dan tidak diam saja. Guru terlihat membaca buku di meja guru. Guru kurang aktif membimbing diskusi siswa dalam kelompok. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan LKS. Siswa dengan bimbingan guru mempresentasikan jawaban dari masing-masing kelompok. Dimulai dari kelompok 1, hasil diskusi dibacakan oleh IDP dan RWD. IDP

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran problem solving untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian tindakan kelas di Kelas IV-1 SD Dharma Karya UT

1 4 173

Pengaruh Model Pembela jaran Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Kemampuan Penalaran Analogi Matematik Siswa

1 27 309

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Pada Pembelajaran Ipa Melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Pada Siswa Kelas IV SD N

0 0 14

PENDAHULUAN Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Pada Pembelajaran Ipa Melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Margorejo Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 8

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Pada Pembelajaran Ipa Melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Pada Siswa Kelas IV SD N

0 0 13

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MATERI

0 0 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA APLIKASI PENGOLAH ANGKA.

0 1 45

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Creative Problem Solving - PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN - repository perpustakaan

0 0 11

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian - PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN - repository perpustakaan

0 0 76

B. KOMPETENSI DASAR - PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN - repository perpustakaan

0 0 150