36 dan memilih pendidikan kesetaraan untuk ketuntasan pendidikan dasar.
Pemegang ijasah program Paket B memiliki hak eligibilitas yang sama dengan pemegang ijasah SMP atau MTs.
Menurut Saleh Marzuki 2010: 98, program Paket B setara SMP adalah bentuk-bentuk pelayanan pendidikan melalui jalur pendidikan
nonformal, yang diharapkan dapat membantu mereka yang kurang beruntung dan tidak terserap pada pendidikan persekolahan atau formal.
Dari ketiga definisi di atas dapat disimpulkan bahwa, program Paket B merupakan salah satu program pendidikan di jalur nonformal, yaitu program
pendidikan yang setara dengan SMP atau MTs untuk menuntaskan pendidikan dasar dan membantu masyarakat yang tidak terserap pada
pendidikan formal.
2. Tujuan Program Paket B
Menurut Mustofa Kamil 2000: 98, program Paket B bertujuan untuk memperluas akses pendidikan dasar sembilan tahun melalui pendidikan
nonformal, yang menekankan pada keterampilan fungsional dan kepribadian fungsional, meningkatkan mutu dan daya saing lulusan serta relevansi
program pendidikan kesetaraan, dan menguatkan tata kelola, akuntabilitas dan citra publik terhadap penyelenggaraan dan penilaian program
pendidikan kesetaraan. Menurut Depdiknas 2004: 9-10, tujuan dari pendidikan kesetaraan
program Paket B adalah sebagai berikut:
37 a. Memfasilitasi pendidikan bagi kelompok masyarakat yang karena
keterbatasan sosial, ekonomi, waktu, kesempatan dan geografi tidak dapat bersekolah pada usia sekolah.
b. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengelola sumber daya yang ada di lingkungannya untuk meningkatkan taraf hidup.
c. Memberikan kesetaraan akademik, Paket B setara SMP yang dapat dipergunakan untuk melanjutkan belajar ataupun melamar
pekerjaan.
Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, tujuan program Paket B yaitu memberikan pelayanan kepada masyarakat agar dapat
mengenyam pendidikan setara SMP, sehingga dapat digunakan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk meningkatkan taraf
hidupnya.
3. Metode Pembelajaran Program Paket B
Metode pembelajaran merupakan cara atau jalan yang harus ditempuh dalam melaksanakan pembelajaran. Menurut Ace Suryadi 2006: 34-35,
proses pendidikan kesetaraan dilakukan melalui metode pembelajaran tertentu, yaitu:
a. Metode kooperatif Mengembangkan peserta didik yang mempunyai berbagai
keunggulan berinteraksi dan bekerja sama untuk menguasai suatu konsep atau keterampilan yang digunakan bukan untuk diri sendiri
tetapi untuk memotivasi semua peserta didik.
b. Metode interaktif Suatu kaidah melibatkan interaksi antara pendidik dan peserta
didik, antara peserta didik dengan media dan lingkungannya. c. Metode penugasan
Metode ini hakekatnya hampir sama dengan pembelajaran berbasis masalah. Peserta didik diberi masalah dan ditugaskan atau
membuat hasil karya baik secara mandiri atau kelompok.
d. Metode diskusi Suatu kegiatan yang memberi peluang kepada peserta didik untuk
berperan aktif secara langsung dalam kegiatan pembelajaran. e. Modul
38 Salah satu pendekatan pembelajaran mandiri yang difokuskan
penguasaan kompetensi dari bahan kajian yang dipelajari peserta didik dengan waktu tertentu sesuai dengan potensi dan kondisinya.
Beberapa metode pembelajaran di atas merupakan cara yang bisa dilakukan pendidik dalam melaksanakan pembelajaran. Menerapkan metode
pembelajaran yang menarik dengan harapan bahwa, para pendidik nantinya tidak lagi monoton dalam menyampaikan materi pelajaran. Penerapan
berbagai metode ini akan sangat membantu peserta didik untuk memahami sebuah materi yang diberikan.
4. Komponen-komponen Pembelajaran Program Paket B
Pembelajaran adalah suatu sistem, artinya suatu keseluruhan yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi, berinterelasi, dan
berinterdepensi anatara satu dengan yang lainnya dan keseluruhan itu sendiri untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Tujuan
pembelajaran merupakan sasaran yang akan dicapai oleh seorang pendidik. Dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan
Nasional pada Bab I disebutkan bahwa: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudka
n suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.”
Melihat penjelasan di atas, berikut ini adalah komponen-komponen yang terdapat dalam suatu proses pembelajaran meliputi: