33 pembelajaran, dan memudahkan komunikasi antara pendidik dengan peserta
didik. Menurut Oemar Hamalik 2001: 77, suatu proses pembelajaran
seyogyanya memenuhi kriteria sebagai berikut: a tujuan itu menyediakan situasi atau kondisi untuk belajar, b tujuan mendefinisikan tingkah laku
peserta didik dalam bentuk dapat diukur, dan diamati, c tujuan menyatakan tingkat minimal perilaku yang dikehendaki.
Kriteria merupakan ukuran yang menjadi dasar penilaian suatu kegiatan. Dalam pembelajaran kriteria yang ditentukan mendorong
tercapainya suatu pembelajaran. Dari kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan
pembelajaran adalah rumusan hasil belajar peserta didik setelah selesai mengikuti pembelajaran, baik di sekolah maupun lembaga pendidikan
lainnya.
3. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Alam IPA sering disebut dengan singkat sebagai sains. Menurut Surjani Wonorahardjo 2010: 11, sains Inggris: science
berasal dari kata Latin ”scientia” yang berarti a pengetahuan tentang, atau tahu tentang; b pengetahuan, pengertian, faham yang benar dan mendalam.
Ilmu merujuk ke: 1 studi sistematis systematical study, 2 tubuh pengetahuan yang terorganisasi the organized body of knowledge, dan
pengetahuan teoritis theoretical knowledge.
34 Biasanya sains atau ilmu mempunyai makna yang merujuk ke
pengetahuan yang berada dalam sistem berpikir dan konsep teoritis dalam sistem tersebut, yang mencakup segala macam pengetahuan, mengenai apa
saja. Adapun sistem pengetahuan ini dibangun dengan kesadaran kognisi yang meliputi semua kegiatan pengamatan dan analisis ditambah dengan
serangkaian percobaan di laboratorium untuk memperkuat kerangka sistem tadi dan pemahaman yang lebih komprehensif.
Selanjutnya makna ilmu atau science mengalami perluasan. Dalam perkembangannya, sains digunakan merujuk ke pengetahuan mengenai alam
dan mempunyai objek alam dan gejala-gejala alam yang sering digolongkan sebagai ilmu alam natural science. Alam di sini adalah alam material yang
dapat diberi perlakuan dan dan diamati akibatnya. Ilmu alam atau sains sifatnya lebih pasti karena gejala yang diamati
relatif nyata dan terukur. Karenanya, ilmu alam sering disebut ilmu pasti, atau ilmu eksakta. Jadi dengan kata lain, Ilmu Pengetahuan Alam atau sains
mengkaji segala sesuatu yang ada di alam, baik yang dapat dilihat mata maupun yang dipikirkan manusia mengenai alam.
Definisi lain dikemukakan oleh Nash dalam Hendro Darmodjo, 1992: 3, “science is away of looking at the world”, bahwa Ilmu Pengetahuan
Alam adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam. Selanjutnya Nash juga menjelaskan bahwa, cara IPA mengamati dunia itu bersifat
analitis, lengkap, cermat, serta menghubungkan antara satu fenomena