24 Sedangkan menurut Ahmad Rohani 2004: 11, fungsi motivasi adalah
sebagai berikut: a. Memberi semangat dan mengaktifkan peserta didik supaya tetap
berminat dan siaga. b. Memusatkan perhatian peserta didik pada tugas-tugas tertentu yang
berhubungan dengan pencapaian tujuan belajar. c. Membantu memenuhi kebutuhan akan hasil jangka pendek dan
hasil jangka panjang. Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, fungsi motivasi
yaitu untuk mengarahkan, menggerakkan mengaktifkan, dan memusatkan perhatian peserta didik pada suatu perbuatan atau tugas-tugas tertentu, yang
nantinya akan menentukan cepat atau lambatnya pencapaian tujuan belajar.
3. Prinsip-Prinsip Motivasi
Kenneth H. Hover dalam Oemar Hamalik, 2008: 163-166, mengemukakan prinsip-prinsip motivasi sebagai berikut:
a. Lebih efektif daripada hukuman. b. Semua murid mempunyai kebutuhan-kebutuhan psikologis yang
bersifat dasar tertentu yang harus mendapat kepuasan. c. Motivasi yang berasal dari dalam individu lebih efektif daripada
motivasi yang dipaksakan dari luar. d. Terhadap jawaban perbuatan yang serasi sesuai dengan
keinginan perlu dilakukan usaha pemantauan reinforcement. e. Motivasi itu mudah menjalar atau tersebar terhadap orang lain.
f. Pemahaman yang jelas terhadap tujuan-tujuan akan merangsang motivasi.
g. Tugas-tugas yang dibebankan oleh diri sendiri akan menimbulkan minat yang lebih besar untuk mengerjakannya daripada apabila
tugas-tugas itu dipaksakan oleh guru. h. Pujian-pujian yang datangnya dari luar external reward kadang-
kadang diperlukan dan cukup efektif untuk merangsang minat yang sebenarnya.
i. Teknik dan proses mengajar yang bermacam-macam adalah efektif untuk memelihara minat murid.
j. Manfaat minat yang telah dimiliki oleh murid adalah bersifat ekonomis.
25 k. Kegiatan-kegiatan yang akan dapat merangsang minat murid-murid
yang kurang mungkin tidak ada artinya kurang berharga bagi para siswa yang tergolong pandai.
l. Kecemasan yang besar akan menimbulkan kesulitan belajar. m. Kecemasan dan frustasi yang lemah dapat membantu belajar, dapat
juga lebih baik. n. Apabila tugas tidak terlalu sukar dan apabila tidak ada maka
frustasi secara cepat menuju ke demoralisasi. o. Setiap murid mempunyai tingkat-tingkat frustasi toleransi yang
berlainan. p. Tekanan kelompok murid per grup kebanyakan lebih efektif
dalam motivasi daripada tekanan paksaan dari orang dewasa. q. Motivasi yang lebih besar erat hubungannya dengan kreativitas
murid. Hal tersebut diperkuat oleh Ahmad Rohani 2004: 14-15, yang
menyajikan beberapa prinsip dan prosedur, antara lain: a. Peserta didik ingin bekerja dan akan bekerja keras apabila berminat
terhadap sesuatu. b. Tetapkanlah tujuan-tujuan yang terbatas dan pantas, serta tugas-
tugas yang terbatas, jelas, dan wajar. c. Pengetahuan mengenai kemajuan dan hasil belajar itu akan
memperbesar kegiatan belajar dan memperbesar minat. d. Hadiah biasanya menghasilkan sebuah atau sesuatu yang lebih baik
daripada hukuman. e. Manfaatkan cita-cita, sikap-sikap, dan rasa ingin tahu peserta didik.
f. Setiap individu ingin sukses berprestasi dalam usahanya. g. Suasana yang menggembirakan dan kelas yang menyenangkan
akan mendorong partisipasi peserta didik. h. Motivasi adalah alat pengajaran, bukan tujuan, dan untuk
kesempurnaannya memerlukan perhatian terhadap setiap individu. i. Pada peserta didik disarankan supaya dapat memotivasi dirinya
sendiri sehingga timbul usaha yang tinggi dalam belajar. Keller dalam Sugihartono, 2012: 79, menyusun seperangkat prinsip-
prinsip motivasi yang dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar yang disebut sebagai model ARCS. Dalam model tersebut terdapat empat
kategori kondisi motivasional yang harus diperhatikan pendidik agar proses